Kamis, 29 November 2018

BELARUS


KBRI GELAR PERINGATAN 25 TAHUN HUBUNGAN RI-BELARUS

Zeynita Gibbons

London,27/11 (Antara) - KBRI Moskow mengelar Festival dan Pameran Indonesia di Belarus untuk pertama kalinya sejak pembukaan hubungan diplomatik dengan Belarus 25 tahun lalu.

Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana kepada Antara London, Selasa menjelaskan Festival Indonesia menyedot perhatian warga setempat.

Di tengah musim dingin di Belarus, lebih dari 9.100 orang mengunjungi BelExpo untuk mengetahui dan merasakan nuansa Indonesia pada festival berlangsung selama dua hari pada 24 dan 25 November.

Sejumlah perusahaan terkenal dari Indonesia memamerkan produk-produknya, yaitu Arta Graha Group (peralatan militer), PT Kapal Api Global, PT Multi Strada Arah Sarana (produsen ban mobil Archiles), PT Anugerah Bersama (herbal dan kopi), PT Dua Kelinci (kacang dan makanan ringan), PT Rodamas (produsen sambal dan bumbu instan merek Sasha), dan Global MICE Indonesia (furinitur dan produk makanan).

Sementara Dharma Wanita Persatuan KBRI Moskow menampilkan kuliner Indonesia seperti nasi goreng, mi goreng, lumpia dan kue-kue khas Indonesia yang ludes sebelum acara ditutup secara resmi.

Selain itu juga diadakan workshop membatik, pameran foto pariwisata Indonesia, museum seni budaya dan pelayanan informasi tentang Indonesia.

Pengunjung rela antre mencoba mengenakan busana daerah untuk berfoto atau swafoto dengan latar belakang panorama wisata Indonesia.

Di panggung utama ditampilkan pertunjukan gamelan dan berbagai tarian daerah Indonesia yang dipersembahkan Grup Kesenian Dadali Gamelan dan Kirana Nusantara Dance KBRI Moskow menyemarakan festival dan pameran. Gamelan merupakan alat musik unik membentuk suatu orkestra menarik perhatian pengunjung.

Selain itu pengunjung juga kagum dengan para pemain gamelan dan penari sebagian besar berkewarganegaraan Rusia pecinta Indonesia.

Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus M. Wahid Supriyadi dalam sambutan pembukaan mengatakan pertama kalinya masyarakat Belarus dapat menyaksikan penampilan gamelan dan berbagai tarian Nusantara Indonesia.

Kegiatan festival dan pameran merupakan salah satu dari rangkaian acara peringatan 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Belarus.

"Sebelumnya diadakan Forum Bisnis Indonesia-Belarus dan seminar hubungan kedua negara dan tantangannya ke depan," ujar Dubes.

Pembukaan festival dan pameran dihadiri sejumlah pejabat dan tamu undangan antara lain hadir Wakil Ketua Kerja Sama Persahabatan Parlemen Belarus-Indonesia, Irina Dorofeeva, Direktur Departemen Asia, Australia dan Oseania Direktorat Jenderal Asia, Afrika dan Amerika Latin Kementerian Luar Negeri Republik Belarus Sergei Terentiev, Ketua KADIN Belarus, Vladimir Ulakovich, perwakilan Kementerian Kebudayaan Republik Belarus dan perwakilan Kantor Pemerintah Kota Minsk.

Sementara dari Indonesia hadir pejabat senior Kementerian Luar Negeri RI Dewi M. Kusumaastuti, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI Eddy Siswanto dan pejabat Kementerian Pariwisata RI, Agus Setiawan. 
Dalam sambutannya Sergei Terentiev menyampaikan orang Indonesia mengenal baik produk Belarus seperti traktor, Belaz (dump truck), dan potasium. Tugas bersama sekarang ini adalah menjadikan Indonesia lebih terkenal di Belarus.

"Kami yakinkan kepada teman-teman Indonesia bahwa hati kami selalu terbuka untuk anda, orang Indonesia," kata Sergei Terentiev.

Festival dan pameran diprakarsai KBRI Moskow di Rusia merangkap Belarus didukung Kemlu, Kemenpar, Kementerian Luar Negeri Belarus, KADIN Belarus, Pemerintah Kota Minsk dan BelExpo, serta sejumlah sponsor.

Festival dan pameran merupakan bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia untuk lebih mempromosikan perdagangan dan pariwisata, serta seni budaya Indonesia di Belarus.

Tahun 2017 total perdagangan Indonesia-Belarus sekitar USD 205,3 juta, meningkat 23,27 persen dari tahun 2016. Sementara wisatawan asal Belarus ke Indonesia tahun 2017 sebanyak 4.098 orang, meningkat 31 persen dari tahun 2016.

Menurut Dubes Wahid berbicara dalam forum ASEAN-Belarus Business Forum, berbeda dengan kecenderungan perdagangan ASEAN-Belarus menurun delapan persen, hubungan perdagangan Indonesia-Belarus justru semakin meningkat.

Walaupun hanya berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, Belarus merupakan pintu masuk pasar Eurasian Economic Union (EAEU) berpenduduk sekitar 183 juta orang dan Uni Eropa.

Festival dan pameran yang baru pertama kali diadakan menarik perhatian media setempat terlihat dari liputan yang luas di saluran televisi utama, radio maupun media cetak dan on-line. Pihak BelExpo mengakui acara ini adalah salah satu terbesar selama ini dari jumlah pengunjungnya. ***2****
(ZG)
Edy Supriyadi




Sent from Yahoo Mail for iPhone

Tidak ada komentar: