KECINTAAN INDONESIANIS DARI SWISS
London, 17/1 (ANTARA) - Kerinduan dan
kecintaan Indonesianis Doktor Franz Dähler tidak pernah luntur meskipun telah
meninggalkan Indonesia puluhan tahun.
Mantan pendeta yang banyak mengarang
buku "bestseller" mengenai Indonesia, salah satunya Indozeller karena
alasan kesehatan dan bertambahnya usia menjadi penghuni panti werda jalan
Grossfeld No. 6 Kriens di Bern, Swiss.
Sekretaris Pertama KBRI Bern Oktavia
Maludin kepada ANTARA London, Kamis, mengatakan bahwa Dr. Franz Dähler merasa
senang mendapat kunjungan dari masyarakat Indonesia di Swiss.
Salju yang turun di luar panti werda
Jalan Grossfeld No. 6 Kriens berhasil menghangatkan suasana dan bincang santai
antara warga Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Club Swiss dan Dr. Franz
Dahler.
Kunjungan Krisna Diantha, Sigit
Susanto, Rosidi Komariyah, Rully Rudi, dan wakil KBRI Bern disambut hangat oleh
Dr. Franz Dahler semenjak tahun lalu menjadi penghuni panti werda tersebut.
"Sukmoku Jowo dan ich bin ein
echt javaner" (saya adalah orang Jawa tulen) adalah kalimat kunci yang
sering dilontarkan mantan pendeta yang pernah bertugas selama 18 tahun di
Indonesia.
Menurut Dr. Dahler yang merupakan
seorang humanis, setiap orientasi untuk menjunjung tinggi kemanusiaan
seharusnya menjadi tujuan dari setiap manusia tanpa melihat suku agama dan ras.
Merugikan orang lain atas nama agama
adalah hal harus dibuang jauh-jauh, ujar Dr. Dahler mengagumi Munir Said Thalib
seorang muslim yang sangat fanatik namun memperjuangkan hak-hak asasi manusia
tanpa memandang perbedaan.
Dahler mengakui bahwa cita-cita yang
belum terlaksana adalah mengarang buku yang berjudul kecintaannya dengan dunia
Islam.
Kedekatan Dahler dengan kalangan
cendikiawan muslim Indonesia membuatnya meyakini ajaran Islam yang penuh dengan
perdamaian dan toleransi.
Dahler sering diundang menjadi
pembicara di institusi pendidikan Islami dan tidak pernah menemui kesulitan
berbicara di depan umat Islam.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa
universal yang menjadi inti ajaran setiap agama, yaitu kebaikan, keutamaan, dan
kebajikan bagi seluruh umat. ***4***
(T.H-ZG/B/D007/D007) 17-01-2013
06:14:48
Tidak ada komentar:
Posting Komentar