PERAGAAN BUSANA GHEA PANGGABEAN PUKAU MASYARAKAT ROMA
Roma, 1/10 (ANTARA) - Kolaborasi peragaan busana karya perancang terkemuka Ghea Panggabean dengan penampilan seniman tari Martinus Miroto memukau sekitar 500 penonton yang hadir pada acara "The Splendour of Indonesia" di Hotel Sheraton, Roma, Kamis (30/9) malam.
"Sangat indah," ujar Nathalie Gavotti Di Castellaro, salah satu warga Roma yang merasa kagum dengan keindahan busana rancangan Ghea Panggabean yang dipadukan dengan penampilan seniman tari Monique Basalamah dan Miroto yang membawakan tarian "Spirit of Java".
Pertunjukan kesenian Indonesia yang dipadukan peragaan busana itu digelar dalam rangka memperingati HUT RI ke-60 yang diadakan KBRI Roma. Acara diawali resepsi dengan tuan rumah Dubes RI di Roma, dan Ny Muhamad Oemar, yang menyambut tamu dari berbagai kalangan di antaranya pemerintahan kota Roma, pengusaha dan dunia mode di Roma.
Tampak hadir dalam acara resepsi itu Dubes RI di Vatikan Suprapto Martosetomo bersama Ina Suprapto, Direktur dan wakil ITPC Milan, Mundo dan Indah Dwiadni serta Direktur MICE Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI Nia Niscaya serta wakil dari Kedaung Group, James de Rave.
Acara yang digelar KBRI Roma bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata diawali dengan penampilan busana karya murid sekolah mode Accademia Internasionale d'Alta Mode e d' Arte del Costume, Koefia.
Bianca Cimiotta Lami dari Koefia sangat kagum dengan acara peragaan busana yang dipadukan dengan penampilan kesenian tradisional Indonesia berupa tari tarian.
"Sangat menarik," ujarnya yang menambahkan bahwa satu pertunjukan unik memadukan peragaan busana dan penampilan kebudayaan berupa tari tarian, dan ia merasa bangga bisa menjadi bagian dalam acara tersebut.
Sementara itu, General Manager AltaRoma Adriano Franchi yang tertarik dengan penampilan "fashion show" dipadukan dengan penampilan kesenian berupa tari tarian. "Suatu hal yang unik," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Arturo Cerulli dari Comune di Monte Argentario, yang menjabat kepala daerah di kota pinggir pantai Italia yang beristrikan wanita Indonesia berharap bisa mengadakan acara serupa di daerahnya.
"Saya berharap bisa juga mempromosikan Indonesia di daerah kelahirannya di Monte Artentario, salah satu daerah tujuan wisata di Italia," katanya.
Sementara itu Duta Besar RI untuk Roma, Mohamad Oemar merasa bangga dengan keanekaragaman kekayaan budaya termasuk "fashion" dengan menampilkan karya Ghea Panggaben yang tampil di sela sela Milan Fashion Week di kota Milan, Italia.
Dikatakannya Ghea Panggabean merupakan salah seorang disainer terkemuka Indonesia yang berkecimpung selama 30 tahun di dunia mode dengan koleksi seni berbagai rancangannya dan tetap konsisten dengan karya-karyanya yang mengangkat berbagai budaya etnis Indonesia.
Dubes mengharapkan dengan digelarnya peragaan busana rancangan Ghea Panggabean ini industri fashion Indonesia akan dapat meningkatkan.
Sasando
Kegiatan Fashion show di Roma dilaksanakan dalam rangkaian malam resepsi HUT Ke-65 RI di Hotel Sheraton, Roma, yang dihibur oleh kesenian dari alat musik Sasando yang dibawakan Nicodemus Tenis itu diharapkan akan meningkatkan citra positif Indonesia serta memperluas cakupan kerja sama bilateral Indonesia dengan Italia.
Sementara itu, Ghea Panggabean menyampaikan apresiasinya upaya KBRI Roma dengan digelarnya peragaan busana hasil rancangannya untuk ikut mempromosikan Indonesia di dua kota Milan dan Roma.
Pagelaran digelar di sela Milan Fashion Week di Milan sebelumnya juga mendapat sambutan antusias tidak saja dari dunia industry mode tetapi juga dari berbagai kalangan dengan membeli langsung busana hasil rancangan Ghea.
Dalam acara peragaan busana tersebut para peragawati dan model dari Italia berdampingan dengan peragawati papan atas Indonesia di antaranya Agisca Diyose, Nadine Chandrawinata, Paula Verhoven, dan Prinka Cassy membawakan busana rancangan etnis Ghea Panggabean .
Sementara itu, seniman tari Monique Basalamah (51) mengatakan bahwa ia merasa senang bisa tampil dalam acara kesenian dengan menampilkan tari tarian bersama sang maestro tari Miroto.
"Sebagai warga Indonesia saya bangga ikut mempromosikan kesenian Indonesia di luar negeri," ujar ibu empat putra yang berangkat dewasa.
Hal yang sama juga diakui Nicodemus Tenis yang menghibur para undangan dengan alat musik tradisional Sasando yang terbuat dari daun lontar yang menarik perhatian undangan.
Nico demikian Nicodemus Tenis yang akrab disapa rekannya itu menyampaikan penghargan dan terima kasih mendalam kepada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang mengajak untuk ikut mempromosikan kesenian alat musik tradisional Indonesia Sasando.
Kepada Dubes RI di Vatikan Suprapto, Nico berharap bisa menemui saudaranya dari NTT yang tengah belajar di Vatikan yang jumlahnya mencapai 1000 orang itu dan mempertunjukkan kesenian dengan alat musik Sasando. ***4***
(U.H-ZG/B/A041)
(T.H-ZG/B/A041/A041) 01-10-2010 09:26:02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar