Senin, 17 Maret 2014

SERBIA


MUSI BANYUASIN PELAJARI PENGELOLAAN WISATA SUNGAI SERBIA

               Beograd, 1/3  (Antara) - Pemerintah Kabupaten Musi  Banyuasin, Sumatera Selatan belajar keberhasilan Negara Serbia dalam  mengelola  wisata sungai dengan mengembangakan wisata  sungai Danube yang membentang dan membela  daratan Eropa tengah dan melintasi 10 negara.

             Dalam seminar Discover The Danube, yang diadakan di hotel, Crown Plaza Hotel, Beograd, Kamis(27/2), Managing Director Organisasi wisata nasional Serbia, Gordana Plamenac   menjelaskan pengembangan  wisata sungai Danube yang melintas dari Jerman  melintasi Austria,Slowakia, Hungaria, Kroasia, Serbia hingga ke Black Sea.

                 Seminar yang dihadiri Bupati Musi Banyuasin, Pahri Azhari,  Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Esthy Reko Astuty dan  Dubes RI untuk Serbia Semuel Samson.

             Seminar dalam rangkaian penyelenggaraan pameran pariwisata ke-36 International Fair of Tourism (IFT)  yang berlangsung hingga 2 Maret  dimana Indonesia menjadi mitra penyelengara.   
        Menurut Gordana Plamenac, wisata sungai tidak melulu menyusuri sungai tetapi banyak hal lain lagi yang bisa dilakukan wisatawan dalam menyusuri wisata sungai diantaranya olahraga hiking.

             Sungai Danube merupakan sungai terpanjang di Eropa yaitu mencapai 2.880dan lebih dari 80 juta orang yang memanfaatkan wilayah di sekitar sungai  yang menjadikannya sebagai river basin internasional yang terkenal di dunia.

            Danube tidak hanya melintasi 10 negara tetapi juga melintasi empat ibukota di Eropa Barat seperti Wina, Budapest, Bratislava dan Beograd. Awalnya sungai tersebut digunakan sebagai rute perdagangan untuk bahan metal, garam dan juga amber.

           Sejak tahun 70 , Danube menjadi jalur wisata bagi masyarakat sekitar mulai di hulu di Donauescningen , Jerman hingga sampai bermuara di Delta , Black Sea. "Suatu yang dapat kami banggakan," ujar Gordana Plamenac.

           Sementara itu  Dubes RI untuk Serbia Semuel Samson mengakui,  Danube merupakan prodak yang integral di Eropa Barat yang saling bahu membahu antara Jerman Austria dan negara Hungaria untuk mengembangkan wisata sungai. Apalagi  sebanyak  71 lembaga ikut mendukung wisata Danube.

           Sementara Bupati Musi Banyuasin , Pahri Azhari mengatakan bahwa pemaparan yang dilakukan Gordana Plamenac mengenai wisata sungai Danube  banyak yang bisa diambil dan menjadi masukan bagi pemerintah kabupaten Musi Banyuasin.

          "Cara pengelolaannya yang harus kita pelajari,  sungai Musi yang melintasi lima kabupaten berupaya melakukan kerjasama," ujarnya untuk itu ia minta dukungan pemerintah  bersama-sama untuk membangun.   
     Bupati Pahri Azhari mengatakan kabupaten Bumi Banyuasin merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Selatan dengan luas wilayah dengan  penduduk sekitar 600 ribu.

          Menurut Bupati, Sungai Musi sama seperti halnya sumbai Danube juga dulu nya diperuntukan sebagai  transportasi dan juga budaya yang berkembang  untuk bisnis.

          "Sayangnya kini sudah ditinggalkan oleh masyarakat karena banyak yang sudah pindah dari sekitar pinggir sungai," ucap  Bupati
     Dia menambahka bahwa hal ini disebabkan kekayaan alam yang dimiliki Musi Banyuasin khusus nya sumber daya alam seperti minyak,  batubara yang ada di Kabupaten Banyuasin membuat kehidupan masyarakat sekitarnya menjadi makmur.

         Pada tahun 2012 Kementerian Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif  mulai melirik sungai Bayuasin untuk kembali diaktifkan dengan  dihidupkannya berbagai event seperti Lomba Musi Triboatton.

         Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  telah mengagendakan 
Triboatton  yang mengkombinasikan tiga olahraga sekaligus yakni lomba rafting, canoeing dan traditional dragon boat, dan termasuk dalam jenis Sport Tourism, olahraga yang menyusuri Sungai Musi dari hulu ke hilir dengan total jarak 500 km.

         Tahun 2013 event Triboattan,  yang diiadaka disungai Musi  Banyuasim peserta terus bertambah yang  datang  dan menjadi ikon suatu  negara Selain itu Bupati Bayuasin juga  menyampaikan   Musi Banyuasin  mempunya berbagai kebijaksan seperti membebaskan pendidikan bagi seluruh anak anak dan juga pelayanan kesehatan .    
    Kerja sama berbagai sekolah khususnya olahraga seperti dengan Real Madrid dan juga sekolah khusus basket, tenis dan pencak silat.

         Diharapkannya sungai Musi menjadi salah study obyek wisata yang dapat dikembangkan dengan melakukan kerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif
    Bupati juga menyampaikan keinginannya bisa bekerjasama dengan Serbia dalam  mengembangkan wisata sungai seperti yang dikembangkan di Danube yang disebut Discover The Danube.

         Sementara itu  Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Esthy Reko Astuty mengakui secara menyeluruh  pemaparan mengenai  Discover the Danube sangat  menarik  dan bermanfaat terutama bagi daerah Sumatera yang akan mengembangkan wisata sungai.

         Esthy Reko Astuty mengakui bahwa wisata sungai yang dikembangkan pengelola Discover The Danube  menjadi inspirasi dalam mengembangkan wisata sungai khususnya di Musi Banyuasin.

         Dikatakannya Kementerian Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif dapat membantu dan mengembangkan wisata sungai di  Musi Banyuasin. "Suatu  produk yang  mempunyai  daya  tarik   tersendiri.

         Menurut Esthy Reko Astuty, dalam mengembangkan wisata sungai membutuhkan waktu dan juga koordinasi diantara Pemerintah daerah untuk mengembangkan secara bersama sama. Pariwisata tidak bisa instant perlu waktu.

         Usai acara seminar mengenai Discover The Danube, delegasi Indonesia yang dipimpin Wakil Menteri   Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Dr Sapta Nirwandar bersama Guruh Soekarno Putra dan rombongan dari Musi Banyuasin mengikuti wisata sungai selama dua jam yang membela kota Beograd.

    ***2***  (ZG)

(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 01-03-2014 09:29:47

Tidak ada komentar: