DONGENG INDONESIA MAMPU SEDOT PERHATIAN WARGA BRISTOL
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 9/5
(Antara) - Cerita rakyat Bawang Putih dan Bawang Merah, Timun Mas dan Lutung
Kasarung yang dibawakan Louis Mckenzie, seorang pendongeng profesional dan guru
drama dari Bristol Grammar School mampu menyedot perhatian pengunjung festival
Indonesia.
Pementasan
Bristol Indonesian Society (BIS) bertempat di Trinity Centre, Trinity Road,
akhir pekan lalu, demikian Ketua Bristol Indonesian Society (BIS) Enggi Holt
kepada Antara London, Senin .
Louis Mckenzie menghadirkan serta membawa
suasana dan nuansa Indonesia dalam acara
yang dihadiri Deputy Chief of Mission KBRI London Anita Luluhima dan Lord Mayor
Bristol Claire- Smith Campion.
Dalam acara
Indonesia Festival juga ditampilkan gamelan yang dimainkan Bristol Gamelan
Community di bawah arahan John Pawson dan Keith Rippley, sedangkan Tarian
Anging Mamiri di bawah asuhan Hirim Tiarma Pasaribu.
Sementara itu,
peragaan busana bimbingan Netty Sri Redjeki, sedangkan tarian dari Timor Timur
mendapat bimbingan Jovi serta grup band yang dibentuk mahasiwa PPI Bristol mampu menghibur para pengunjung yang hadir.
Sebanyak 1.200
pengunjung festival Indoneisa yang sebagian besar warga lokal Bristol non
Indonesia menghadirkan promosi kuliner Indonesia seperti sate, gudeg komplit,
nasi kuning, bakso, siomay, rendang, gado-gado serta aneka jajan pasar sangat
dinikmati dan diminati warga setempat
Bristol yang non Indonesia.
Lord Mayor
Bristol Claire- Smith Campion hadir dan ditemani suaminya dalam sambutannya
mendukung kegiatan yang diadakan Bristol Indonesian Society dan menekankan
pentingnya pengenalan budaya dan masyarakat dan dibangunnya kerjasama antara
komunitas.
Hingga saat
ini tercatat ada kurang lebih 95
komunitas budaya dari berbagai negara yang hidup dan tinggal di Bristol,
Indonesia salah satunya. Ia juga diajak keliling dan diperkenalkan kepada para
penjaja makanan Indonesia dan sangat menikmati suguhan bakso dari Warung Bu
Dian.
Sementara
Anita Luluhima menekankan pentingnya pengembangan ekonomi kreatif dan wadah
untuk mengembangkannya melalui berbagai acara yang diadakan masyarakat
Indonesia di berbagai tempat di UK.
Menurut Enggi
Holt, KBRI London juga memberikan dukungan atas kelancaran acara yang
terselenggara dan bangga karena organisasinya
berhasil mencapai target dalam memperkenalkan Indonesia melalui festival
budaya dan kuliner.
Diakuinya
semua dikerjakan secara kreatif dan mandiri oleh masyarakat Indonesia di UK
khususnya di Bristol. Pengunjung yang sebagian besar adalah warga lokal non
Indonesia di Bristol. ***4***
(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 09-05-2016 21:40:41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar