PENGIKUT TAREKAT
TIJANIYAH MAROKO GELAR MAULID NABI
London, 31/1
(ANTARA) - Pengikut tarekat At-Tijaniyah Maroko menggelar Maulid Nabi
Muhammad SAW yang juga dihadiri Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul
Ulama (PCINU) Maroko sebagai undangan kehormatan.
"Acara
Maulid Nabi itu digelar di "kota ilmu" yaitu kota Fes yang
merupakan tempat makam syekh Ahmad At-Tijani yang dikenal di dunia
Islam melalui ajaran thariqatnya," ujar Koordinator Departemen
Media Informasi PPI Maroko dan Koordinator Lajnah Ta'lif wa Nasyr
PCINU Maroko, Kusnadi El-Ghezwa kepada ANTARA London, Kamis.
Ia mengatakan
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hingga sekarang masih diperingati
dan dirayakan di beberapa kota-kota besar Maroko seperti di Zawiyah
At-Tijaniyah Maroko.
Acara Maulud
Nabi itu mendapatkan sambutan dari kalangan ulama di berbagai negara
di antaranya dari Nigeria, Senegal, Mali, Al-Jazair serta masyarakat
setempat yang semenjak sore memadati makam Ahmad At-Tijani yang akrab
dengan sebutan Grand Zawiyah Syekh Ahmad At-Tijani.
"Banyaknya
pengunjung yang terus berbondong-bondong dari berbagai kota dan
negara mengakibatkan jalan yang menuju tempat acara macet dan penuhi
pengunjung," ujar Ahmad Suprapto selaku Wakil Koordinator lajnah
Ta'lif wa Nasyr PCINU Maroko yang turut menghadiri acara itu.
Maulid ini
dibuka dengan ummul kitab, diteruskan dengan membaca Surah Yasin dan
Surah Al-Fath secara berjamaah. Selanjutnya ke acara pembacaan
sejarah maulid/kelahiran Nabi SAW oleh tim qasidah yang terdiri 12
orang dengan mengenakan pakaian khas Maroko, yaitu jalabah dan peci
warna merah.
Seperti pada
umumnya acara di Indonesia, di sela-sela pembacaan maulid nabi,
panitia membagikan makanan ringan serta minuman kepada para
pengunjung.
Acara yaitu
pembacaan maulid Nabi SAW menggunakan kitab "Bulughul Qasdi wal
Maram, bi Qiraati maulidi Khoiri Anam" karya Syekh Muhammad
Al-Hajjuji (W. 1370 H) yang dibaca Syekh Zubair selaku penanggung
jawab Zawiyah hingga selesai dan ia juga menutup acara dengan doa
bersama.
Menurut H.
Ahmad Shohib Muttaqin Lc. selaku Wakil Katib Syuriah PCINU Maroko,
PCINU Maroko juga berharap dapat mengadakan acara serupa dengan
mengundang para ulama dan zawiyah yang ada di Maroko, sehingga
tradisi Nahdlatul Ulama yang ada di Indonesia pada umumnya juga bisa
dikenal oleh warga setempat.
Di akhir acara
ini panitia menghidangkan makan malam berupa Couscous yang merupakan
makanan tradisional Negeri seribu benteng ini, demikian Kusnadi
El-Ghezwa. ***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011)
31-01-2013 08:56:38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar