KADIN BAHAS PELUANG EKONOMI DI QATAR
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 18/5
(Antara) - Peluang ekonomi perdagangan dan kerja sama ekonomi syariah antara
Indonesia dan Qatar menjadi topik pembahasan dalam kunjungan Ketua Komite Tetap
Hubungan dengan Lembaga Swasta (KTHLS) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Ikang
Fawzi.
Ikang yang
didampingi Pejabat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Ikatan Ahli Ekonomi
Islam (IAEI) Dr Marissa Haque Fawzi, MBA, MSi ketika diterima Dubes RI untuk
Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi, Selasa (17/5).
Kunjungan
tersebut merupakan rangkaian tindak lanjut pertemuan Dubes Sidehabi dengan
Ketua Kadin, Rosan P. Roeslani di Jakarta baru baru ini, demikian Counsellor
KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London, Rabu.
Kadin
merencanakan berkunjung ke Qatar bulan September mendatang guna membahas nota
kesepahaman (MoU) Pembentukan Dewan Bisnis (Business Council) RI-Qatar dengan
Kadin Qatar. MoU tersebut menjadi payung yang menjembatani komunikasi antara
kamar dagang dan pelaku usaha kedua negara.
Dubes
Sidehabi mengharapkan peran dan kontribusi Kadin dalam meningkatkan kerja sama
antara pelaku usaha RI-Qatar. Diutarakan pula, MoU akan memudahkan upaya pelaku
usaha untuk memanfaatkan kebijakan "look east policy" Qatar yang
memfokuskan pada negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
"Kebijakan tersebut merupakan upaya diversifikasi ekonomi guna
mengurangi ketergantungan terhadap produk migas yang menjadi sumber utama
devisa Qatar," ujarnya.
Diharapankannya MoU tersebut dapat ditandatangani pada saat kunjungan
kehormatan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani ke Jakarta yang akan
menjadi momentum bagi peringatan hubungan diplomatik RI-Qatar ke-40.
Dalam
pertemuan yang berlangsung hangat dan bersahabat, dibahas pula peluang kerja
sama ekonomi syariah RI-Qatar. Delegasi Kadin
mengadakan pertemuan dengan Qatar Foundation.
Ketika
bertemu dengan Assisten Profesor, Nana Sofyan disepakati kerja sama riset
tandem ekonomi syariah, "best practices" sistem riba pada perbankan
syariah dan potensi kerja sama bank syariah RI-Qatar.
Nana yang
juga diaspora Indonesia di Qatar, menyampaikan perkembangan perbankan syariah
Qatar didukung finansial yang masif, yang merambah mancanegara, termasuk Asia
seperti Malaysia.
Dikatakannya
modal Qatar Islamic Bank (QIB) mencapai Rp400 triliun atau setara dengan modal
seluruh perbankan syariah di Indonesia. Menurut Dr Marissa, pesatnya ekspansi
perbankan syariah di Qatar menjadikannya rujukan bagi perkembangan bank syariah
di Indonesia.
Kunjungan
Delegasi Kadin ini terkait dengan kunjungan Lembaga Pengembangan Perbankan
Indonesia (LPPI) pada akhir April lalu guna membahas kerja sama perbankan
syariah RI-Qatar, sekaligus mempersiapkan tenaga perbankan syariah untuk
memasok kebutuhan tenaga kerja terampil di Qatar.
Terkait tenaga kerja, Dubes Sidehabi
menyampaikan peluang bagi tenaga kerja terampil dan semiterampil terkait dengan
masifnya pembangunan infrastruktur dalam rangka persiapan Qatar menjadi tuan
rumah Piala Dunia 2022. Diutarakan, dari jumlah sekitar 40 ribu tenaga kerja
Indonesia, hanya 0,4 persen yang mengalami masalah.
Ikang Fawzi
yang juga merupakan pengusaha properti dan musisi ini mengunjungi dua kota
fenomenal baru hasil reklamasi di Qatar, Pearl dan Lusial City guna melihat
potensi kerja sama di bidang properti dan infrastruktur.
Lusail City
merupakan kawasan kota reklamasi yang fenomenal
untuk menopang Kota Doha, yang menjadi ajang sirkuit balap MotoGP.
Qatar
melakukan pembanguanan besar-besar dengan alokasi anggaran sekitar 200 miliar
dolar AS untuk berbagai sarana infrastruktur, stadion dan jaringan kereta api
guna menyukseskan kejuaraan Sepak Bola Piala Dunia 2022.
Dubes
Sidehabi, yang juga mantan pertama pilot F-16 itu mengharapkan sinergi antara
KBRI Doha dan Kadin dalam penetrasi pasar.
Diutarakan
pula kiat-kiat merambah peluang usaha serta upaya menarik investasi Qatar.
"Diperlukan langkah kongkrit dan 'quick win' agar potensi ekonomi dapat
dimaksimalkan," demikian Dubes Sidehabi.
***3*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 18-05-2016 12:04:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar