Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Sabtu, 08 Desember 2012
SWISS KERJASAMA ASEM
SWISS NILAI KERJA SAMA ASIA-EROPA PENTING
London, 8/12 (ANTARA) - Asisten Sekretaris Negara Swiss untuk Asia Pasifik Duta Besar Beat Nobs mengatakan bergabungnya Swiss ke dalam Asian - Europe Meeting (ASEM) pada November lalu menandakan pentingnya forum kerja sama antarkawasan ini dari perspektif Swiss.
Keanggotaan Swiss di ASEM juga menunjukkan ketertarikan Swiss untuk bekerja sama lebih erat lagi, terutama dengan negara-negara di kawasan Asia, kata Dubes Beat Nobs dalam seminar bertajuk "Asia -Europe Relations after the 9th ASEM Summit: Indonesian & Swiss Perspectives" yang digelar KBRI Bern, Swiss, Jumat (7/12).
Seminar yang berlangsung di kampus World Trade Institute (WTI) di Bernn diadakan KBRI Bern dengan memanfaatkan momentum keanggotaan Swiss pada ASEM, demikian keterangan dari KBRI Bern yang diterima ANTARA London, Sabtu.
Dimoderatori Deputi Direktur dari WTI, Pierre Sauve, seminar dimulai dengan presentasi Beat Nobs sebagai perwakilan dari pemerintah Swiss yang memaparkan mengenai pentingnya keanggotaan ASEM bagi Swiss.
Keanggotaan Swiss pada ASEM selain menunjukkan pentingnya Asia bagi Swiss juga merupakan salah satu cara untuk mengingatkan kepada Asia bahwa Eropa bukan hanya terdiri dari negara-negara Uni Eropa.
Dubes RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa Arif Havas Oegroseno dalam presentasinya menyampaikan mengenai prospek maupun tantangan bagi ASEM di masa depan, serta menjabarkan peluang kerja sama bagi Swiss dan Asia dalam kerangka ASEM.
Asisten Direktur Geneva Centre for the Democratic Control of Armed Forces (DCAF) Prof Heiner Hänggi memaparkan sejarah ASEM dan pentingnya keanggotaan Swiss dalam ASEM.
Sementara itu, Wakil Rektor dan Dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof Bambang Cipto menggali kemungkinan kerja sama Swiss dengan negara-negara Asia dalam kerangka ASEM, yang ditinjau dari sudut pandang politik, ekonomi, dan pendidikan.
Duta Besar Indonesia untuk Konfederasi Swiss Djoko Susilo mengatakan seminar ini diharapkan dapat membuka wawasan peserta, khususnya masyarakat madani Swiss, mengenai politik luar negeri Swiss terhadap kawasan Asia melalui kerangka ASEM, sekaligus berbagi pengalaman Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi anggota ASEM sejak awal pembentukannya.
Penyelenggaraan seminar yang tepat waktu ini telah menarik minat berbagai kalangan di Swiss. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah peserta yang memenuhi ruang seminar dari kalangan pejabat pemerintahan, media, akademisi dan think tank, kalangan swasta, dan korps diplomatik,. Terlihat perwakilan dari berbagai negara anggota ASEM, diantaranya Jerman, Spanyol, Belgia, Rumania, Jepang, Laos, Malaysia, Thailand, India, dan China.
"Saya datang dari Jenewa ke Bern khusus untuk menghadiri seminar ini, karena saya menganggap penting isu yang dibahas dalam seminar ini", demikian disampaikan Duta Besar Laos untuk Swiss, Yong Chanthalangsy, yang berkedudukan di Jenewa, yang berjarak sekitar dua jam perjalanan dari Bern.
Sementara itu salah satu peserta seminar, Valerie Sticher, staf peneliti pada International Relations and Security Network (ISN) ETH Zurich, mengatakan bahwa seminar ini sangat menarik karena mengangkat topik yang sedang hangat yang ditinjau dari dua perspektif, Indonesia dan Swiss. Mahir Pradana, salah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Bern, juga menyatakan hal serupa.
Menurut Fungsi Politik KBRI Bern Renata Siagian, selaku koordinator acara, seminar ini ditujukan untuk memasyarakatkan informasi mengenai pentingnya kawasan Asia dalam politik luar negeri Swiss, termasuk berbagai kerangka kerja sama regional di kawasan Asia yang selama ini kurang mendapatkan perhatian publik Swiss.
Peningkatan kesadaran masyarakat Swiss terhadap potensi Asia akan meningkatkan peluang kerja sama antara Swiss dan negara-negara Asia dalam kerangka ASEM, termasuk Indonesia. ***1***
(T.H-ZG/B/S024/S024) 08-12-2012 15:43:13
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar