PPI SE-JERMAN: FOKE TAK
LAYAK SEBAGAI DUBES JERMAN
London, 17/9
(Antara) - Para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Jerman yang
tergabung PPI se-Jerman menyampaikan agar wacana pengangkatan Foke
atau Fauzi Bowo sebagai Duta Besar RI di Jerman dapat dipertimbangkan
kembali karena dinilai tidak layak mengemban tugas sebagai Dubes.
Pandangan
mahasiswa dan pelajar se-Jerman itu disampaikan dalam surat terbuka
yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY), Menlu Dr. R.M. Marty M. Natalegawa, Ketua
DPR RI Dr. Marzuki Alie dan Ketua Komisi I DPR RI Drs. Mahfudz
Siddiq, M.Si.
Dalam surat
terbukanya yang ditandatangani Ketua PPI se-Jerman Hartono Sugih yang
diterima Antara London, Selasa, menilai wacana pengangkatan Dr.Ing.
Fauzi Bowo sebagai calon Dubes RI untuk Republik Federal Jerman,
tidak memenuhi kriteria yang tepat dan layak untuk mengemban tugas
sebagai Dubes.
Untuk itu
mereka minta Presiden dan Menlu serta Presiden Republik SBY, Menlu
Marty M. Natalegawa, Ketua DPR RI Marzuki Alie dan Ketua Komisi I DPR
RI Drs. Mahfudz Siddiq, M.Si untuk mempertimbangkan kembali.
Hal ini
didasarkan atas pertimbangan sebagai salah satu tokoh nasional, Fauzi
Bowo melakukan kampanye hitam dan kampanye terselubung terhadap salah
satu pesaingnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 dengan
menggunakan isu-isu SARA.
Apa yang telah
dilakukan Fauzi Bowo jelas bertentangan dengan asas Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi pedoman dasar bangsa Indonesia.
Bagaimana
mungkin seseorang yang pernah tidak menjunjung tinggi nilai
keberagaman, dipilih dan dicalonkan sebagai Duta Besar RI dan menjadi
representasi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia di kancah
internasional? (Artikel 3 butir A / Representing: Fungsi Misi
Diplomatik, Vienna Convention on Diplomatic Relations, 1961).
Fauzi Bowo
dinilai gagal mengemban tugas dan tanggung jawabnya sebagai Gubernur
DKI Jakarta periode 2007-2012. Selain itu Fauzi Bowo juga dinilai
gagal memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warganya sendiri.
Berdasarkan penilaian ini, bagaimana mungkin yang bersangkutan bisa
memberikan perlindungan dan rasa aman terhadap WNI di negara lain
apabila dia sendiri telah gagal memberikan hal itu di negaranya
sendiri? (Artikel 3 butir B / Protecting: Fungsi Misi Diplomatik,
Vienna Convention on Diplomatic Relations, 1961).
Melalui
program Jakarta-Berlin Sister City, Dr.-Ing. Fauzi Bowo sebagai
Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, memiliki kesempatan besar
untuk menggunakan pengetahuannya mengenai Jerman untuk dapat
memaksimalkan hubungan tersebut dan berkontribusi dalam peningkatan
pembangunan di DKI Jakarta. Namun selama program ini berlangsung,
kami tidak melihat hasil signifikan yang dapat dimanfaatkan dari
hubungan tersebut untuk kemajuan pembangunan di DKI Jakarta.
Jabatan Dubes
sebagai perwakilan resmi negara Indonesia memainkan peranan yang
penting dan strategis untuk meningkatkan hubungan kerjasama Indonesia
dengan negara sahabat. Tugas yang penting dan strategis ini hendaknya
diberikan kepada figur yang betul-betul kompeten dalam bidang
diplomasi, serta memiliki dedikasi yang tinggi dalam melayani dan
melindungi masyarakat.
Para pelajar
yang terhimpun dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-Jerman
yang meliputi segenap PPI Cabang dan PPI Pusat di Jerman lelah
melihat posisi penting ini sering menjadi komoditas politik dari
para pemangku kebijakan.
Atas dasar
pertimbangan tersebut Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman minta
agar dapat mempertimbangkan kembali pencalonan Dr.-Ing. Fauzi Bowo
sebagai Duta Besar RI untuk Republik Federasi Jerman.
Melalui surat
pernyataan ini Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Jerman mempertegas,
sebagai bagian dari masyarakat yang menjunjung tinggi demokrasi,
tetap aktif dalam menjalankan fungsi kontrol sosial terhadap
pengambil keputusan dan pengambil kebijakan di Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S.
Syafei/E.S. Syafei) 17-09-2013 13:21:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar