TARI KECAK RAMAYANA
PUKAU PUBLIK BELGIA
London, 22/9
(Antara) - Tepuk tangan sekitar 500 penonton menggemuruh ketika Tim
Gamelan Maha Widya Universitas Hindu Indonesia (UNHI) mengakhiri
pementasan Tari Kecak dengan kisah epik Ramayana di Centre for Fine
Arts Brussels (Bozar).
Dirjen Bimas
Hindu Kementerian Agama RI Prof. Dr. Yudha Triguna yang hadir
memimpin tim gamelan tersebut menyampaikan rasa bangganya bahwa para
dosen dan mahasiswa/i dari UNHI dapat tampil di panggung
internasional yang prestisius sekelas Centre for Fine Arts Bozar yang
dibangun setelah Perang Dunia (PD) I.
Sebelumnya,
penonton terbius oleh pertunjukan tari yang dibawakan 40 mahasiswa/i
dan dosen UNHI di bawah bimbingan seniman Bali terkemuka Prof. I
Wayan Dibia.
Pementasan
dibuka dengan narasi oleh sang koreografer Prof. I Wayan Dibia yang
menjelaskan kepada penonton tentang struktur suara kecak dan keunikan
kecak serta bagaimana penonton dapat menikmati kecak.
Duta Besar RI
Arif Havas Oegroseno kepada Antara London, Minggu mengatakan,
kolaborasi erat antara KBRI Brussel, Kementerian Agama RI, Bozar, dan
UNHI sehingga pementasan seni Indonesia di Centre for Fine Arts Bozar
yang prestisius dapat terlaksana dengan baik, dan menyampaikan
harapannya bahwa promosi seni dan budaya Indonesia di panggung
internasional akan terus berlangsung
Selama satu setengah
jam, para penari mempertunjukkan keindahan gerakan dan harmonisasi
koor vokal khas Kecak yang membuai penonton dalam cerita kisah cinta
Rama dan Sinta. Didukung oleh tata akustik terbaik, tata cahaya
dramatis serta kostum yang menawan, pementasan tersebut merupakan
sajian seni dan budaya Indonesia yang membanggakan.
Kebanggaan
tersebut seolah memperoleh afirmasi atau harapan dari para penonton
yang memberikan standing ovation dan seolah enggan meninggalkan venue
ketika pementasan telah berakhir dan tirai panggung telah diturunkan.
Dirjen Protokol
Kerajaan Belgia, Duta Besar Pierre Labouverie, bahkan secara khusus
mendatangi para penari di belakang panggung untuk memberikan ucapan
selamat dan meminta sang pelatih, Prof. I Wayan Dibia, untuk
menerangkan kembali tehnik bermain kecak. (ZG)
Pementasan tari
Kecak di gedung kesenian terkemuka di Belgia ini merupakan hasil
kerjasama antara KBRI Brussel, Centre for Fine Arts Brussels (BOZAR),
Universitas Hindu Indonesia dan Kementerian Agama RI, katanya lagi.
Para penonton
pementasan berasal dari penggiat seni dan budaya, pejabat pemerintah
Belgia dan Uni Eropa, serta para pecinta dan penikmat seni pada
umumnya. ***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S.
Syafei/E.S. Syafei) 22-09-2013 06:07:44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar