IASI
GELAR PELATIHAN STUDI S3 KE JERMAN
London, 5/12 (ANTARA) -
Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) menggelar pelatihan untuk
dapat melanjutkan studi program strata tiga (S3) ke Jerman dengan
fasilitas beasiswa.
Program pelatihan Studi
S3, IASI ke Jerman dimaksudkan untuk memberikan informasi luas bagi
calon mahasiswa dari Indonesia yang ingin melanjutkan studi S3 ke
Jerman, ujar Ketua IASI, Adam Pamma kepada ANTARA London, Rabu.
Dikatakannya peluang
beasiswa ke Jerman juga cukup besar. Diantaranya beasiswa pemerintah
Jerman (DAAD), beasiswa yang disediakan pemerintah Indonesia (Dikti)
dan beasiswa Debt swap.
Beasiswa Debt Swap adalah
program kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Jerman untuk
penghapusan hutang Indonesai terhadap Jerman dimulai tahun 2012 dan
direncanakan berlangsung selama 10 tahun dengan target 5.000 doktor.
Menurut data yang dilangsir
oleh Dikti, jumlah penerimah beasiswa Debt Swap tahun 2012 yang
berangkat ke Jerman hanya 54 orang. Padahal seharusnya minimal 500
orang per tahun agar quota ini bisa terpenuhi.
Adam Pamma mengatakan
kurang terserapnya beasiswa Debt Swap disebakan oleh berbagai faktor
misalnya kurang informasi tentang studi di Jerman dan faktor-faktor
lainnya..
Diakuinya Jerman memiliki
tradisi riset dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki
reputasi Universitas berkelas dunia. Salah satu Negara pendaftar
paten terbanyak di dunia. Exportir terbesar untuk bidang engineering
dan rekayasa merupakan salah satu Negara tujuan studi S3 yang
menarik.
Dikatakannya IASI
memprogramkan pelatihan studi S3 ke Jerman di 14 kota besar di
seluruh Indonesia selama pada tahun 2013 dan 2014 dan diharapkan
dapat meningkatkan daya serap quota beasiswa Debt Swap.
IASI juga membentuk tim
yang terdiri dari 10 orang dari berbagai disiplin ilmu seperti
engineering, logistik, bioteknologi, kelautan, pertanian, peternakan,
ekonomi, ilmu sosial dan politik yang akan menjadi partner konsultasi
untuk studi S3 di Jerman bagi calon mahasiswa asal Indonesia.
Tim konsultasi ini adalah
para peneliti Indonesia yang sedang studi S3 di Jerman dan juga yang
sedang bekerja di berbagai Industri di Jerman.
Menurut Adam Pamma , jika
program beasiswa Debt Swap sukses maka dalam kurun waktu 10 tahun ada
sekitar 5.000 Doktor alumni Jerman yang tersebar di seluruh Indonesia
yang dapat memberikan sumbangsih yang besar terhadap kemajuan
pembangunan dalam negeri.
Keberhasilan Program
beasiswa Debt swap akan dapat memberikan sumbangan yang besar
terhadap peningkatan angka lulusan doktor di Indonesia yang jumlah
saat ini baru mencapai 25.000 orang atau hanya 1 dari 10.000 orang
Indonesia yang bertitel doktor.
Bandingkan dengan China yang
memiliki doktor 800.000 orang dan India 650.000 orang.
Program pelatihan studi S3
ke Jerman baru baru ini diadakan di dua tempat di Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa dan Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang yang
diadakan kedua Universitas tersebut kerjasama antara IASI.
Pelatihan di Univeritas
Sriwijaya dihadiri 30 peserta, sebagian besar lulusan S2 dan beberapa
lulusan S1 disampaikan Syaiful Rahman kandidat doktor Technische
Universität München sekaligus ketua program IASI untuk Pelatihan
Studi S3 ke Jerman.
Pelatihan juga
disampaikan Prof. Dr. Mulyadi Bur adalah alumni RWTH Aachen
University bidang teknik mesin dan salah satu reviewer beasiswa
pemerintah Jerman (DAAD), Guru Besar Universitas Andalas dan ketua
ikatan Jurusan Mesin Indonesia mencakup beberapa hal seperti
bagaimana mencari professor pembimbing, persiapan penulisan proposal,
jenis pilihan beasiswa ke Jerman, tips menghadapi test beasiswa dan
kulture riset di Jerman.
Selain itu juga
disampaikan pentingnya membangun jaringan selama melakukan studi atau
riset di Jerman. Jaringan yang dibangun tentu akan bermanfaat setelah
kembali ke tanah air.
Terutama jaringan untuk
kemungkinan kerjasama riset dan alih teknologi. Semakin banyak
peneliti Indonesia yang membangun kerjasama dengan Jerman dibidang
riset dan alih teknologi, maka proses alih teknologi dari Jerman ke
Indonesia bisa dipercepat dan dapat memperkuat kemajuan penguasaan
sains dan teknologi dalam negeri.
Diharapkan setelah
mengikuti pelatihan ini, para peserta akan dapat dengan mudah
mengikuti seleksi penerimaan beasiswa ke Jerman.
Pelatihan serupa yang
dilaksanakan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten merupakan
tindaklanjut hasil pembicaraan antara Rektor Unitirta dan ketua IASI
di Hamburg . Materi pelatihan yang diberikan sama dengan pelatihan
yang dilaksanakan di Unsri dengan jumlah peserta 30 orang.
Ikatan Ahli Sarjana
Indonesia Jerman (IASI) atau Verband Deutsch Indonesische Fachkräfte
und Akademiker e.V, organisasi yang diakui pemerintah Jerman berdiri
sejak 1976 bertujuan menjembatangi hubungan kerjasama
Indonesia-Jerman di berbagai bidang terutama alih teknologi, riset,
pendidikan dan bisnis.
Saat ini IASI melakukan
beberapa kegiatan yang berkaitan dengan hubungan kerjasama Indonesia
Jerman diantaranya memfasilitasi pengiriman professor Jerman ke
beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Selain itu memfasilitasi
kerjasama Sekolah Menengah Kejuruan di Sulawesi Selatan dan
Berufschule (semacam SMK di Jerman) serta promosi investasi Jerman ke
Indonesia dan beberapa proyek sosial lainnya yang sifatnya alih
teknologi. Anggota IASI adalah para expatrian Indonesia di Jerman,
peneliti dan para ahli serta perusahaan Jerman.
***3***(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019)
05-12-2012 05:51:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar