Senin, 13 September 2010

PM BELGIA BUKA FESTIVAL BUDAYA INDONESIA

PM BELGIA BUKA FESTIVAL BUDAYA INDONESIA

Jakarta, 13/9 (ANTARA) - Perdana Menteri Belgia Yves Leterme bersama Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Mahendra Siregar membuka pameran produk Indonesia (Remarkable Indonesia) dan festival budaya Indonesia dalam Flanders Expo Accenta 2010, di kota Gent-Belgia.

Wamendag RI, Mahendra Siregar disaksikan PM Belgia Yves Leterme mengunting pita di Paviliun Indonesia, demikian Minister Counsellor Pensosbud/Diplik KBRI Brussels, PLE Priatna, kepada ANTARA, Senin.

Hadir dalam acara pembukaan pameran Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Brussels Dirjen PEN (Ka BPEN) Hesty Indah, Atase Perdagangan KBRI Brussel Oke Nurwan, Presiden Flanders International Trade Fair Ronald Everaert.

Selain itu juga hadir wakil Gubernur Provinsi Flanderen Timur Alex Vercamer, Walikota Gent Daniel Termont, dan para petinggi Universitas Gent.

PLE Priatna mengatakan Indonesia menjadi negara tamu dalam pameran besar serta sepekan festival budaya Indonesia (Indonesia's Cultural Week) yang berlangsung hingga 19 September di kota Gent, sekitar 50 km dari ibukota Uni Eropa, Brussels.

Menjadi kehormatan bagi Indonesia bahwa PM Belgia Yves Leterme bersama Utusan Khusus Raja Belgia Albert II turut hadir membuka acara, ujarnya.

Di tengah suasana Hari Iedul Fitri ini sebanyak 40 perusahaan dalam tema industri kreatif, furnitur, pakaian jadi/fashion, kerajinan tangan, perhiasan hingga produk spa dipajang apik, dikemas dalam tema Indonesia is remarkable.

Dalam acara pembukaan ditampilkan Tari Saman dari Aceh yang dimainkan 10 remaja Brussel secara live yang mengundang decak kagum PM Belgia, para undangan, kalangan korp diplomatik, wartawan, pengusaha dan para undangan lainnya.

Indonesia merupakan mitra dagang bagi Belgia dan menjadi prioritas bagi Uni Eropa tidak hanya dari potensi luasnya maupun letak strategis tapi juga perannya dalam memerangi dampak perubahan iklim.

Melalui pameran Accenta diharapkan meningkatnya kemitraan pertukaran dagang dan peluang kerjasama ekonomi. Ekspor Belgia ke Indonesia masih rendah hanya mencapai 240 milyar Euro per tahun, atau hanya 0,3 persen pangsa pasar. Sementara pangsa pasar ekspor Belgia ke AS mencapai 0,7 persennya.

Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme menyambut Indonesia sebagai negara tamu dalam pameran tahunan ke-65 Jaarbeurs GENT Accenta. ?Kami ucapkan selamat bagi Indonesia yang telah mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 6 persen tahun 2010, di tengah krisis gobal yang terjadi, ujarnya.

PM Belgia, Yves Leterme juga memuji dan melihat pentingnya posisi Indonesia bagi Eropa.

Total perdagangan RI-Belgia mencapai nilai lebih dari satu milyar dolar AS, angka yang signifikan di tengah komoditas produk yang komplementer.

Pelajaran Berharga
Sementara itu Wamendag RI dalam pembukaan mengatakan banyak pelajaran berharga di tengah hubungan dagang yang meningkat ini bahwa perusahaan nasional dituntut belajar mengenai mutu, kualitas dan standar untuk memenuhi permintaan pasar Eropa ini.

Sebaliknya pembeli dari Eropa pada gilirannya akan mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif.

Melalui pameran Accenta ini jangkauan pengenalan produk Indonesia menjadi semakin luas. Belgia adalah hub penting bagi produk ekspor RI memasuki pasar Eropa, ujarnya.

Partisipasi Indonesia dalam pameran Accenta ini telah diramaikan dengan rangkaian acara pagelaran budaya Indonesia, tari, musik dan workshop yang menjadi magnit utama pengunjung berkeliling paviliun dan menikmati pertunjukkan budaya.

Produk Indonesia yang unik terasa menjadi perhatian publik. Natural stone batu besar yang dipotoing menjadi bathcube dan ukiran artistik dari akar kayu yang natural terasa diminati.

Di tengah pameran ini juga digelar seminar Indonesia Business Forum dengan pembicara Gubernur Jatim H Soekarwo, Direktur SIPEF Francois Haydock, Thierry Bogaert serta format testimonial dari para pengusaha maupun pelaku usaha Belgia di Indonesia.

Pameran ini adalah momentum untuk kembali mengenal potensi pasar minat maupun keindahan budaya kita sebagai daya jual mengenal industri kreatif yang berbasis budaya sebagai potensi unggulan baru, demikian PLE Priatna. ***2***
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/B012/B012) 13-09-2010 12:56:56

Tidak ada komentar: