Kamis, 19 Mei 2016

CANNES

PULUHAN JUDUL DITAWARKAN DI "MARCHE DU FILM"
     Zeynita Gibbons

    Cannes, 14/5 (Antara) - Indonesia menawarkan lebih dari 50  judul film di "Marche du Film", pasar film internasional dalam rangkaian Festival Film Cannes yang berlangsung pada 11-22 Mei ini di kota wisata  Cannes, Riveare Prancis.

         Film yang dipasarkan selain yang sudah ditayangkan di bioskop seperti Siti, November 10, A Copy of my mind dan Surat dari Praha, Ada apa dengan Cinta, juga film yang belum diluncurkan, ujar Kepala Subbidang Fasilitas Pengembangan Perfilman, Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud, Dra Rr Prima Duria N, M.Hum kepada Antara London, Sabtu.

         Sementara film yang belum ditayangkan di antaranya film Rudy Habibie yang menceritakan kisah tentang Presiden RI ketiga, BJ Habibie yang merupakan lanjutan dari akan ditayangkannya pada saat Hari Raya 2016.

         Film Rudy Habibie, yang mengisahkan masa muda sang visioner  Rudy Habibie sebelum dia dikenal sebagai teknokrat dan presiden Republik Indonesia Ke-3: BJ Habibie yang digarap menyusul suksesnya Film Habibie & Ainun, selaim itu juga ada film My Stupit Boss dan Undercover.

         Dikatakannya pada Festival Film Cannes, satu film Indonesia ikut dalam kompetisi Semaine De La Critique Cannes yang berjudul Prenjak in the year of monkey yang akan ditayangkan sebanyak tiga kali tayang yaitu pada tanggal 15 dan 16 Mei.

         Sementara itu Ketua Bidang Festival Luar Negeri Badan Perfilman Indonesia (BPI) Robby Ertanto mengatakan La Semaine de La Critique, adalah program yang paralel dengan ajang utama Festival Film Cannes, yakni The Official Selection.

         Dikatakannya Prenjak, film pendek garapan sutradara muda Wregas Bhanuteja, berhasil masuk dalam Festival Film Cannes 2016 dalam program La Semaine de la Critique atau International Critics' Week.

         Selain film Prenjak, In the Year of Monkey" terpilih dalam kategori film pendek program La Semaine de la Crittique Festival Film Cannes 2016,  film Indonesia lainnya  Marlina, The Murderer in Four Acts" terpilih dalam seleksi L'Atelier Cinefoundation karya sutradara Mouly Surya.

         La Semaine de La Critique digagas oleh Asosiasi Kritikus Film Prancis sejak penyelenggaraan Festival Cannes 1962, yang bertujuan untuk menemukan bibit-bibit sineas baru dari seluruh penjuru dunia.

         Menurut Robby Ertanto, lulusan Institut Kesenian Jakarta. menjual film Indonesia di pasar film Cannes tidak mudah seperti dalam dunia fashion, karena mereka yang membeli film  membutuhkan waktu dan perlu proses dalam pembuatan film.

         Delegasi Indonesia dalam festival film Cannes, festival film paling bergengsi di dunia, diketuai Kepala Bidang Perizinan dan Pengendalian Film Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud, Muhammad Kholid Fathoni.

         Delegasi Indonesia dalam festival film Cannes juga  terdapat Sutradara terbaik FFI 2015, Joko Anwar, dan pemeran utama wanita terbaik FFI 2015, Andi Mutiara Pertiwi Basro dikenal Tara Basro serta sutradara film pendek, Raphael Wregas Bhanuteja dan Aktor film pendek, peserta Cannes de la Critique, Yohanes Budyambara ikut dalam delegasi Indonesia. (ZG) ***4***

(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 14-05-2016 06:48:40

Tidak ada komentar: