Minggu, 11 Mei 2008

KONTRAK DAGANG EXPO INDONESIA WARSAWA

D0110508000293 11-MAY-08 JAS JKT

349 RIBU DOLAR KONTRAK DAGANG DARI EXPO INDONESIA DI WARSAWA


Warsawa, 11/5 (ANTARA) - Kontrak dagang atau transaksi yang dilakukan pada tiga hari pertama Expo Indonesia di Warsawa, Polandia mencapai 349 ribu dolar AS belum termasuk transaksi pada penutupan expo, Sabtu (10/5).


Pada hari pertama expo yang berlangsung 7 hingga 10 Mei itu mencatat transaksi dan kontrak dagang antara pengusaha Indonesia dengan Polandia senilai 63 ribu dolar, hari kedua 170 ribu dolar dan ketiga 116 ribu dolar AS, sedangkan pada penutupan belum tercatat.


Hal itu terungkap dalam koperensi pers yang digelar Dubes RI untuk Polandia Hazairin Pohan yang dihadiri Direktur Pusat Promosi dan Perdagangan ITPC Budapes Muchlis Sjahminan, sebagai evaluasi dari penyelenggaraan Expo Indonesia yang diadakan di gedung Expo Centre 21 Warsawa, Polandia itu.


Konperensi pers itu diikuti Dubes RI untuk Hungaria, Kroasia, Bosnia Herzegovina dan Makedonia, Mangasi Sihombing, Dubes RI di Beograd Drs. M. Abduh Dalimunthe serta wakil dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, BKPM dan Kepala Badan Nasional penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat.


Para pengunjung expo tersebut diperkirakan dari 24 negara di Eropa Timur dan Barat dan 97 perusahaan Polandia serta 44 perusahaan dari luar Polandia melakukan transaksi selama expo berlangsung.

Dubes RI untuk Polandaia, Hazairin mengatakan terdapat produk Indonesia yang "missing" dalam expo tersebut, justru dinilai sangat potensial.

Sementara direktur Pusat Promosi dan Perdagangan ITPC Budapes Muchlis Sjahminan mengungkapkan, penyelenggaraan Expo Indonesia dinilainya sangat luar biasa karena inisiatif penyelenggaraan pameran dagang, investasi dan promosi pariwisata adalah dari luar negeri.


Selama ini setiap kali pameran dagang dan industri maupun promosi pariwisata selalu digagas di dalam negeri sementara perwakilan hanya turut menyaksikan, ujarnya .


Penyelenggaraan Expo Indonesia yang digagas Dubes RI untuk Polandia itu justru menjadi gerakan bersama dari kepala perwakilan Indonesia yang ada di luar negeri khususnya di negara Eropa Timur dan Barat.


Muchlis Sjahminan mengatakan produk funiture masih berperan besar, disamping produk cocoa, esensial oil dan perhisan yang akan ditindaklanjuti usai pameran expo Indonesia.


Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat mengatakan bahwa permintaan akan tenaga kerja trampil dari Indonesia untuk kawasan Eropa Timur dan Barat cukup tinggi.


Pada umumnya yang diminta adalah tenaga trampil untuk bidang kontruksi, insinyur mekanik, pekerja di bidang pertambangan, otomotif, tukang masak serta untuk jasa spa serta guru bahasa Indonesia.

Menurut Jumhur, dalam kunjungannya ke berbagai kota di wilayah Eropa Timur dan Tengah dan juga Belanda, tercatat 2.000 tenaga kerja Indonesia yang diminta dengan rata rata penghasilan berkisar lima hingga 20 juta rupiah per bulan.


Sementara itu Direktur Hubungan Internasional Depbudpar Ni Wayan Giri Andyani mengakui bahwa wilayah Eropa Timur dan Tengah khususnya Polandia bukan menjadi pasar utama namun dinilainya sangat potensial untuk dikembangkan terbukti dengan meningkatnya jumlah wisatawan asal Polandia ke Indonesia.


"Wisatawan Eropa Timur dan Tengah serta Rusia sangat menjanjikan ," katanya seraya menambahkan bahwa hal ini dapat dilihat dari jumlah wisatawan dari negara tersebut yang datang ke Indonesia pada 2005 yang berjumlah 450 ribu orang meningkat menjadi 520 pada pada 2006.


Begitupun dengan jumlah wisatawan asal Polandia meskipun masih sangat kecil namun terjadi peningkatan cukup pesat, kalau pada 2005 hanya 4.050, meningkat menjadi 8.500 wisatawan pada 2008.


Selain itu juga telah dilakukan kerjasama bilateral dengan ditandatagani protokol kebudayaan antara Indonesia dan Polandia yang dilakukan Kementerian Kebudayaan Polandia di tengah pelaksanaan Expo Indonesia, ujarnya.


Sementara itu Direktur Pemasaran luar negeri Dirjen Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP) DKP Saut P Hutagalung mengatakan, ada permintaan dari pengusaha Polandia untuk menyediakan produk hasil ikan untuk memasok untuk kebutuhan tentara setempat. (UZG)(T.HZG/B/S004/S004) 11-05-2008 10:17:52


Tidak ada komentar: