HARI IBU UNGKAPAN KASIH ANAK KEPADA BUNDA
Oleh ZEYNITA GIBBONS
Bagi Vanessa dan Vivian Beale, putri pasangan Ary Beale dan Paul Andrew Beale, yang belum genap setahun menetap di kampung Haye de laye, Colchester, Inggris, peringatan Hari Ibu (Mother Day) merupakan momentum yang istimewa.
Kedua gadis remaja yang belum lama menetap di Colchester sudah mulai mengadopsi budaya Inggris dengan memberikan bunga Anggrek kepada sang ibu mereka dalam memperingati Hari Ibu.
"Bunga Anggrek ini pemberian Vanessa dan Vivian dalam rangka Mother Day," ungkap Ary Beale kepada Antara London, Minggu.
Ia tengah risau harus berpisah dengan dua gadis kecilnya yang baru merasakan pendidikan di tanah kelahiran sang ayah.
Kerisauan Ary karena izin tinggalnya sebagai turis di Inggris akan berakhir, sementara dua buah hati perkawinannya dengan Paul Andrew pada bulan Juli 1998 harus melanjutkan sekolahnya di Inggris.
"Saya ngak tahu lagi harus bagaimana," ujar Ary yang terbentur dengan peraturan keimingrasian Pemerintah Inggris yang baru dikeluarkan dua tahun lalu itu karena visa turis nya akan habis bulan Juni mendatang.
Tidak mungkin Ary harus meninggalkan kedua putrinya sendiri di sini, meskipun Vivian sudah masuk sekolah boarding School, sementara Vanessa masih duduk di bangku SD.
Ary pun telah mengajukan banding dengan bantuan pengacara yang di Inggris dikenal dengan cilisitor, namun budaya Hari Ibu, bagi kedua putrinya mempunyai makna yang mendalam.
Hari Ibu, yang tahun ini jatuh pada Ahad 30 Maret, masyarakat di Inggris menyebutnya "Mothering Sunday" dengan berbagai cara.
Peringatan Hari Ibu dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Kalau ayah mempunyai slogan yaitu Surganya Ibu di bawah kaki Ayah, tetapi slogan Ibu adalah Surganya Anak di bawah kaki Ibu.
Mothering Sunday di Inggris mirip dengan Mother's Day di AS, yang telah terpengaruh oleh komersialisasi. Namun, semangat untuk menghormati sosok ibu pada hari tersebut masih selalu ada.
Semangat dan konsep Mothering Sunday pada dasarnya sama dengan Hari Ibu di negara-negara lain, dimana pada hari itu, anak-anak Inggris akan memberikan penghormatan kepada ibu mereka masing-masing. Sering kali mereka memberikan hadiah dan kartu ucapan.
Peneliti masalah sosial di Inggris, Nani Clansey, kepada Antara London, Minggu mengatakan biasanya kalau Hari Ibu di Inggris yaitu para ibu tidak ada yang kerja melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan ibu sehari hari.
"Anak-anak dan ayah membuat sarapan pagi dan mengantarkan ke kamar tidur sang bunda," ujar Nani yang bekerja di bidang penerbitan jurnal kesehatan.
Menurut istri Jason Clansey, bunga sudah disiapkan semalam sebelumnya. Hadiah juga sudah disiapkan. Pagi-pagi sewaktu ibu masih di tempat tidur, makanan pagi langsung disiapkan dikamar sekaligus dengan bunga dan hadiah.
Biasanya hadiah yang selalu diberikan untuk sang bunda di antaranya berupa perhiasan, kosmetik, minyak wangi, tas, buku, belanja dengan fasilitas voucher, dan menikmati spa (terapi atau perawatan tubuh).
Menurut Nani Clansey yang lama menetap di London, Hari ibu tidak selalu jatuh pada tanggal 30 di bulan Maret tapi yang pasti jatuhnya pada hari Minggu di bulan terakhir Maret.
Kisah Hari Ibu di Inggris memang beda dengan Hari Ibu yang dirayakan masyarakat Indonesia pada bulan Desember yang terinspirasi dari perjuangan kaum perempuan Indonesia.
Dari religi ke komersial
Hari Ibu di Inggris sekarang lebih bersifat komersial, dulu tahun 1900-an disebut dengan Mothering Sunday memiliki dimensi religius karena gereja juga merayakannya.
Pihak gereja biasanya memberikan seikat bunga kepada anak-anak yang tergabung dalam jemaatnya. Anak-anak itu selanjutnya akan memberikan bunga tersebut kepada ibu mereka sebagai tanda ucapan terima kasih atas perhatian dan kasih sayang ibu. Tapi sekarang untuk promosi jualan diubah jadi Mother's day, ujar Nani.
Menurut Nani, semua orang Inggris sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban mereka untuk merayakan Hari Ibu tanpa kecuali. Di saat Hari Ibu inilah semua keluarga kumpul dan menikmati kebersamaan mereka. Namun segi komersialnya dewasa ini semakin besar.
Banyak toko serba ada yang mendekorasi dengan pernak pernik Hari Ibu mulai dari kartu ucapan Hari Ibu dengan berbagai gambar dan kata-kata sampai dengan rangkaian berbagai jenis bunga.
Toko serba ada Mark and Spencer yang sangat akab dengan menyediakan pojok khusus yang menjual berbagai cokelat, biskuit dan juga bunga dengan lebel Hari Ibu.
Begitupun toko serba ada Tesco yang buka 24 jam guna melayani pengunjung yang ingin membeli bunga dan juga kartu serta cokelat, perhiasan dengan thema Hari Ibu, "There is no Mom like your mom" (Tidak ada ibu seperti ibumu) serta benda lainnya seperti buku dan alat berkebun.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia diawali dari berkumpulnya para pejuang perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera dan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.
Penetapan Hari Ibu juga diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya' Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.
Ada satu kesamaan Hari Ibu di Indonesia dan juga di Inggris maupun di negara diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu yang telah melahirkan kita ke dunia. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/Z. Abdullah/Z. Abdullah) 30-03-2014 16:49:01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar