INDONESIA IKUT FESTIVAL BAHASA DI OSLO
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 17/5
(Antara) - Sebanyak 14 negara termasuk Indonesia meramaikan pertunjukkan Festival Bahasa dan
Budaya Internasional atau "International Festival of Language and
Culture" (IFLC) yang
diselenggarakan di gedung bergengsi Den Norske Opera & Ballett (Opera House/ Gedung Opera) di Oslo,
Norwegia.
IFLC 2016
merupakan festival tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan berbagai bahasa
dan budaya dari berbagai bangsa, demikian Sekretaris dua KBRI Oslo, Dilla
Trianti kepada Antara London, Selasa.
Pada tahun
ini, IFLC dibuka Wakil Wali Kota Oslo Khamshajiny Gunaratnam, politisi muda
Partai Buruh Norwegia yang berdarah Sri Lanka diadakan di sebanyak 33 negara,
termasuk Norwegia.
Dalam
pembukaannya, Wakil Wali Kota Oslo menyambut kedatangan peserta di Oslo, kota internasional yang
memiliki keanekaragaman dan kekayaan budaya yang dihargai dan disayangi oleh
masyarakatnya.
Festival IFLC
merupakan festival yang sangat dekat di hati dan pikiran masyarakat Oslo.
Khamshajiny mengungkapkan dunia membutuhkan lebih banyak persahabatan, rasa
saling memahami, dan berbagi budaya seperti yang dilakukan para pelajar peserta
IFLC.
Selama 14
tahun, IFLC digelar di berbagai negara dan
diikuti 160 negara dengan lebih dari 2.000 pelajar sebagai peserta.
Mereka menampilkan budaya unik dari masing-masing negara, seperti musik, tarian
dan aksi budaya lainnya.
Selama dua
tahun terakhir ini, Indonesia menjadi tuan rumah untuk acara IFLC. Festival ini
mengajarkan kepada generasi muda mengenal keberagaman budaya dan bahasa melalui
musik, lagu, tarian dan lainnya.
Duta Besar RI
untuk Norwegia Yuwono A. Putranto menyampaikan apresiasi kepada pihak
penyelenggara dan peserta yang telah menyukseskan acara IFLC tersebut.
Diharapkan
generasi muda ini akan terdorong dan termotivasi untuk mengenal satu sama lain,
menciptakan persahabatan dan persaudaraan, dan memperkuat toleransi serta rasa
saling pengertian.
Pada
gilirannya akan memberikan kontribusi yang besar terhadap perdamaian dunia.
Anak-anak mempunyai peranan yang sangat penting untuk itu, ucap Dubes Yuwono.
Keindahan
kebersamaan tersebut dapat dilihat dari pertunjukan malam itu, ketika
masing-masing peserta menyanyikan lagu dengan bahasa nasionalnya sendiri dan
diikuti peserta lainnya.
Partisipasi
Indonesia diwakili Aqiela Fadia Haya, siswi pelajar Sekolah Kesatuan Bangsa di
Yogyakarta, putri Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dan Novia Kolopaking yang sering
memenangkan beberapa perlombaan di antara medali perak pada Turkish Olympiad
2014 di Jakarta dan medali perunggu pada Olympic Art and Language tahun 2014 di
Jakarta.
Selain
Indonesia, peserta IFLC 2016 di Norwegia lainnya merupakan pelajar dari Amerika
Serikat, Belarus, Denmark, Filipina, India, Maroko, Kazakhstan, Norwegia,
Rusia, Serbia, Tunisia, Turki dan Ukraina.
Acara ini
dihadiri para Dubes,korps diplomatik, anggota parlemen, politisi, pemerintah,
dan masyarakat Norwegia serta undangan lainnya.
***4*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 17-05-2016 11:29:29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar