PS EXAUDIA MERIAHKAN PERAYAAN ROHANI DI JERMAN
London, 27/5 (ANTARA) - Kelompok Paduan Suara (PS) Exaudia HKBP Menteng, Jakarta, yang dipimpin Gordon Tambunan beranggotakan 29 orang mewakili Indonesia dalam konser paduan suara pada perayaan rohani Deutscher Evangelischer Kirchentag ke-32 yang diselenggarakan di Bremen, Jerman.
Penampilan PS Exaudia HKBP mendapat sambutan meriah hadirin setiap kali melantunkan nyanyian rohani dan lagu daerah khususnya dari tanah Batak seperti Mandok Muliate, O Tano Batak, Tano Karo Simalem, demikian keterangan yang diterima ANTARA dari KJRI Hamburg, Rabu.
Konsul Jenderal RI Hamburg Teuku Darmawan mengatakan bahwa penampilan PS Exaudia HKPB di Bremen itu didukung KJRI sebagai usaha menyukseskan misi kesenian Indonesia disamping mempromosikan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat Jerman.
Dalam acara tatap muka dengan kelompok paduan suara di Bremen, Darmawan menyatakan akan mendukung kehadiran kelompok kesenian Indonesia karena sesuai dengan misi KJRI untuk mempromosi kebudayaan Indonesia di wilayah kerja.
Dukungan dan kerjasama HKBP dalam bidang kebudayaan sangat diharapkan khususnya untuk mempererat hubungan dan kerjasama yang dilaksanakan oleh KJRI Hamburg dengan Nordstrand, kota kelahiran Nomensen dan dan kota Wepperloh dimana terdapat rumah adat Batak.
Dengan kota Wepperloh telah direncanakan acara pentas budaya pada awal Agustus 2009 mendatang. Kerjasama diharapkan bukan saja mencakup bidang kebudayaan, tetapi juga bidang lainnya seperti pariwisata dan pendidikan di masa mendatang.
Perayaan kerohanian 2009 dengan tema "Mortal, where are you" dihadiri sekitar 100.000 peserta dari berbagai negara antara lain Jerman, Indonesia, India dan Korea, negara-negara Uni Eropa dan Afrika.
Perayaan tersebut dikaitkan dengan masalah 'perubahan iklim' (climate change) yang menjadi tantangan besar menjelang abad ke-21 dan seruan terhadap kerjasama mengatasi permasalahan tersebut melalui pembentukan proyek kerja sama pelestarian.
Presiden Jerman Horst Kohler dalam sambutannya menyerukan perlunya solidaritas bersama dan kesadaran akan tanggung jawab untuk mengatasi kesulitan dalam masa krisis ini dan bangun untuk mempelajari kesalahan yang telah terjadi, di samping sadar akan tanggung jawab terhadap pelestarian perubahan musim.
Dalam berbagai acara selama berlangsungnya perayaan kerohanian 2009 juga diadakan pengumpulan dana amal untuk anak-anak di Ghana dan Kolumbia. Perayaan kerohanian diadakan sekali dalam dua tahun dan untuk perayaan tahun 2011 menurut rencana akan diselenggarakan di kota Dresden. ***5***
(T.ZG)
(T.H-ZG/B/R007/R007) 27-05-2009 08:18:24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar