Jumat, 09 November 2018

DEPUTI GUB BI


DEPUTI BI MELIHAT EKONOMI INDONESIA MASIH SOLID 
Zeynita Gibbons


London 2/11 (Antara) - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ibu Rosmaya Hadi, menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid (kuat) di tengah gejolak ekonomi global dan Bank Indonesia meresponnya dengan memperkuat bauran kebijakan moneter, makro prudensial, dan sistem pembayaran.

Tampil sebagai pembicara kunci dalam ajang "Indonesia Briefing 2018" di KBRI London, Rosmaya Hadi mengatakan, Kamis, BI berperan mempererat kerja sama dengan lembaga dan kementerian untuk meningkatkan investasi dan perdagangan, serta arus wisatawan ke Indonesia. 
Acara ini dihadiri sekitar 100 undangan dari berbagai kalangan pengusaha di Inggris hasil kerja sama KBRI London dengan kantor Bank Indonesia dan BKPM London.

Tampil juga sebagai sebagai pembicara kunci Utusan Khusus Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan Untuk ASEAN Dan Indonesia, Richard Graham yang mengatakan, Indonesia merupakan wadah bagi pengusaha Inggris yang ingin menjadi pemain global.

Richard Graham yang menjabat sebagai penasehat PM Inggris bidang perdagangan dengan ASEAN dan Indonesia mengatakan, keseriusan Inggris untuk meningkatkan hubungan bilateral khususnya bidang ekonomi dengan Indonesia adalah dengan penunjukan Dubes Inggris untuk ASEAN berkantor di Jakarta.

Selain itu Bank Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi lebih dengan linkage pada Investor Relation Unit, (IRU) dan Global Relation Unit (GIRU) serta Regional Investor Relation Unit (RIRU) dalam meningkatkan persepsi positif dan capital inflow, ujarnya.

Acara "Indonesia Briefing" digelar untuk kedua kali nya dibuka Dubes RI di London Dr Rizal Sukma yang mengatakan Indonesia saat ini adalah Indonesia yang baru "Indonesia now is the new Indonesia" untuk meyakinkan kalangan usaha yang hadir dalam kegiatan Indonesia Briefing 2018 di London. 
Dikatakannya Indonesia negara yang kompleks dan plural, namun hal ini sebaiknya dipandang bukan sebagai hambatan melainkan sebagai peluang bagi kalangan usaha di Inggris. Untuk itu Dubes mengharapkam "Indonesia Briefing" dapat menjawab segala kekhawatiran atau pertanyaan yang muncul dari pengusaha Inggris terkait "doing business in Indonesia", khususnya memasuki tahun politik 2019. 
Memasuki sesi panel utama, Prospek politik dan ekonomi Indonesia dengan pembicara Chief Economist Standard Chartered Bank, Sarah Hewin menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2018 dan 2019 stabil di angka 5.1 persen di tengah ketidakpastian global.

Selanjutnya Editor in Chief the Jakarta Post, Nezar Patria menyorot kebebasan media Indonesia sejak tahun 1999 menunjukkan indikator yang sangat baik terhadap sistem demokrasi Indonesia, dibandingkan dengan negara di kawasan.

Dikatakannya sosial media merupakan salah satu tools yang paling berpengaruh dalam pesta demokrasi di Indonesia terutama di pemilu mendatang. Hal ini dikarenakan penetrasi akses internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 50%, yaitu lebih dari 140 juta orang.

Pada sesi tematik "Trade and Industry Policy" dibahas perkembangan terkini kebijakan industri dan perdagangan di Indonesia. Dari Bank Indonesia, hadir Kepala Departemen Regional 1, Suhaedi, memaparkan perkembangan dan potensi ekonomi daerah serta upaya Bank Indonesia untuk terus melakukan koordinasi bersama otoritas terkait untuk mendorong 16 paket kebijakan ekonomi Indonesia serta pengendalian inflasi nasional. Di sisi kebijakan industri hadir Staf Ahli Menteri Perindustrian, yang memaparkan kebijakan perindustrian Indonesia diarahkan untuk merespon era industri 4.0.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kementrian Perdagangan memaparkan pemerintah Indonesia mempermudah perizinan dan mengurangi hambatan perdagangan. Di waktu bersamaan berlangsung sesi tematik membahas peluang investasi di industri pariwisata Indonesia dengan pembicara Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kemenpar Henky H Parlindungan, dan Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM, Wisnu Wijaya Soedibjo dan Director Good Indonesia Food, Astrid Maharani Prajogo , komunitas profesional terbesar di dunia di bidang kuliner yang membahas peluang investasi di bidang pariwisata.

Sementara itu Kepala Perwakilan BI London, Donny Hutabarat kepada Antara mengatakan Indonesia Briefing ke-2 ini adalah event tahunan yang merupakan kelanjutan dari acara serupa tahun sebelumnya dan akan terus diadakan secara regular untuk terus dapat menyajikan kondisi perekonomian dan politik Indonesia terkini kepada investor, pelaku bisnis dan stakeholder lainnya di United Kingdom. ***3***

(ZG)
(T.H-ZG/B/G. Dirgantara/G. Dirgantara) 02-11-2018 07:01:53


Tidak ada komentar: