SEKAR SAMPAIKAN KAJIANNYA SENI BALI DI KROASIA
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 10/5
(Antara) - Penari dan bintang film Siti, Sekar
Sari menyampaikan presentasinya tentang kajiannya mengenai salah satu
seni pertunjukkan di Bali pada acara "International Union of
Anthropological and Ethnological Sciences's, Inter-Congress" (IUAES) yang
diselenggarakan di Dubrovnik, Kroasia, akhir pekan lalu.
Dalam
IUAES-Inter Congress in Dubrovnik yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 9 Mei,
Sekar Sari berkesempatan menjadi salah satu pembicara dalam panel
"Anthropology of Performance: Artistic Activism in the Context of Social,
Economic, and Political Transformation" dengan dimoderatori Prof Monika
Salzbrunn.
"Senang
sekali ada banyak respon setelah presentasi, baik apresiasi dan juga pertanyaan
yang membuat diskusi semakin hidup," ujar Sekar Sari, yang tengah
mengambil Master di University of Roehampton London kepada Antara London,
Selasa.
Dalam
kesempatan kali ini Sekar Sari mempresentasikan kajiannya tentang salah satu
seni pertunjukkan di Bali yang berjudul "Legong Muani Ardhanareswari:
Menari, Berdoa, Advokasi".
Sekar
mengatakan bahwa dalam paparannya dia memfokuskan pada komunitas Legong Muani
Ardhanareswari dan kegiatannya serta sejumlah kearifan lokal yang diterapkan
dalam masyarakat Bali seperti "taksu", "ngayah", dan
"karmaphala".
Dikatakannya
karya tulis tersebut berdasarkan "fieldwork" pada tahun 2015.
"Studi Choreomundus-International Master on Dance, Knowledge, Practice and
Heritage" dan pengalamannya terlibat dalam sejumlah projek seni budaya
membekali Sekar untuk dapat mengkaji seni pertunjukan sebagai minat utamanya.
Konferensi
yang diikuti peserta dari berbagai negara ini diantaranya dari Amerika Serikat,
Jepang, Slovenia, Brazil, Belgia, Afrika Selatan, Swedia, Jerman, Belanda,
Inggris, Rusia, Prancis, Kroasia, Iran dan China.
Kegiatan ini
merupakan perhelatan tahunan bertujuan untuk menjawab bagaimana antropologi
dapat menemukan cara untuk memperkuat dan mempertahankan perspektif humanis dan
holistik, serta secara kritis terlibat dengan isu-isu krusial dalam bidang
sosial, politik, ekonomi dan lainnya.
Sekar
mengatakan beragam tantangan di seluruh dunia membutuhkan tanggung jawab publik
lokal, regional, nasional, transnasional, dan global, dan lebih diperlukan
penelitian atau kajian sebelumnya.
Suatu kajian
memegang peranan penting dalam mempelajari manusia, masyarakat, dan dapat
menjadi pijakan dalam suatu kebijakan, ujar Sekar.
Menurut dia,
penyelenggaraan IUAES tahun ini di Dubrovnik yang memiliki arsitektur yang menakjubkan
dan kehidupan kota yang dinamis. Bangunan bersejarah terpadu dengan topografi
alam utamanya pantai yang bersih dan indah.
Ada banyak
hal yang bisa dipelajari dari kota Dubrovnik yang masuk dalam UNESCO World
Heritage List sejak 1979, ujar peraih "Best Performance" dalam
Singapore International Film Festival 2014.
Arsitektur
bangunan abad pertengahan Dubrovnik masih terawat dengan sangat baik dan sektor
pariwisata semakin berkembang, terutama setelah menjadi tempat produksi drama
seri "Game of Thrones".
***4*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 10-05-2016 18:43:50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar