MALAM BUDAYA INDONESIA DAN HUNGARIA DI DEBRECEN
London, 4/4 (ANTARA) - Pagelaran seni musik dan tari Indonesia dan Hungaria menarik tokoh masyarakat, pemuda, pecinta seni, dan kalangan media-pers yang memenuhi Aula gedung Sekolah Seni Abigail Kota Debrecen Hungaria baru-baru ini .
Sekolah Seni Abigail dikhususkan bagi para siswa SD hingga SMA merupakan sekolah khusus bagi para pelajar yang berminat meniti karir sebagai artis, demikian Sekretaris Kedua, KBRI Budapest, Patricia Silalahi kepada koresponden Antara, London, Sabtu.
Patricia Silalahi menjelaskan pertunjukan musik dan tari tradisional Indonesia oleh Sanggar Seni KBRI Budapest yang berlangsung sekitar 40 menit diselipkan diantara dua sesi untuk tarian ballet Hungaria berlangsung meriah dengan sambutan hangat hadirin.
Sesi pertama Hungaria menampilkan penari dari siswa SD-SMP, dan sesi kedua oleh siswa SMA atau dewasa.
Malam kesenian bersama ini yang berlangsung selama dua jam dikemas sebagai bagian perayaan 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Hungaria.
Sebanyak 10 penabuh musik dan penari dari Sanggar Seni KBRI ambil bagian dalam pagelaran ini, sedangkan pihak Abigail menampilkan 38 orang.
Di antara para peserta Hungaria terdapat penari yang pernah mengikuti kompetisi-kompetisi kelas dunia dan kelas Eropa, yaitu Pal Vivien, Czentye Reka, Balogh Blanka, Bonni Bogya, Huse Alexandra, dan Szabo Andras.
Patricia mengemukakan dua diantara mereka bahkan berhasil menjadi juara satu yaitu Bonni Bogya yang pernah menjuarai kompetisi balet Eropa dan kompetisi balet dunia.
Duta Besar Indonesia, Mangasi Sihombing dan Direktur Sekolah Abigail, Dr. Katalin Siska menjanjikan kegiatan kesenian bersama akan tetap dilakukan ke depan untuk lebih menjalin hubungan baik antara kedua bangsa dan negara.
Anggota Sanggar KBRI yang ambil bagian dalam program ini diantaranya Veronika Kiss, Pratiwi Ananda Putri, Bianka Suparmadi, Maria Goretti, Kharisma Milad dan Neo Akbar sebagai penari serta Yudhi Gunawan, Gabor Nemeth, Jarot Raharjo, Agus Rohman sebagai pemain musik.
Tmbakau Indonesia
Dalam kunjungannya ke Debrecen, ibu kota Provinsi Hajdu Bihar, Dubes Indonesia Mangasi Sihombing juga berkunjung ke pabrik cerutu Hungaria untuk memperkenalkan tembakau hasil perkebunan rakyat.
Kepada rombongan KBRI, pimpinan perusahaan Rona Dohanyfeldolgozo, Geza Bajusz mengemukakan bahwa mereka menggunakan tembakau Indonesia khusus untuk "wrapping" (pelapis luar cerutu), namun mengimpornya dari pihak ketiga.
Sedangkan isi cerutu digunakan tembakau produksi Hungaria dan tembakau impor lainnya, ujarnya.
Menanggapi permintaan Dubes, Geza menyanggupi untuk meneliti kualitas tembakau contoh yang diberikan.
Dikatakannya pabriknya pada awalnya didirikan para ahli peneliti tembakau pemerintah setelah lembaga penelitian mereka ditutup.
Selanjutnya dia memberikan indikasi untuk mengunjungi desa-desa Indonesia penghasil tembakau untuk melihat kemungkinan kerja sama ke depan, demikian Patricia Silalahi.
(U-ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 04-04-2010 08:11:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar