DOSEN AIRLANGGA RAIH
PHD DI BULAGIA
London, 5/9
(ANTARA) - Andi Zaidan (30 tahun) dari Universitas Airlangga meraih
gelar Doktor (Phd) bidang nano technology di University of Chemical
Technology and Metallurgy Sofia Bulgaria, setelah mempertahankan
disertasinya pada Doctoral Defense di Sofia, Rabu.
Doctoral
defense dengan judul disertasi "Thin Chalcogenide Film for
Optoelectronics" berlangsung sekitar dua jam di hadapan lima
Professor dari berbagai universitas terkemuka di Bulgaria. Mereka
secara aklamasi dan suara bulat menyetujui promosi Doktor Sdr. Andi
Zaidan, demikian Sekretaris Dua KBRI Sofia, Dina Martina kepada
Antara London, Kamis.
Penelitian yang
dilakukan Andi Zaidan untuk disertasinya sangat menarik, yaitu
terkait media penyimpanan seperti flash drive yang memiliki fitur
jauh lebih canggih dengan kecepatan tulis/baca data 100 kali lebih
cepat, bisa menyimpan lebih banyak data dan yang paling menarik
terbuat dari glass.
Menurut Andi
Zaidan, aplikasi menarik lain dari material ini adalah dapat
digunakan sebagai photonic chips yang merupakan embrio dari internet
generasi baru. Dengan photonic chips, internet yang digunakan di
rumah, secara teori bisa ratusan kali lebih cepat.
"Dapat
dibayangkan apa yang dapat kita lakukan jika memiliki internet murah
berkecepatan 100 Mb/second," demikian kata Andi zaidan.
Penelitian dilakukan
Andi Zaidan selama tiga tahun di bawah program beasiswa Erasmus
Mundus di University of Chemical Technology and Metallurgy Sofia.
Riset yang dilakukan juga untuk menemukan material baru yang dapat
diaplikasikan di bidang optoelektronika.
Menurut Zaidan,
material ini dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi di bidang
militer, industri, otomotif, medis, lingkungan dan telekomunikasi.
Pada 2006
hingga 2010, Zaidan yang merupakan pengajar di Departemen Fisika
Universitas Airlangga, pernah melakukan penelitian di laboratorium
photon bersama Febdian Rusydi yang saat ini tengah menempuh gelar
doktor di universitas Osaka Jepang.
Di laboratorium
photon tersebut Zaidan bersama timnya aktif melakukan riset di bidang
teknologi nano untuk aplikasi medis yang bertujuan membuat pengobatan
murah untuk kanker.
Zaidan bersama
tim ketika itu mengembangkan partikel nano yang memiliki sensor
pintar untuk melacak sel kanker dan kemudian "membakarnya".
Biaya pembuatan partikel nano ini sangat murah, sehingga diharapkan
akan menjadi salah satu alternatif pengobatan baru kanker yang murah
dan efektif di kemudian hari.
Zaidan
merupakan orang Indonesia pertama yang meraih gelar Phd di bidang
teknologi nano di Bulgaria. Bulgaria terkenal kuat di bidang
matematik dan science dan merupakan salah satu tempat belajar yang
cukup bagus bagi mahasiswa Indonesia yang berminat melanjutkan
studinya.
Selain biaya
sekolah dan biaya sehari-hari di Bulgaria cukup murah dibandingkan di
negara-negara Eropa lainnya, universitas-universitas di Bulgaria
telah diakui oleh Uni Eropa.***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S.
Syafei/E.S. Syafei) 05-09-2013 11:19:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar