WTM DONGKRAK NILAI INVESTASI SEKTOR PARIWISATA INDONESIA
Zeynita Gibbons
London, 4/11 (Antara) - Pameran pariwisata, World Travel Market (WTM) London 2018, Inggris digelar untuk yang ke-39 kalinya diharapkan mampu menjadi tempat investasi bagi para pengusaha, memberikan keuntungan berupa pemasukan devisa sektor pariwisata bagi Indonesia.
Harapan itu disampaikan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa), Kemenpar Agustini Rahayu, kepada Antara London, Minggu sehubungan dengan kehadiran Indonesia pada pameran pariwisata yang digelar di gedung pameran Excel London dari tanggal 5 hingga 7 November.
Indonesia kembali berpartisipasi pada pameran pariwisata terbesar kedua di dunia, setelah ITB Berlin dengan tema "Kekayaan Bahari Indonesia dengan Keragaman Budayanya". Paviliun Indonesia dengan desain kapal phinisi mendapat sentuhan arsitektur tradisional Bali, kata Agustini Rahayu.
Sejumlah 53 industri pariwisata terdiri atas hotel, biro perjalanan, dan destination management company (DMC) ikut meramaikan Paviliun Indonesia berasal dari tujuh provinsi yaitu DKI Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Selain itu, sembilan pemerintah daerah hadir, yaitu Provinsi Lampung, Bali, DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, dan Sumatera Utara turut mengisi Paviliun Indonesia.
Meningkatnya jumlah pemda berpartisipasi pada acara WTM London 2018 menunjukkan meningkatnya kesadaran pemda untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di daerahnya, ujar Agustini Rahayu.
WTM merupakan acara penting diikuti Kementerian Pariwisata guna mempromosikan "Wonderful Indonesia" dalam mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara,khususnya dari Inggris. Dari tahun ke tahun, potensi bisnis yang dihasilkan di WTM London terus meningkat.
Di tahun 2017, sejumlah 3521 paket wisata Indonesia terjual, meningkat secara signifikan dari tahun 2016 yaitu 2132. Untuk tahun 2018, ditargetkan sejumlah 4225 paket wisata Indonesia akan terjual dengan perkiraan potensi devisa yang diperoleh Indonesia yaitu sebesar Rp3,08 triliun.
Aktifitas utama pada WTM London 2018 adalah B2B (Seller meet Buyer) meeting, juga B2C (Business meet Customer), coffee corner & mixologist, spa, pertunjukan musik & tari, wawancara dengan media, penganugerahan penghargaan, dan pertemuan bisnis.
Agustini Rahayu mengatakan Inggris masih menduduki peringkat pertama dalam hal jumlah kunjungan wisman asal Eropa, diikuti Prancis, Belanda, Jerman, dan Rusia. Dari tahun ke tahun, jumlah kunjungan wisman Inggris menunjukkan angka yang positif.
Tahun 2016, sejumlah 328.882 wisman asal Inggris berkunjung ke Indonesia dan meningkat menjadi 361.197 pada tahun 2017. Untuk tahun 2018, ditargetkan sejumlah 390.000 wisman Inggris akan berkunjung ke Indonesia.
Untuk mencapai target, Kementerian Pariwisata khususnyaAsdep Pemasaran II Pariwisata Regional IV (Eropa) bekerja sama dengan KBRI di London dan VITO Inggris berpartisipasi pada acara WTM London 2018.
Meskipun wisman Inggris cenderung lebih menyukai aktivitas pada wisata budaya, keindahan alam Indonesia terutama Bali masih menjadi favorit, demikian Agustini Rahayu. **3****
ZG/b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 04-11-2018 07:39:29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar