WAMENTAN:
INISIATIF GLOBAL TINGKATKAN PRODUK PANGAN BERKELANJUTAN
London, 23/1 (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian RI Rusman Heryawan
memandang perlu adanya inisiatif global untuk meningkatkan produksi
pangan yang berkelanjutan dalam mengurangi angka kemiskinan dan
kelaparan.
Wakil Menteri Pertanian RI, Dr. Rusman Heryawan, mengemukakan hal itu
di hadapan perwakilan dari 85 negara dan beberapa lembaga
internasional pada "The 5th Berlin Agriculture Ministers'
Summit".
Pertemuan bertema "Responsible Investment in the Food and
Agriculture Sectors: Key Factor for Food Security and Rural
Development" tersebut dipimpin oleh Menteri Pangan, Pertanian,
dan Perlindungan Konsumen Jerman, Ilse Aigner, kata Counsellor Fungsi
Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia GL Kalake kepada ANTARA London, Rabu..
Dikatakan Wamentan, dalam mengurangi angka kemiskinan dan kasus
kelaparan, diperlukan inisiatif global guna meningkatkan produksi
pangan yang berkelanjutan.
Sehubungan dengan itu, kata dia, diperlukan kebijakan yang strategis
untuk merespons masalah tersebut melalui peningkatan investasi
pertanian yang bertanggung jawab dan juga inovasi.
Selain itu, harus ditekankan pentingnya komitmen bersama untuk
mendorong peningkatan investasi, baik oleh pemerintah, swasta, maupun
lembaga donor internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Wamentan RI juga menggarisbawahi bahwa
investor yang paling penting adalah petani sendiri sehingga fokus
kebijakan perlu diarahkan untuk memfasilitasi peningkatan investasi
oleh petani.
Untuk meningkatkan investasi diperlukan kebijakan pemerintah dalam
menciptakan kondisi yang kondusif bagi berkembangnya investasi oleh
swasta termasuk petani.
Pertemuan para menteri pertanian tersebut merupakan bagian dari
Global Forum for Food and Agriculture (GFFA) 2013 yang berlangsung di
Berlin, Jerman pada tanggal 17--20 Januari lalu.
Agenda GFFA 2013 terdiri atas Expert Panel Discussions, International
GFFA Panel Discussions, dan the 5th Berlin Agriculture Ministers'
Summit.
Delegasi RI dipimpin Wakil Menteri Pertanian RI dan didampingi oleh
Duta Besar RI di Berlin, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Kerjasama
Internasional, Atase Pertanian RI di Roma, serta Fungsi Ekonomi KBRI
Berlin.
Dalam pembukaan International Green Week (IGW) yang ke-78 yang
diadakan back-to-back dengan GFFA 2013, Menteri Pangan, Pertanian,
dan Perlindungan Konsumen Jerman, Ilse Aigner, menyampaikan fokus IGW
dan GFFA pada tahun ini diarahkan pada topik mengenai Responsible
Agricultural Investment (RAI).
Pemilihan tema itu secara khusus ditujukan untuk menindaklanjuti
Voluntary Guidelines on the Responsible Governance of Tenure, Land,
Fisheries and Forest in the Context of National Food Security (VGGT)
yang disepakati di FAO pada bulan Mei 2012.
Ms. Aigner menyampaikan harapan agar diskusi tentang RAI tidak hanya
sekadar menyentuh aspek pendanaan, namun juga aspek sosial dan sumber
daya manusia (SDM).
Expert Panel Discussions dilaksanakan sebelumnya dibahas berbagai
topik terkait dengan "food security" dan "agricultural
investment".
Sementara itu, dalam International GFFA Panel Discussions tampil
beberapa panelis, antara lain, Menteri Pangan, Pertanian, dan
Perlindungan Konsumen Jerman, Ilse Aigner, Menteri Pertanian
Mozambik, Jose Condungua Pacheco, Direktur Jenderal, International
Food Policy Reserach Institute (IFPRI), Dr. Senggen Fan serta Deputi
Sekjen UNCTAD, Petko Draganov sebagai Keynote Speaker.
Dalam "keynote speech"-nya, Deputi Sekjen UNCTAD Petko
Draganov menegaskan tantangan utama dalam kebijakan mendorong
investasi pertanian adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif,
disertai upaya menghindari eksternalitas negatif dan mendorong
eksternalitas positif.
Secara spesifik, kebijakan pemerintah perlu melibatkan seluruh
pemangku kepentingan, menyediakan infrastruktur yang memadai,
memperhatikan hak atas lahan, kebijakan menghindari persaingan untuk
melindungi petani kecil, mendorong peningkatan kapasitas petani
kecil, mendorong akses terhadap informasi dan teknologi, serta
mengintegrasikan petani dalam rantai pasok.
Dalam rangkaian acara tersebut, Wakil Menteri Pertanian RI juga
berkesempatan melakukan pertemuan bilateral masing-masing dengan
Parliamentary State Secretary, Kementerian Pangan, Pertanian, dan
Perlindungan Konsumen, Jerman, Peter Bleser dan Presiden Federal
Office for Food and Agriculture Jerman (BLE) Dr. Hanns-Cristoph
Eiden.
Selain itu, Wamentan bertemu dengan State Secretary Kementerian
Pertanian Swiss, Dr. Bernard Lehmann dan berkesempatan mengunjungi
beberapa stand pameran produk pertanian dan pangan di International
Green Week (IGW) yang ke-78.
Dalam pertemuan bilateral dengan pihak Jerman, sebagai tindak lanjut
kemitraan komprehensif, disepakati komitmen kedua negara untuk
mendorong kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan, antara lain,
pengembangan sertifikasi agro-ecologically produced products, dan
juga produk organik.
Jerman bersedia untuk membantu Indonesia dalam peningkatan kapasitas
pada aspek-aspek tersebut. Sementara itu, Indonesia juga mengundang
investasi Swiss dalam bidang industri hilir, antara lain, kelapa
sawit dan kakao.
Swiss juga menyampaikan keinginannya untuk membantu Indonesia dalam
pengembangan pertanian berkelanjutan. Indonesia menyambut baik usulan
tersebut dan menjelaskan bahwa saat ini sudah banyak langkah-langkah
yang dilakukan terkait aspek ini. ***3***
(T.H-ZG/B/D007/D007)
23-01-2013 22:12:27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar