WARTAWAN RUSIA KUNJUNGI TAMAN NASIONAL TANKOKO DAN KOMODO
London, 19/5 (ANTARA) -Wartawan Rusia yang ikut dalam rombongan Familiarization Trip (Fam Trip) melakukan kunjungan ke Taman Nasional Tankoko di Sulawesi Utara dan Pulau Rinca di Flores, NTT yang merupakan primadona kunjungan obyek wisata di Indonesia.
Penanggung jawab Pensosbud KBRI Moskow M Aji Surya yang baru-baru ini menyertai rombongan kepada koresponden Antara London, Selasa mengatakan famtrip kali ini memang diarahkan kepada obyek-obyek wisata di luar Bali dengan maksud agar dikenal oleh masyarakat luas Rusia.
Dalam perjalanan ke Indonesia selama 10 hari, 14 wartawan dan operator tur Rusia mengunjungi Pulau Rinca di Flores guna mengenal dan melakukan liputan langsung terhadap komodo, atau sering juga disebut the last dinosaurus on earth.
Sebanyak delapan komodo sempat ditemui dan menjadi obyek menarik bagi tulisan mereka di kemudian hari, ujar Aji Surya .
Rombongan yang mayoritas terdiri atas kuli tinta dari berbagai media cetak dan elektronik terkemuka dari bumi belahan utara tersebut tiba di Labuan Bajo dari Bali sebelum tengah hari.
Setelah makan siang, dengan speedboat lalu meluncur ke pulau tempat komodo tinggal. Setelah melakukan perjalanan selama 45 menit.
"Tidak menyia-nyiakan keadaan, mereka lalu naik ke bukit untuk berkenalan dengan binatang purba tersebut," ujar Aji Surya.
Dengan ditemani dua rangers, liputan pengambilan gambar dan reportase dilakukan dengan lancar. Bahkan mereka lalu mengikuti tracking ke hutan dan puncak bukit sepanjang tiga kilometer.
Di puncak bukit, terdapat beraneka binatang termasuk kerbau liar berkubang.
"Ini adalah pengalaman yang menakjubkan. Indonesia negeri yang sangat kaya dan indah," ujar pemimpin redaksi majalah bulanan Diplomat Rusia, Yury Tavrosky .
Menurut Aji Surya, dalam perjalanan pulang menuju Labuan Bajo, rombongan menikmati matahari terbenam di Pulau Kelelawar.
Obyek wisata lain di dekat Pulau Komodo pada saat matahari ke peraduannya ribuan kelelawar yang tinggal di pohon bakau keluar mencari makan di pulau lainnya.
"Selain komodo, turis kini mulai menikmati bangunnya kelelawar dari sarangnya di saat matahari terbenam," ujar sang pemandu wisata.
Dua hari sebelumnya, rombongan wartawan berjibaku naik gunung Lokon di pinggir kota Manado untuk melakukan reportase atas monyet terkecil di dunia, tarsius.
Kesulitan apa pun mereka jalani selama memungkinkan mereka dapat mengambil gambar dan menyaksikan langsung binatang dimaksud, ujar Aji Surya.
Sama uniknya dengan kelelawar, maka tarsius hanya keluar dari sangkarnya di dalam pohon pada saat matahari tenggelam. Suara inseks yang melengking menandai sore hari tiba membangunkan tarsius mencari nafkah hariannya.
Tak ayal, saat terlihat seekor tarsius maka wartawan dengan antusias mengambil gambar. Bahkan, sebuah keberuntungan datang karena pada saat yang bersamaan terlihat dua ekor kuskus di atas pohon padahal binatang ini jarang terlihat.
"Kita menginginkan agar turis Rusia dan Belarusia membanjiri obyek wisata di luar bali yang tidak kalah indahnya dibanding Bali,' demikian M. Aji Surya. ***5***
ZG/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 19-05-2009 07:59:05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar