Rabu, 21 April 2010

KERJA SAMA PENDIDIKAN RI DAN MAROKO

KERJA SAMA PENDIDIKAN RI DAN MAROKO

London, 21/4 (ANTARA) - Duta Besar RI di Maroko H. Tosari Widjaja berkunjung kepada Rektor Universitas Al-Akhawayn di Provinsi Meknes sekitar 250 km dari Rabat dalam rangka perluasan kerja sama dunia pendidikan antara Indonesia dan Maroko
Universitas Al-Akhawayn merupakan perguruan tinggi lokal di Maroko dengan pengantar bahasa Inggris dan mengadopsi sistem pendidikan Amerika Serikat, ujar Sekretaris III/Pelaksana Fungsi Pensosbud, Rahmat Azhari dalam keterangannya kepada koresponden ANTARA London, Rabu.

Perguruan Tinggi yang dibangun tahun 1993 atas kerja sama Raja Hassan II dan Raja Fahd dari Arab Saudi beroperasi Januari 1995 itu, terdapat 1.500 mahasiswa termasuk sekitar 200 mahasiswa asing dari 28 negara seperti Eropa, AS dan Timur Tengah.

Dalam kunjungannya, Dubes Tosari Widjaja meresmikan pembukaan Pameran dan Bursa Kerja ("Job Fair") 2010 bersama Gubernur Ifrane, Karim Lahlou Kassi, didampingi Rektor Universitas Al-Akhawayn Dr Driss Ouaouicha dan Ketua Asosiasi Alumni, Dr Khalid Baddou.

Acara dihadiri ratusan mahasiswa dan alumni Al-Akhawayn, serta diikuti sebanyak 65 perusahaan nasional maupun multinasional yang beroperasi di Maroko.

Dalam pembicaraan Dubes Tosari Widjaja dan Rektor Dr Driss Ouaouicha dibahas kerja sama pendidikan dan juga kemungkinan "sister-university" (kembaran) antara Universitas Al-Akhawayn dengan salah satu institusi pendidikan tinggi Indonesia.

Dubes Tosari berharap, Universitas Al-Akhawayn dapat menjalin kerja sama dengan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.

Disamping itu, Dubes menyampaikan sejumlah program kerja KBRI sepanjang 2010, merayakan 50 tahun hubungan diplomatik RI-Maroko, perkembangan hubungan bilateral, serta rencana pelaksanaan SKB RI-Maroko ke-2 dijadwalkan Juni mendatang di Indonesia.

Sementara itu Dr Ouaouicha yang didampingi sejumlah Dekan Fakultas, menyambut ajakan untuk berpartisipasi dan ikut mendukung program promosi KBRI dalam rangka meningkatkan hubungan kedua negara, khususnya melalui kerja sama dunia pendidikan dengan perguruan tinggi Indonesia.

Pihak Universitas berharapk, KBRI dapat menghadirkan tokoh-tokoh dunia pendidikan dan pemikir Indonesia untuk memberikan kuliah umum atau seminar ke-Indonesia-an bagi para mahasiswa.

Dalam rangka peringatan ke-50 tahun hubungan diplomatik kedua negara, Dr Ouaouicha mengharapkan promosi seni dan budaya Indonesia juga dapat ditampilkan di Universitas Al-Akhawayn.

Selain itu, dalam meningkatkan pengenalan mahasiswa dan staf pengajar mengenai Indonesia, Universitas berharapkan KBRI mengelar pameran produk perdagangan dan promosi budaya Indonesia di lingkungan kampus.

Ouaouicha mengharapkan, KBRI dapat melaksanakan "Morocco - Indonesian Cultural Day and Exhibition 2010" pada kesempatan "Graduation Day" tanggal 12 Juli mendatang.

Dubes Tosari Widjaja berharap, dapat menggabungkan kegiatan ini dalam rangkaian penampilan budaya Indonesia di "Vollubilis International Festival 2010" di Provinsi Meknes, Juli mendatang, sekaligus penyelenggaraan "Soiree Culturel Indonesie 2010" di KBRI Rabat. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 21-04-2010 08:41:11

Tidak ada komentar: