WARTAWAN PRANCIS KAGUMI "WONDERFUL INDONESIA" Oleh
Zeynita Gibbons
London, 13/5
(Antara) - Indonesia ingin belajar banyak dari Prancis dalam upaya menarik
sebanyak mungkin wisatawan mancanegara, diantaranya dengan melakukan promosi
"Wonderful Indonesia" dengan menaruh iklan billboard di depan gedung
galleries Lafayette, di kota Paris selama sebulan.
Selain itu,
Indonesia juga sudah membuka kantor perwakilan pariwisata Visit Indonesia Tourism Office (VITO) di dekat
Musee du Luxembourg dan menunjuk Eka Moncarre, mempromosikan dan menjaring
wisatawan dari negara itu berwisata ke Indonesia.
Kementerian
Pariwisata belum lama mengundang sebanyak 16 wartawan Prancis berkunjung ke
Indonesia dalam program Famtrip dengan mengunjungi Jakarta, Pulau Seribu,
Bandung dan Bali selama delapan hari dari tanggal 29 April sampai 6 Mei lalu.
Wartawan dari
berbagai media Prancis selama mengikuti famtrip di Indonesia didampingi Eka
Moncarre, Country Manager Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) di Paris dan
Hermeline Esther Polhaupessy dari KBRI
di Paris.
Eka Moncarre,
warga Prancis asal Indonesia yang mendedikasikan dirinya untuk mempromosikan
Indonesia di Paris kepada Antara London, Jumat mengakui kegiatan famtrip ini
sangat bagus dan efisien untuk mempromosikan Indonesia.
"Seeing is
believing," yang disemboyankan Kementerian Pariwisata merupakan suatu cara
pemasaran karena famtrip digunakan
sebagai barter dengan wartawan
mempublikasikan Indonesia di dalam majalah,koran,publikasi mereka,
ujarnya.
Eka Moncarre
mengatakan sebanyak 16 wartawan dan blogger dengan pemilihan seleksi yang cukup
serius untuk fam trip mengunjungi Bandung, Jakarta terutama Kepulauan Seribu
dan Bali merupakan investasi dalam
mencapai target wisatawan ke Indonesia.
Kepada wartawan
yang ikut dalam famtrip ketika diminta komentarnya mengakui Indonesia, negara
yang cukup besar dan memiliki berbagai objek wisata dan tidak cukup datang
hanya dalam sekali kunjungan.
Anna David,
wartawan Koran Courrier de Gironde,Bordeaux mengatakan Indonesia adalah negara
yang kontrast dan konstant.
"Saya
beruntung bisa mengunjungi Bandung dengan orang-orang yang ramah dan
beragam," ujarnya.
Menawannya pura
Sementara Jakarta, menurut Anna, merupakan kota metropolitan
yang berkembang pesat dan dinamis, sedangkan Bali dengan puranya yang indah
serta ladang padi begitu menawan menjadi perhatian peserta famtrip.
Dikatakannya,
Indonesia menyimpan banyak keindahan alam yang mengagumkan, dan dirinya
berharap bisa kembali ke Indonesia untuk lebih mengenal kebudayaannya,
penduduknya, alamnya dan makanannya.
" Satu hal
yang pasti, Indonesia adalah negara yang wajib dikunjungi oleh semua
orang".
Wartawan
lainnya yang ikut dalam famtrip, Evelyne Dreyfus, dari majalah "Tout pour les femmes"
dan JFM Radio mengungkapkan Indonesia mempunyai wilayah yang begitu luas dan
suku bangsa yang begitu beragam.
Dikatakannya
dalam Fam Trip ini, Evelyne menemukan lebih dari sekedar perjalanan tapi juga memberikannya
makna tentang kemanusiaan dan sosiolgi
yang sangat menarik, dimana ada perbedaan antara kota besar di Jakarta dengan
populasi yang besar dan alam yang indah dan bervariasi di daerah lain.
Pariwisata
Indonesia harus tetap dijaga supaya tidak rusak oleh pariwisata bersifat
massal, ujar Evelyne Dreyfus.
wartawan
freelance dan blogger founder Bestglobe.fr,
Olivier Noyer mengakui fam trip yang diikutinya merupakan delapan hari
dengan program yang cukup padat dan menakjubkn untuk menjelajahi sedikit Jawa
dan Bali.
Walaupun hanya
sedikit tempat yang dilihat karena waktu
yang singkat, begitu banyak yang mereka nikmati.
"Saya mendapatkan pengalaman emosional yang tidak
bisa dilupakan seperti dari konser musik angklung Mang Udjo," ujarnya.
Selain
pertunjukan tari Kecak di pura Uluwatu di Bali. dirinya sangat tersentuh dengan
tempat yang indah di Indonesia, ujarnya menambahkan bahwa ia meninggalkan
Indonesia dengan satu keinginan untuk kembali lagi menjelajahi dan menikmati
keindahan alam dan kebudayaan di daerah lain dari negeri yang sangat memikat
ini, "Wonderful Indonesia".
Direktur
Pengembangan Pasar Eropa,Timur Tengah, Amerika dan Afrika, Kemenpar, Nia
Niscaya,mengungkapkan Famtrip adalah salah satu strategi menjaring kunjungan
wisman Prancis ke Indonesia. Selain mengikuti bursa-bursa wisata yang ada di
Prancis bekerja sama dengan KBRI di Paris dan dibukanya Perwakilan VITO di Paris.
Diharapkannya
tahun 2016 ini sektor pariwisata dapat menarik 12 juta pengunjung mancanegara
dan menambah setidaknya 12,7 miliar dolar AS devisa bagi bangsa. Selain
menduniakan tagline Wonderful Indonesia ke 11 negara prioritas maka Indonesia
juga melakukan pendekatan melalui kuliner, ujar Nia Niscaya.
Kementrian
Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan Prancis ke Indonesia tahun ini
mencapai 250.000 orang dibandingkan tahun lalu yang hanya 210.000 orang
wisatawan.
Pasar
wisatawan Prancis untuk Eropa jumlahnya kedua terbesar setelah Inggris. Itu
sebabnya selain mengadakan Famtrip untuk tour operator Prancis, tahun 2016 ini
kementerian juga mengadakan Famtrip untuk media umum termasuk blogger dan juga
media minat khusus.
Diharapkan 16 media erancis yang diundang dapat menuliskan tentang destinasi wisata di
Indonesia bagi pembacanya karena selain
Bali , Pemerintah Indonesia juga sedang merevitalisasi 10 destinasi wisata
prioritas agar menjadi Bali baru di berbagai provinsi.(ZG)*****3*******
zg/b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 13-05-2016 07:11:28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar