BISNIS WARALABA DIPERKENALKAN WARGA INDONESIA DI KOREA
Zeynita Gibbons
London,20/11 (Antara) - Bisnis waralaba Indonesia diperkenalkan kepada warga Indonesia yang tinggal di Korea Selatan baik itu sebagai pekerja migran, pelajar, maupun mereka yang sudah lama menetap di negara tersebut.
"Kami perkenalkan kepada warga Indonesia melalui kegiatan seminar Kewirausahaan dan program pendampingan waralaba nasional bertempat di Busan," kata Pejabat Penerangan, Sosial, Budaya (Pensosbud) KBRI, Seoul, Purno Widodo kepada Antara London, Selasa.
Animo peserta sangat besar mengingat bisnis waralaba sangat menjanjikan terutama bagi pemain pemula, cepat dikenal bukan hanya didalam negeri tapi juga mancanegara, selain pemasaran cenderung lebih mudah, biaya dan tenaga yang diperlukan membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit.
Purno mengatakan tingginya minat warga untuk berbisnis waralaba terlihat surat minat kerjasama yang ditandatangai calon mitra waralaba mencapai Rp1,5 miliar untuk tiga waralaba Indonesia dalam ajang ini.
Tingginya minat kerjasama tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing merek-merek waralaba Indonesia yang selama ini telah sukses merambah pasar luar negeri, seperti Alfamart menguasai Filipina dengan 174 gerai, J.Co Dunuts & Coffee yang merambah empat negara, juga Baba Rafi dengan 60 gerai tersebar di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Philippina, Srilanka, Bangladesh, China dan Belanda.
Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, menyambut baik minat positif warga Indonesia, khusus bagi pekerja migran Indonesia yang hampir purnatugas.
Dubes Umar Hadi erpesan agar tidak takut pulang dan memanfaatkan kesempatan bisnis ini di Indonesia.
"Masa depan Indonesia sangatlah cemerlang. Indonesia merupakan pasar yang besar ditunjang daya beli masyarakat baik dan terus meningkat," ujar dia.
Waralaba merupakan salah satu alternatif usaha yang bisa dikembangkan dengan modal yang didapat dari bekerja di Korea ini, kata mantan Konjen RI di LA.
Sementara itu Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Tjahya Widayanti mengatakan pertumbuhan waralaba di Indonesia sangat pesat. Hingga saat ini terdapat 555 merek usaha waralaba berpontensi diwaralabakan dengan jumlah gerai 45 ribu di Indonesia.
Melalui waralaba semua orang dapat memulai bisnis dengan resiko minimal walaupun pengalaman dan talenta bisnis belum cukup, ujarnya.
Waralaba menjadi salah satu cara untuk menjadi enterpreneur karena keunggulan yang dimiliki ditunjang dengan kemauan dan kerja keras pelaku usahanya. Bisnis Waralaba biasanya sudah teruji dan mengalami proses trial and eror sehingga mudah untuk dijalankan bahkan oleh pemula dan pelaku usaha skala kecil dan menengah.
Jumlah WNI di Korea Selatan sampai dengan 31 Juli 2018 sebanyak 35.269 orang dengan rincian PMI (Pekerja Migran Indonesia) dan Anak Buah Kapal (ABK) berjumlah 33. 438 orang. Rata-rata mereka bekerja tiga tahun dan dapat diperpanjang hingga lima tahun. Sekembalinya ke Indonesia, PMI dan ABK ini diharapkan dapat lebih mandiri dengan menjadi pengusaha yang bisa memajukan perekonomian bangsa. ***3***
ZG
(T.H-ZG/B/G. Dirgantara/G. Dirgantara) 21-11-2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar