Selasa, 29 Januari 2013

MARI DI WTO

MARI PANGESTU HADIRI SIDANG ORGANISASI PARIWISATA DUNIA

London, 29/1 (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Pangestu menghadiri pertemuan Dewan Organisasi Pariwisata Dunia (General Council World Tourism Organization/WTO) yang berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Januari dimana seluruh kandidat Direktur Jenderal WTO akan memaparkan visi dan misi.

Mari Pangestu akan mempresentasikan visinya dan bertemu dengan General Council WTO hari Selasa 29 Januari pada pukul 15.30 - 17.00 (GMT) atau 22.30 - 24.00 (WIB).

Pertemuan ini dapat disaksikan secara langsung via website WTO, demikian Counsellor Ekonomi PTRI Jenewa, Dinar Sinurat, kepada ANTARA London, Selasa.

Dinar Sinurat mengatakan sebelumnya Menparekraf Mari Pangestu menghadiri pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam kapasitasnya sebagai Co-Chair dari New Models of Travel and Tourism Council WEF.

Selain itu, Mari Pangestu juga bertemu dengan sejumlah menteri dan figur-figur berpengaruh lainnya terkait dengan penominasian Indonesia untuk pencalonannya sebagai Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO) periode 2013-2017.

Mari Pangestu berkesempatan mengadakan pertemuan-pertemuan bilateral dengan 15 menteri dari berbagai negara untuk bertukar pikiran mengenai hubungan bilateral maupun sistem perdagangan global.

Sebagai bagian dari agenda WEF, Mari Pangestu juga memimpin sejumlah sesi diskusi yang dihadiri oleh para pemimpin bisnis maupun penyusun kebijakan di sektor travel dan pariwisata.

Dalam berbagai pertemuan terkait dengan Dewan New Models of Travel and Tourism dari WEF, semakin ditekankan pentingnya sektor travel dan pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, terutama di tengah perlambatan perekonomian global.

Tren global juga menunjukkan bahwa kita dapat mendorong pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja dengan menyediakan fasilitasi perdagangan dan fasilitasi perjalanan yang lebih baik, termasuk infrastruktur yang lebih baik serta fasilitasi visa.

Menurut World Tourism Organization (UN WTO), terdapat satu miliar wisatawan yang melakukan perjalanan pada tahun 2012. Terkait dengan hal ini, Dewan yang dipimpin Mari Pangestu mengajukan suatu strategi untuk memperluas dukungan akan pemahaman ini dan melakukan rencana aksi tindak lanjut.

Strategi yang diajukan berupa perancangan Smart Visa pada tingkat nasional selama periode 2012-2013, tingkat regional hingga tahun 2013, dan tingkat global hingga tahun 2020.

Program Smart Visa pada dasarnya menitik beratkan pada identifikasi dan promosi best-practice dari beberapa penerbitan visa agar dapat memfasilitasi pergerakan dan perjalanan orang.

Beberapa contoh dari Smart Visa yang baik misalnya APEC Business Card, free visa Intra-EU dan Intra-ASEAN, e-Visa Australia, Free Transit Visa di Beijing, Smart Visa Uni Emirat Arab, serta visa negara ketiga yang diadopsi oleh Mexico dan Filipina yaitu bebas visa bagi pemegang Visa Amerika Serikat dan Visa Schengen.

Aksi tindaklanjut pertama adalah pembuatan perangkat pendukung Smart Visa berupa website khusus bernama borders.com yang akan memberikan informasi terkait best-practices dan juga menyediakan informasi terkait dengan dampak positif yang diperoleh dari penerapan best practices dalam strategi Smart Visa.

Tindak lanjut kedua adalah perluasan dukungan serta penginisiasian diskusi serta studi pada tingkat nasional dan regional. Selain itu juga akan dilaksanakan dialog antar kedua tingkatan tersebut yang melibatkan pemerintah dan sektor swasta pada pertemuan WEF tingkat regional di Peru dan Myanmar dan serta Pertemuan Menteri Pariwisata APEC 2013.

Di sela pertemuan tahunan WEF 2013, Mari Pangestu juga mengadakan serangkaian pertemuan bilateral dengan menteri-menteri dari berbagai negara.

Mari Pangestu bertemu dengan menteri perdagangan, menteri ekonomi serta menteri luar negeri dari India, Jepang, Australia, Kanada, Swiss, Panama, Swedia, Uni Emirat Arab, Peru, Nepal, Malaysia dan Afrika Selatan.

Sebelum pertemuan WEF di Davos ini, Mari Pangestu juga telah melakukan kunjungan ke Washington DC, Amerika Serikat dan Beijing, Cina untuk bertemu dengan menteri-menteri terkait dalam rangka bertukar pikiran mengenai topik-topik hubungan bilateral serta masa depan dari sistem perdagangan global.

Selain bertemu dengan sejumlah menteri, Mari Pangestu bertemu dengan figur ternama untuk mendiskusikan isu-isu global termasuk perdagangan, seperti dengan Prof. Klaus Schwab yang mengorganisir WEF, Peter Sutherlad, Joseph Stiglitz, Jeffrey Sachs dan Angel Gurria.

Mari Pangestu juga melakukan beberapa pertemuan dengan figur bisnis yang berpengaruh untuk mendiskusikan kesempatan berbisnis di Indonesia.

Terkait dengan nominasi Indonesia untuk Direktur Jenderal WTO, Mari Pangestu telah mendiskusikan sistem perdagangan global saat ini dan bertukar pikiran mengenai pentingnya untuk mempertahankan kepercayaan pada perjanjian perdagangan multilateral.

Dikatakannya banyak masukan yang bermanfaat serta berbagi pemahaman bersama dengan menteri-menteri yang ditemui dan sependapat akan pentingnya perdagangan di tengah perbaikan ekonomi global dan pertumbuhan yang memberikan manfaat pada semua negara.

"Kami juga sependapat pada pentingnya mempertahankan kepercayaan terhadap sistem perdagangan global yang terbuka, adil, seimbang, dan berdasar pada aturan serta sependapat pada pentingnya peran WTO yang menjaga ini," ujar Mari Pangestu di Davos. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/B012/B012) 29-01-2013 14:16:34

Tidak ada komentar: