INDONESIA BERKOMITMEN
BANGUN INDUSTRI KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN
London, 13/9
(ANTARA) - Indonesia berkomitmen membangun industri kelapa sawit
berkelanjutan dan pemerintah telah membuat peraturan di bidang minyak
sawit dengan mempertimbangkan sisi lingkungan hidup seperti
"biodiversity, wildlife conservation, high conservation value"
dan perubahan pada penggunaan lahan.
Hal itu
diungkapkan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pertanian (PPHP), Kementerian Pertanian Dr.Ir.Haryono, dalam diskusi
bertema "Indonesian Sustainable Palm Oil" di Hotel Des
Indes, Den Haag, Kamis.
Sekretaris
Pertama KBRI Denhaag, Berlianto Situngkir kepada ANTARA London, Jumat
mengatakan diskusi itu diselenggarakan Kementerian Pertanian bersama
dengan Kedutaan Besar RI Den Haag.
Diskusi
bertujuan untuk menepis isu negatif sawit yang masih terus
berklangsung khususnya di Eropa dan mensosialisasikan Pedoman
Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian
Sustainable Palm Oil/ISPO).
Untuk itu
Dirjen PPHP berharap agar diskusi ini dapat menghasilkan pemahaman
bersama antara Indonesia dan Belanda tentang pengelolaan minyak
kelapa sawit.
Sementara itu
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Retno L.P Marsudi dalam pidato
pembukaan, berharap produk minyak kelapa sawit Indonesia mendapatkan
perlakuan yang adil dan kegiatan ini dapat memberikan informasi
kepada stakeholder dibidang Industri sawit tentang perkembangan
sustainability palm oil di Indonesia.
Para pembicara
dalam diskusi menyoroti isu-isu seperti tantangan dan prospek yang
dihadapi industri kelapa sawit Indonesia, manfaat kelapa sawit, upaya
pemerintah Indonesia dalam membangun industri kelapa sawit
berkelanjutan, masa depan ISPO Sistem, dan aspek lingkungan dari
industri kelapa sawit.
Pembicara
dalam discussion tersebut adalah Dr Fadhil Hasan
(Gabungan Pengusaha
Kelapa Sawit Indonesia), Derom Bangun (Ketua Dewan Minyak Sawit
Indonesia), Dr. Rosediana Suharto (Ketua Komisi ISPO), Frans Claasen
(Dutch Task Force Sustainable Palm Oil) dan Daniel Hazman (Initiatife
Duurzame Handel/The Sustainable Trade Initiative).
Acara tersebut
dihadiri sekitar 70 peserta yang terdiri atas berbagai kalangan
antara lain importir minyak sawit Belanda, wakil dari Kemeterian
Keuangan Belanda, European Palm Oil Association (EPOA), MVO
(Margarine Vetten en Olien), Asosiasi produsen makanan Belanda, Dutch
Sustainable Trade Initiative (IDH), akademisi, mahasiswa dan
wartawan. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/C/S.
Suryatie/S. Suryatie) 13-09-2013 20:10:04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar