POTENSI
PERHIASAN INDONESIA DI JEPANG CUKUP BESAR
Tokyo, 26/1 (ANTARA) - Indonesia memiliki potensi yang cukup besar di
bidang perhiasan dan bahkan di Jepang akan dapat bersaing dengan
negara yang dikenal sebagai produksi mutiara terbesar di dunia itu,
namun Indonesia perlu banyak belajar mengenai kemasan dari Jepang.
"Pemerintah menyadari semakin banyak desainer dan pengrajin
perhiasan yang ikut dalam berbagai pameran yang diadakan di luar
negeri, khususnya Jepang akan membantu pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan tenaga kerja," ujar Wakil Dubes RI di Tokyo
Minister, Jonny Sinaga kepada ANTARA, Jumat siang.
Jonny Sinaga mengemukakan hal itu di sela-sela melakukan kunjungan ke
Paviliun Indonesia yang mengusung Remarkable Indonesia dengan
sentuhan Kalimantan dalam pameran perhiasan Tokyo Internasional
Jewellry sejak 22 Januari lalu di Gedung Tokyo Big sight, Tokyo
Jepang.
"Jepang sangat memperhatikan kemasan dan juga "finishing
touch", karena itu bila saja produksi perhiasan dari para
pengusaha dan pengrajin bisa ditingkatkan diharapkan akan dapat
menyerap tenaga kerja," katanya.
Ia menegaskan bahwa sudah menjadi komitmen dari pemerintah untuk
membantu para pengrajin dan desainer perhiasan dalam mempertahankan
dan mengembangkan berbagai produknya, bukan saja pengusaha yang
datang dan ikut berpameran tetapi juga pengusaha lainnya yang ada di
Tanah Air.
Selain itu, para pengrajin dan desainer yang ikut dalam pameran kali
ini tentunya dapat melihat langsung potensi dari negara lain dan
menyaksikan sendiri perkembangan dari dunia perhiasan dunia yang akan
memberikan dampak posirif kepada pemerintah.
Ia mengakui desain perhiasan Indonesia tidak kalah dengan negara
lainnya, hanya saja kemasan produk yang harus perlu diperhatikan.
"Cara kemasan berbagai produk Indonesia termasuk perhiasan masih
kalah dengan Jepang," ujarnya.
Pemerintah berusaha mencoba mencari jalan keluar dengan mengadakan
pelatihan untuk pengusaha kecil agar kemasan berbagai produknya lebih
menarik dan pada akhirnya akan meningkatkan penjualan mereka.
Di Jepang terdapat pelatihan khusus dalam hal kemasan, cara mengemas
yang menarik bisa meningkatkan daya tarik orang untuk mau membeli
barang.
Ia mengatakan hampir di setiap tempat di stasiun kereta api maupun
bandara terlihat berbagai macam kemasan yang menarik yang membuat
orang untuk datang membeli barang dan belum tentu mereka butuhkan.
Menurut Jonny Sinaga, masyarakat Jepang menyadari potensi yang
dimiliki Indonesia dan kalau saja dikembangkan dan dikemas dengan
baik maka hasilnya akan luar biasa, sementara banyak pengusaha Jepang
mau membantu dalam pelatihan khususnya di bidang kemasan.
Sementara itu, Atase Perdagangan Julia Silalahi mengakui bahwa pangsa
pasar perhiasan Indonesia di Jepang memang sangat potensi sekali.
Namun, para pengrajin dan desainer perhiasan juga perlu memperhatikan
"after sales service" dan tetap menjalin hubungan dengan
para pembeli.
Kehadiran Indonesia dalam pameran perhiasan terbesar di dunia yang
diikuti sekitar 1.050 peserta dari 30 negara berlangsung itu untuk
kedelapan kalinya selama 24 tahun.
Setiap tahun, jumlah pengrajin yang mengikuti pameran terus
bertambah, di antaranya ada beberapa yang baru pertama kali mengikuti
pameran seperti Manik Cantik.
Manik Cantik yang menggunakan bahan batok kelapa menjadi perhiasan
yang cantik dan menarik di tangan Indah Susilanasari serta
biji-bijian dari pohon palem dipadukan dengan batu batuan dari tanah
air.
Banyak bahan-bahan dari alam seperti tanduk dan keramik dengan
dikombinasi dengan perak asal menjadi perhiasan yang cantik dan
menarik bahkan kulit ikan pari dan buaya dibalut dengan perak menjadi
gelang yang menarik.
Indah Susilanasari mengatakan gelang yang terbuat dari bahan ikan
pari serta kulit ulat dibalut silver dijual seharga Rp500 ribu,
begitupun kalung dengan bahan buah-buahan yang telah dikeringkan
dipadukan batok kelapa lagu seharga Rp700 ribu.
"Saya baru pertama kali mengikuti pameran di Tokyo," ujar
Indah yang memiliki bengkel di Bogor dan hanya membawa sekitar 100
pieses perhiasan, tapi dirinya melihat pangsa pasar di Jepang cukup
bagus.
Ia mengakui budaya orang Jepang dari kesan pertama biasanya senang
melihat berbagai perhiasan dan akan kembali bila memang mereka sangat
tertarik.
Manik Cantik yang hanya mempunyai dua outlet di Alun2 Indonesia di
Grand Plaza Indonesia dan Lippo Kemang dalam waktu dekat akan
mengikuti pameran di Indonesia Fashion Week serta Ina Craf.
Ia juga sering diundang oleh kementerian perdagangan dan ITPC dan
juga berbagai perwakilan untuk memperkenalkan kerajinan perhiasan
Indonesia yang unik. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E011/C/E011)
26-01-2013 05:36:41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar