Sabtu, 10 Mei 2008

RATU BEATRIX

D0090508000619 09-MAY-08 PLK JKT

RATU BEATRIX BERHARAP PRESIDEN RI BERKUNJUNG KE BELANDA


Warsawa 9/5 (ANTARA) - Keinginan Ratu Beatrix untuk berjumpa Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono disampaikannya kepada Dubes RI untuk Kerajaan Belanda JE Habibie yang khusus diundang Ratu dalam acara makan malam.


"Kapan Presiden Anda bisa datang kesini," demikian pertanyaan yang disampaikan Ratu Beatrix kepada JE Habibie yang langsung dijawab bahwa Presiden RI bisa datang setiap saat dan tentunya dengan mengunakan perusahaan penebangan nasional Garuda.


Dalam wawancara dengan koresponden LKBN Antara London, Rabu pada saat menyaksikan pameran dagang dan investasi dan promosi pariwisata di Gedung Expo Centre 21, Warsawa, Polandia, JE Habibie mengatakan Ratu Belanda menanyakan rencana kehadiran Presiden RI ke Belanda.

Menurut JE Habibie, pada kesempatan tersebut Ratu Beatrix juga menyampaikan belangsungkawa atas meninggalnya istri JE Habibie belum lama karena sakit.

Dikatakannya dalam pertemuan dengan Ratu Beatrix Wilhelmina, ia mengharapkan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono dapat berkunjung ke Belanda dalam waktu singkat untuk menghadiri pertemuan "comprehensive partnership forum."

Dubes Habibie mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudoyono bila akan berkunjung ke Belanda harus mengunakan pesawat penerbangan nasional Garuda, yang sampai saat ini masih mendapat sanksi dari Komisi Eropa pada April lalu yang kembali melarang Garuda terbang ke Negara Eropa.


Padahal selama ini penerbangan Garuda ke berbagai negara di Asia seperti ke Tokyo, Singapura, Beijing, Australia dan Malaysia tidak mengalami masalah, ujar Habibie berbicara mengenai maskapai penerbangan Garuda.


Uni Eropa tetap melarang Garuda dan pelbagai maskapai penerbangan Indonesia lain terbang ke Eropa, meskipun Uni Eropa mengakui bahwa Garuda sudah melakukan banyak perbaikan dalam pengamanan penerbangannya.

Menurut Habibie, bila Presiden RI melakukan kunjungan kenegaraan ke suatu negara tentunya mengunakan maskapai perusahaan penerbangan milik nasional. "Sebagai Negara berdaulat Indonesia harus juga menunjukkan idenditas bangsa," katanya. (U-ZG)

(T.H-ZG/B/A008/A008) 09-05-2008 06:05:28


Tidak ada komentar: