PELAJAR INDONESIA DI
MAROKO RAIH GELAR DOKTOR
London, 27/12
(ANTARA) - Setelah hampir satu minggu yang lalu pelajar Indonesia
mendapat predikat Summa Cum Laude yaitu Musyarraf Jiddan di
Universitas Moulay Ismail, Meknes-Maroko, kini giliran Badrul Munir
M. Yusuf Nafi, MA asal Nanggroe Aceh Darussalam yang mendapat
predikat tersebut di universitas yang sama, Rabu (26/12).
Anugerah
tersebut ia dapatkan setelah berhasil mempertahankan sidang
disertasinya yang berjudul "Qaa'idah -Dar ul Mafaasid Muqoddamun
'Ala Jalbi Al-Masholih-Wa Tathbiqotuha Al Fiqhiyyah - Dirosah
Nadhoriyyah Watathbiqiyyah 'Ala Dloui As-syari'ah" (Kaidah Fiqih
"Mencegah Kerusakan, Lebih Utama daripada Mengambil
Kemaslahatan" Studi Teorai & Aplikai Fiqih Maqashid
syar'ah).
Sidang yang
berlangsung di Auditorium Az-ziyani, Fakultas Sastra dan Humaniora
ini, di hadiri Duta Besar Untuk Kerajaan Maroko H. Tosari Widjaja,
sejumlah perwakilan anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI)
Maroko, civitas akademika Universitas Moulay Ismail dan mahasiswa
Maroko di Fakultas Adab dan Humaniora Meknes, ujar Koordinator Media
Informasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko, Kusnadi
El-Ghezwa dalam keterangannya kepada ANTARA London, Kamis.
Kehadiran Dubes
RI Tosari Widjaja mendapatkan sambutan hangat dari Dekan Fakultas
Adab dan Humaniora Meknes dan tim penguji. Hal ini menunjukan
besarnya perhatian dan dukungan Dubes RI Tosari Widjaja terhadap
mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Maroko.
Dalam sidang
disertasinya, Badrul Munir berhadapan dengan lima doktor Maroko yang
kompeten di bidangnya masing-masing dengan diketuai Dr. Moulay Omar
Binhammad, serta pembimbing Prof.Dr. Abdul Hamid Achaj dan tiga
anggota yaitu Prof. Dr. Hasan Al-Alami, Prof. Dr Abdul Majid dan
Prof. Dr. Basidi Lamrani Alawi .
Menurut
Kuntoro salah pelajar Indonesia yang menghadiri sidang tersebut,
sidang berjalan lancar dan sekses serta mendapatkan apresiasi luar
biasa.
"Bagaimana
tidak, selain mengekritik dan mengevaluasi disertasi, tim penguji
memuji isi disertasinya yang mampu menguraikan secara sistematis
syarat penerapan kaidah terhadap berbagai problematika fiqih
kontemporer ditinjau dari sudut pandang maqasihid syariah,"
ujar Kuntoro.
Dalam
disertasinya Ia memaparkan antara lain berbagai aspek teoritis
tentang kaidah, syarat-syarat penerapan kaidah, memilih dan menimbang
maslahah dan mafsadah yang saling bertentangan yang disertai aplikasi
oleh ulama dahulu dan terapannya terhadap permasalahannya terkini
baik ibadat, muamalat; kasus medis kontemporer maupun kasus ijtihad
fiqih lainnya.
Dengan diraihnya
predikat Musyarraf Jiddan (Summa Cumlaude). Duta Besar RI untuk
Maroko Tosari Widjaja beserta para Home Staff dan Local staff,
Anggota PPI Maroko, dan masyarakat Indonesia yang berada di Maroko
memberikan apresiasi yang luar biasa atas prestasi yang di raih
Badrul Munir.
Dalam
kesempatan ini Dubes Tosari Widjaja berharap semoga ilmu yang
diraihnya mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk
kemajuan agama serta tanah air tercinta Indonesia.
(ZG)
(T.H-ZG/B/E001/E001)
27-12-2012 22:50:47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar