PENGUSAHA PRANCIS IMPOR BAHAN AROMATERAPI DARI INDONESIA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 1/11 (Antara) - Pengusaha dari Jerman mengaku mengimpor bahan-bahan aromaterapi seperti minyak atsiri, dari Aceh, Sumbar, Yogyakarta, Solo, Nusa Tenggara dan Maluku yang digunakan untuk kosmetik, penyedap makanan, wewangian dan industri farmasi.
"Ini terungkap dalam pertemuan KJRI Frankfurt dengan Wali Kota Grasse, dan pengusaha Prodarom dan Gasebo, Grasse," kata Konsul Ekonomi Konsulat Jenderal Indonesia di Marseille, Prancis, Yonatri Rilmania kepada Antara London, Kamis.
Ia mengatakan dalam pertemuan yang diadakan sehubungan dengan perkenalan dan pembahasan kegiatan yang akan digelar di Marseille dan sekitarnya.
Dalam kaitan ini, pihak KJRI Marseille menyampaikan bahwa para pebisnis Indonesia, antara lain kayu, kulit, kopi berencana akan ke Marseille pada akhir November 2018.
Dalam rangka temu bisnis tersebut, KJRI mengharapkan agar pengusaha dari Grasse dan mitranya dapat bertemu dengan pengusaha Indonesia tersebut.
Wali Kota Grasse Jérôme Viaud menyambut baik pertemuan itu dan menyampaikan sekiranya ada kegiatan diorganisir di Grasse, kantor Wali kota menyatakan kesiapannya membantu dan mengkoordinasikannya.
Dalam pertemuan dengan pengusaha Prodarom, Presiden Peodarom, Philippe Masse disertai anggota, Proal Eric dari Payan Bertrand serta Ian Weale (Argeville/Sekjen) menyampaikan tengah mencari mitranya untuk bertemu bisnis dengan pengusaha Indonesia.
Lebih jauh, Prodamor menyampaikan ada tiga minyak atsiri yang terbesar, yaitu Fragonard, Galimard dan Moulinard. Prodarom yang didirikan sejak tahun 1724 merupakan asosiasi perusahaan pengolah produk-produk aromatik nasional Prancis yang berbasis di Grasse, dengan 65 anggota yang mewakili 80% dari sektor produk aromatik di seluruh Prancis dan mempekerjakan lebih dari 5.500 pekerja Prancis.
Bahan pokok aromatik yang diolah kalangan perusahaan pengolah aromatik di Grasse berasal dari Prancis maupun diimpor dari negara lain. Negara pemasok utama minyak atsiri ke kalangan industri pengolah aromatik dan perisa di Grasse antara lain Italia, AS, China, India, Brazil, Madagascar dan Indonesia.
Bahan pokok aromatik yang dihasilkan di Prancis di antaranya lavander, mimosa, rosemary, basil, geranium, jasmine, broom. Sementara itu, bahan pokok aromatik yang diimpor Prancis di antaranya patchouli (nilam), vanilla, clove dan mint.
Sementara daerah di Indonesia menghasilkan minyak atsiri di antaranya Aceh, Sumbar, Yogyakarta, Solo, Nusa Tenggara dan Maluku. Minyak atsiri digunakan untuk kosmetik, campuran/penyedap makanan, wewangian, parfum, dan industri farmasi.
Perusahaan Payan Bertrand telah menginvestasikannya penyulingan minyak atsiri di Aceh.
Sementara itu perusahaan GAZEBOS didirikan awal tahun 2016, bergerak dibidang rumah bambu (saung) dan barang-barang yang terkait dengan bambu, seperti gasebo, meja dan kursi bar, meja dan kursi kebun, meja tamu dan rumah kebun, yang khusus didatangkan dari Bali.
Perusahaan GAZEBOS mengimpor sebanyak tiga container setiap tahun dan dengan omset 100 ribu Euro selama tiga tahun dan menyatakan puas dengan mitranya di Bali, dan pasar untuk bambu ternyata cukup baik.
KJRI Marseille telah menawarkan produsen produk bambu lainnya dari Yogyakarta, seperti tikar lampit, rak bambu, dan tirai bambu untuk menambah dan memperkaya koleksi GAZEBOS yang ingin menginvestasikan dana dengan bekerja sama perusahaan bambu Indonesia.
"Kami menyarankan perlunya mengkomunikasikan rencana ini ke KJRI agar pertemuan dengan Wali Kota Grasse dan pengusaha Grasse berjalan lancar. Kita akan bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak Grasse," kata Yonatri Rilmania. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 01-11-2018 15:16:38
Oleh Zeynita Gibbons
London, 1/11 (Antara) - Pengusaha dari Jerman mengaku mengimpor bahan-bahan aromaterapi seperti minyak atsiri, dari Aceh, Sumbar, Yogyakarta, Solo, Nusa Tenggara dan Maluku yang digunakan untuk kosmetik, penyedap makanan, wewangian dan industri farmasi.
"Ini terungkap dalam pertemuan KJRI Frankfurt dengan Wali Kota Grasse, dan pengusaha Prodarom dan Gasebo, Grasse," kata Konsul Ekonomi Konsulat Jenderal Indonesia di Marseille, Prancis, Yonatri Rilmania kepada Antara London, Kamis.
Ia mengatakan dalam pertemuan yang diadakan sehubungan dengan perkenalan dan pembahasan kegiatan yang akan digelar di Marseille dan sekitarnya.
Dalam kaitan ini, pihak KJRI Marseille menyampaikan bahwa para pebisnis Indonesia, antara lain kayu, kulit, kopi berencana akan ke Marseille pada akhir November 2018.
Dalam rangka temu bisnis tersebut, KJRI mengharapkan agar pengusaha dari Grasse dan mitranya dapat bertemu dengan pengusaha Indonesia tersebut.
Wali Kota Grasse Jérôme Viaud menyambut baik pertemuan itu dan menyampaikan sekiranya ada kegiatan diorganisir di Grasse, kantor Wali kota menyatakan kesiapannya membantu dan mengkoordinasikannya.
Dalam pertemuan dengan pengusaha Prodarom, Presiden Peodarom, Philippe Masse disertai anggota, Proal Eric dari Payan Bertrand serta Ian Weale (Argeville/Sekjen) menyampaikan tengah mencari mitranya untuk bertemu bisnis dengan pengusaha Indonesia.
Lebih jauh, Prodamor menyampaikan ada tiga minyak atsiri yang terbesar, yaitu Fragonard, Galimard dan Moulinard. Prodarom yang didirikan sejak tahun 1724 merupakan asosiasi perusahaan pengolah produk-produk aromatik nasional Prancis yang berbasis di Grasse, dengan 65 anggota yang mewakili 80% dari sektor produk aromatik di seluruh Prancis dan mempekerjakan lebih dari 5.500 pekerja Prancis.
Bahan pokok aromatik yang diolah kalangan perusahaan pengolah aromatik di Grasse berasal dari Prancis maupun diimpor dari negara lain. Negara pemasok utama minyak atsiri ke kalangan industri pengolah aromatik dan perisa di Grasse antara lain Italia, AS, China, India, Brazil, Madagascar dan Indonesia.
Bahan pokok aromatik yang dihasilkan di Prancis di antaranya lavander, mimosa, rosemary, basil, geranium, jasmine, broom. Sementara itu, bahan pokok aromatik yang diimpor Prancis di antaranya patchouli (nilam), vanilla, clove dan mint.
Sementara daerah di Indonesia menghasilkan minyak atsiri di antaranya Aceh, Sumbar, Yogyakarta, Solo, Nusa Tenggara dan Maluku. Minyak atsiri digunakan untuk kosmetik, campuran/penyedap makanan, wewangian, parfum, dan industri farmasi.
Perusahaan Payan Bertrand telah menginvestasikannya penyulingan minyak atsiri di Aceh.
Sementara itu perusahaan GAZEBOS didirikan awal tahun 2016, bergerak dibidang rumah bambu (saung) dan barang-barang yang terkait dengan bambu, seperti gasebo, meja dan kursi bar, meja dan kursi kebun, meja tamu dan rumah kebun, yang khusus didatangkan dari Bali.
Perusahaan GAZEBOS mengimpor sebanyak tiga container setiap tahun dan dengan omset 100 ribu Euro selama tiga tahun dan menyatakan puas dengan mitranya di Bali, dan pasar untuk bambu ternyata cukup baik.
KJRI Marseille telah menawarkan produsen produk bambu lainnya dari Yogyakarta, seperti tikar lampit, rak bambu, dan tirai bambu untuk menambah dan memperkaya koleksi GAZEBOS yang ingin menginvestasikan dana dengan bekerja sama perusahaan bambu Indonesia.
"Kami menyarankan perlunya mengkomunikasikan rencana ini ke KJRI agar pertemuan dengan Wali Kota Grasse dan pengusaha Grasse berjalan lancar. Kita akan bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak Grasse," kata Yonatri Rilmania. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 01-11-2018 15:16:38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar