Pemilu - PKS SEBAIKNYA JADI PARTAI OPOSISI
London, 14/5 (ANTARA) - Pengamat strategi Dr Subchan mengatakan keputusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan Boediono sebagai cawapres telah membuat partai koalisi Cikeas berpikir kembali untuk mendukung pencalonan SBY.
"Baik PKS maupun PAN telah menyatakan keraguannya untuk mendukung pasangan ini," ujar Dr Subchan kepada koresponden Antara di London, Kamis, menanggapi keputusan SBY yang akan menjadikan Boediono sebagai cawapres.
Susilo Bambang Yudhoyono bersama Demokrat telah meninggalkan partai koalisi untuk bersama-sama mendiskusikan masalah cawapres yang merupakan masalah besar dalam pilpres dan menjadi faktor penentu kebersamaan di kabinet.
"Kesalahan besar SBY adalah ketakaburan SBY dan Demokrat dengan tidak mendiskusikan bersama keputusan mengambil Boediono sebagai cawapres," ujar pria yang bekerja di Cranfield Defence and Security UK.
Padahal baru beberapa minggu lalu, telah disepakati antara PD dan PKS untuk menjalin komunikasi efektif antara partai koalisi dalam mengambil keputusan penting, ujar pengamat strategi yang tinggal di Inggris.
Menurut Dr Subchan, gaya SBY dan Demokrat yang tidak konsisten dengan platform yang telah disepakati telah menunjukkan betapa rentannya koalisi Cikeas. "Akan menjadi cacat besar nantinya apabila mereka tetap berkoalisi baik di kabinet ataupun parlemen," ujarnya.
Subchan menyarankan agar PKS menjadi partai oposisi seperti partai oposisi di Inggris dengan demikian PKS bisa membuat kabinet bayangan ala PKS.
"PKS dengan kabinet bayangannya diharapkan bisa menjadi motor pengerak elemen-elemen bangsa untuk menciptakan sebuah partai oposisi yang mendidik dengan memberikan terobosan-terobosan baru yang lebih merakyat sehingga nantinya bisa menjadi pijakan bangsa ke depan," kata Subchan.(U-ZG)***1****
(T.H-ZG/C/B013/B013) 14-05-2009 19:07:20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar