Rabu, 18 September 2013

FOKE

PPI SE-JERMAN: FOKE TAK LAYAK SEBAGAI DUBES JERMAN

London, 17/9 (Antara) - Para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Jerman yang tergabung PPI se-Jerman menyampaikan agar wacana pengangkatan Foke atau Fauzi Bowo sebagai Duta Besar RI di Jerman dapat dipertimbangkan kembali karena dinilai tidak layak mengemban tugas sebagai Dubes.

Pandangan mahasiswa dan pelajar se-Jerman itu disampaikan dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Menlu Dr. R.M. Marty M. Natalegawa, Ketua DPR RI Dr. Marzuki Alie dan Ketua Komisi I DPR RI Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si.

Dalam surat terbukanya yang ditandatangani Ketua PPI se-Jerman Hartono Sugih yang diterima Antara London, Selasa, menilai wacana pengangkatan Dr.Ing. Fauzi Bowo sebagai calon Dubes RI untuk Republik Federal Jerman, tidak memenuhi kriteria yang tepat dan layak untuk mengemban tugas sebagai Dubes.

Untuk itu mereka minta Presiden dan Menlu serta Presiden Republik SBY, Menlu Marty M. Natalegawa, Ketua DPR RI Marzuki Alie dan Ketua Komisi I DPR RI Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si untuk mempertimbangkan kembali.

Hal ini didasarkan atas pertimbangan sebagai salah satu tokoh nasional, Fauzi Bowo melakukan kampanye hitam dan kampanye terselubung terhadap salah satu pesaingnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 dengan menggunakan isu-isu SARA.

Apa yang telah dilakukan Fauzi Bowo jelas bertentangan dengan asas Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi pedoman dasar bangsa Indonesia.

Bagaimana mungkin seseorang yang pernah tidak menjunjung tinggi nilai keberagaman, dipilih dan dicalonkan sebagai Duta Besar RI dan menjadi representasi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia di kancah internasional? (Artikel 3 butir A / Representing: Fungsi Misi Diplomatik, Vienna Convention on Diplomatic Relations, 1961).

Fauzi Bowo dinilai gagal mengemban tugas dan tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012. Selain itu Fauzi Bowo juga dinilai gagal memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warganya sendiri. Berdasarkan penilaian ini, bagaimana mungkin yang bersangkutan bisa memberikan perlindungan dan rasa aman terhadap WNI di negara lain apabila dia sendiri telah gagal memberikan hal itu di negaranya sendiri? (Artikel 3 butir B / Protecting: Fungsi Misi Diplomatik, Vienna Convention on Diplomatic Relations, 1961).

Melalui program Jakarta-Berlin Sister City, Dr.-Ing. Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, memiliki kesempatan besar untuk menggunakan pengetahuannya mengenai Jerman untuk dapat memaksimalkan hubungan tersebut dan berkontribusi dalam peningkatan pembangunan di DKI Jakarta. Namun selama program ini berlangsung, kami tidak melihat hasil signifikan yang dapat dimanfaatkan dari hubungan tersebut untuk kemajuan pembangunan di DKI Jakarta.

Jabatan Dubes sebagai perwakilan resmi negara Indonesia memainkan peranan yang penting dan strategis untuk meningkatkan hubungan kerjasama Indonesia dengan negara sahabat. Tugas yang penting dan strategis ini hendaknya diberikan kepada figur yang betul-betul kompeten dalam bidang diplomasi, serta memiliki dedikasi yang tinggi dalam melayani dan melindungi masyarakat.

Para pelajar yang terhimpun dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-Jerman yang meliputi segenap PPI Cabang dan PPI Pusat di Jerman lelah melihat posisi penting ini sering menjadi komoditas politik dari para pemangku kebijakan.

Atas dasar pertimbangan tersebut Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman minta agar dapat mempertimbangkan kembali pencalonan Dr.-Ing. Fauzi Bowo sebagai Duta Besar RI untuk Republik Federasi Jerman.

Melalui surat pernyataan ini Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Jerman mempertegas, sebagai bagian dari masyarakat yang menjunjung tinggi demokrasi, tetap aktif dalam menjalankan fungsi kontrol sosial terhadap pengambil keputusan dan pengambil kebijakan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 17-09-2013 13:21:12

Tidak ada komentar: