PELUNCURAN BUKU WARNAI HARI IBU
London, 22/12 (ANTARA) - Peringatan Hari Ibu ke-84 di KBRI Paris terasa istimewa dengan diluncurkannya buku Paris-C¿est Ma Vie yang ditulis Lona Hutapea Tinasale, di Sasana Budaya, KBRI Paris.
Dihadiri sekitar 100 orang undangan, buku ini merupakan catatan penulis selama tiga tahun yang merekam berbagai peristiwa, pengalaman dan kesan sehari-hari tentang kehidupan Paris, ujar Sekretaris Pertama KBRI Paris Agus Badrul Jamal kepada ANTARA London, Jumat.
Dubes RI Paris, Rezlan Ishar Jenie dalam sambutannya menyampaikan peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda, mengenai makna Hari Ibu sebagai kebangkitan, persatuan dan kesatuan gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa Indonesia.
Dikatakannya perempuan Indonesia telah berkiprah dalam berbagai peran dan memiliki posisi strategis di berbagai bidang kegiatan.
Hal ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia merupakan sumber daya potensial yang mampu memberikan sumbangan besar dalam berbagai dimensi kehidupan dan pembangunan bangsa, , ujarnya.
Pengalaman istri diplomat
Buku yang ditulis Lona Hutapea Tinasale,istri dari Charles F. Hutape, Sekretaris Pertama KBRI Paris, bercerita mengenai kereta api Metropolitan (disingkat Metro, salah satu penunjang transportasi massal Kota Paris), shopping di Paris, seni hidup ala Perancis, pengalaman sebagai istri diplomat, dan beberapa hal menarik lainnya.
Dalam satu tulisan mengenai Metro, penulis menceritakan bahwa metro sudah melayani kebutuhan lalu lalang les parisien selama lebih dari satu abad, tepatnya dimulai sejak tahun 1900.
Jalur Metro pertama diresmikan beberapa saat setelah pembukaan expo universelle. Saat ini jalur-jalur Metro sudah sangat mapan dan tertata. Jarak antara stasiun satu dengan yang lain cukup dekat, rata-rata 500 meter, sehingga mudah dijangkau.
Yang lebih memudahkan bagi pengguna Metro, adalah adanya peta baik di stasiun maupun dalam gerbong, yang memperlihatkan di stasiun mana saja kereta akan berhenti atau di stasiun mana harus turun untuk berpindah jalur.
Dubes RI Paris, dalam kata pengantar buku tersebut, menulis kesempatan untuk bepergian ke luar negeri bisa dimiliki oleh semua orang. Tetapi tidak banyak orang yang memiliki kesempatan menetap di luar negeri dalam waktu tertentu sehingga memiliki waktu dan peluang secara lebih luas untuk mengamati keragaman budaya dan memperoleh pengalaman kehidupan sehari-hari suatu negara.
Kesempatan untuk berdiam di suatu negara asing diperoleh istri diplomat. Mendampingi suami yang bertugas di Perwakilan RI di luar negeri merupakan kesempatan yang baik, tatapi pada sisi lain membutuhkan pengorbanan yang besar bagi seorang istri atau anak.
Apa yang dilakukan penulis perlu mendapatkan apresiasi. Sebagai seorang istri diplomat, penulis bukan saja mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada, namun menjadikannya sebagai pendorong dan peluang dalam hidupnya dengan menulis dan berbagi pengalaman melalui buku Paris- C¿est Ma Vie . Buku Paris C¿est Ma Vie saat ini sudah dapat ditemukan di beberapa toko buku besar di Jakarta. (ZG)
(T.H-ZG/B/M009/M009) 22-12-2012 07:38:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar