PROGRAM "DOUBLE DEGREE" INDONESIA DAN RUSIA
London, 21/12 (ANTARA) - Diversifikasi pengetahuan menjadi salah satu tema sentral aktivitas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow tahun 2009 serta kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan Rusia diharapkan dapat dimulai.
Mahasiswa Indonesia diharapkan lebih banyak lagi datang ke Rusia sebagai salah satu sumber pengetahuan alternatif, selain Amerika, Australia dan Eropa Barat, ujar Penanggungjawab Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI, Counsellor M. Aji Surya kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Dikatakannya untuk merealisasikannya, Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Hamid Awaludin, melakukan tour ke beberapa universitas unggulan di Rusia dalam dua bulan terakhir.
Kunjungan tahun ini ditutup dengan kuliah umum dan pertemuan rektor di Southern Federal University dan Don State Technical University di Rostov, 1.200 km selatan kota Moskow, Jumat.
Dalam pembicaraan tingkat tinggi dibahas tentang wacana kerja sama seperti yang sudah dilakukan di Univesitas St. Petersburg, Moskow Buman University, Univ. Politeknik Negeri St. Petersburg dan RUDN (Peoples- Friendship University of Russia).
Kedua belah pihak sepakat jumlah mahasiswa Indonesia perlu ditingkatkan dan kerjasama antar universitas dimulai. "Sumber pengetahuan tidak boleh terbatas, harus ada banyak alternatif sehingga peradaban Indonesia tidak pernah berhenti berkembang," tutur Dubes.
Duta Besar meminta kepada rektor di kota pinggir Laut Hitam itu untuk dapat dapat lebih fleksibel dalam hal ini. Kegiatan seperti tukar menukar dosen dan mahasiswa serta riset bersama menjadi topik-topik yang sangat mungkin dilakukan.
"Kerja sama dalam bentuk double degree (gelar ganda) akan disepakati setelah mempelajari bobot mata kuliah di masing-masing perguruan tinggi. Bahkan saya minta mereka untuk menekan tuition yang ditawarkan," tambahnya.
Kunjungan ke berbagai universitas senantiasa diikuti dengan kuliah umum tentang perkembangan yang terjadi di Indonesia. Di Southern Federal University mengangkat tema "Indonesia dan Peranan Wanita", sedangkan di Universitas Don adalah "Perkembangan Demokrasi di Tanah Air".
Setiap pertemuan dihadiri tidak kurang dari 80 mahasiswa dan dosen setempat dengan pertanyaan-pertanyaan yang cukup tajam.
Duta Besar juga terus mengkampanyekan program Dharmasiswa kepada mahasiswa Rusia. ?Mereka bisa belajar budaya dan bahasa di Indonesia selama enam bulan da satu tahun for free di salah satu dari 44 universitas di seantero nusantara.?
Menurut M. Aji Surya, sebagai salah satu hasil nyata dari berbagai kunjungan tersebut, Tim Rektor Universitas Politeknik Negeri St. Petersburg akan melakukan lawatan kerja ke Indonesia Januari 2009 untuk membicarakan kerja sama dengan Univesitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjahmada.
Diharapkan kunjungan tersebut dapat langsung ditandatangani kesepakatan yang menjadi payung kerjasama di masa datang.
Bersamaan dengan itu, KBRI Moskow akan mengirimkan tim di bawah Deputy Chief of Mission, Minister Agus Sriyono, untuk melakukan pembicaraan dengan dengan rektor beberapa universitas di Indonesia sekaligus memberikan kuliah umum tentang 'Rusia Baru" dan "Peluang Belajar di Rusia". ***8***
(T.H-ZG/B/Z002/Z002) 21-12-2008 00:41:07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar