RANCANGAN BUSANA GHEA
PANGGABEAN CURI PERHATIAN MASYARAKAT ITALIA
Roma, Italia,
21/9 (ANTARA) - Rancangan busana karya perancang kenamaan Indonesia
Ghea Panggabean berhasil mencuri perhatian masyarakat Italia di kota
mode Roma dalam pagelaran busana yang diselenggarakan pada resepsi
peringatan HUT RI ke-68.
"It's
very beautiful, busana yang diperagaan sangat indah dan sangat
mengagumkan," ujar Belen Jimenez Pettinelli dari organisasi
Women's Guild Rome kepada Antara London, Kamis malam saat usai acara
peragaan busana Ghea Panggaean .
Resepsi dan
peragaan busana yang digelar di hotel Seraton Roma itu dihadiri oleh
lebih dari 600 undangan termasuk Dubes RI untuk Tahta Suci
Vatikan, Budiarman Bahar .
"Acara
resepsi ini yang paling meriah yang pernah saya kunjungi baik makanan
mau pun suguhan kesenian dan peragaan busana sangat menarik dan
berkesan, saya ingin berkunjung ke Indonesia negeri yang indah,"
ujar Belen Jimenez Pettinelli yang mengharapkan acara serupa lebih
sering diselenggarakan.
Sementara itu
walikota di Comune Monte Argentario, Cerulli Arturo, mengatakan bahwa
acara resepsi HUT RI sangat menarik dan penampilan peragaan busana
dari perancang Indonesia telah berhasil mencuri perhatian masyarakat
Italia yang sangat modis.
Dikatakannya
acara resepsi yang dilakukan KBRI Roma akan dapat mendekatkan
hubungan antara dua negara, ujar Arturo yang beristirikan orang
Indonesia.
Acara peragaan
busana rancangan Ghea Pangabean yang bertema "Treasures of
Indonesia: A Journey Into Indonesia Fashion, Art, and Culture",
dikombinasikan dengan penampilan tarian antara tradisional dan tarian
kontemporer dengan kreografer Panca Makmur.
Penampilan wayang
kulit yang menjadi latar belakang perkawinan khas Palembang, menyatu
menjadi salah satu kekayaan budaya juga diperlihatkan dalam tayangan
visual.
Ghea Pangabean
mengatakan bahwa ia merasa bangga bisa menampilkan kekayaan kain
tradisional Indonesia seperti Songket Palembang, kain dengan pola
jumputan, tenun flores, dan ikat gringsing Bali.
Sebanyak 40
koleksi rancangan Ghea Pangabean yang telah 30 tahun berkiprah di
dunia fesyen Indonesia, diperagakan pada acara itu.
Rancangan yang
sempat diperlihatkan rata-rata berupa dress dan pakaian ready to
wear, yang beraya etnik seperti motif songket dengan pilihan bahan
shiffon.
Motif-motif
cetak pada kain dengan bahan silk, dan shiffon dan aksesoris etnik
berwarna emas ditampilkan dengan gaya mix and match.
Peragaan busana
Ghea kali ini mewakili keindahan seni dan budaya dari empat daerah di
Indonesia, yaitu dari Pulau Jawa dengan inspirasi wayang, Sumatera
dengan keindahan kain songket dan jumputan, NTT dengan promosi wisata
Komodonya dan Bali dengan sejuta keindahan.
Selain itu
juga diperagakan rancangan busana dari sekolah Mode di Italia Koefia
dengan mengunakan kain Batik yang dibawakan para pragawati dari
Italia.
Assistent
Direktur sekolah Mode Koefia, Bianca Lami mengakui batik Indonesia
sangat indah dengan berbagai corak.
"Kami
bekerjasama dengan KBRI Roma mengelar acara lomba mendisain busana
dengan dasar Batik," ujar Bianca.
Lomba yang diikuti
15 pelajar itu berhasil mengkombinasikan busana bahan Batik
tradisional dalam rancangan busana yang elegent dengan sentuhan
Italia. Sesuatu hal yang berbeda, ujar Bianca.
"Treasure
of Indonesia" bukan pergelaran fesyen yang pertama kalinya
diselenggarakan oleh Ghea Panggabean untuk acara promosi terpadu,
Trade, Tourism, Investment, and Culture (TTIC) yang digelar Kedutaan
Besar Republik Indonesia di Italia. Acara itu mendapat dukungan dari
Yayasan Indonesia Setara yang mempromosikan kekayaan dan budaya
Indonesia di luar negeri.
Tiga tahun
lalu, Ghea pun sempat menggelar pagelaran fesyen untuk acara yang
sama di Milan dan Roma dengan tema "Splender of Indonesia".
"Treasures
of Indonesia: A Journey Into Indonesia Fashion, Art, and Culture"
juga akan digelar di gedung antik "Societa Umanitaria"
Milan pada tanggal 24 September mendatang.
Di awal acara,
Duta Besar RI menyampaikan sambutan yang menyebutkan Indonesia
setelah 68 tahun kemerdekaan telah menjadi negara demokrasi terbesar
ketiga di dunia dengan jumlah umat muslim terbesar yang menunjukkan
Islam sangat kompatible dengan demokrasi .
Diakuinya
hubungan Indonesia dan Italia telah terjalin sejak 64 tahun yang
lalu. Italia merupakan partner dagang ketiga terbesar Indonesia di
Eropa.
Kunjungan
sekelompok pengusaha Italia ke Indonesia yang diorganisir oleh
Menteri Luar Negeri Italia diharapkan dapat menciptakan kerjasama
yang nyata dimasa datang, namun yang lebih penting adalah adanya
saling pengertian dan saling memberikan dukungan.
(ZG/f001)
(T.H-ZG/B/F. Assegaf/F.
Assegaf) 21-09-2013 11:35:22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar