MUI AJAK ULAMA SATUKAN UMAT DALAM PERBEDAAN
Oleh Zeynita Gibbons
Jakarta, 22/6 (Antara) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Ma'ruf Amin mengajak para ulama untuk menyatukan umat walaupun tetap akan ada perselisihan dalam beberapa hal (ikhtilaf), tapi harus tegas jika ada hal yang mengundang perpecahan/perpedaan (iftiraq).
Jakarta, 22/6 (Antara) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Ma'ruf Amin mengajak para ulama untuk menyatukan umat walaupun tetap akan ada perselisihan dalam beberapa hal (ikhtilaf), tapi harus tegas jika ada hal yang mengundang perpecahan/perpedaan (iftiraq).
Hal itu disampaikan Ma'ruf Amin dalam ceramahnya pada acara berbuka puasa bersama yang diadakan di kediaman pengusaha Muslim pemilik Bank Syariah Mega Indonesia dan Trans TV, Chairul Tanjung di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (21/6) malam.
Menurut Ma'ruf Amin, perselisihan atau perbedaan dalam ibadah itu biasa. Ia mencontohkan seperti cara telunjuk digerakkan saat membaca dua kalimat syahadat saat shalat. Yang tidak dibolehkan adalah hal-hal yang mengundang perpecahan seperti mengkafirkan kelompok-kelompok tertentu dengan mengaku-ngaku sebagai kelompok sunnah.
Motivator Sakinah Finance yang juga Wakil Ketua STEI Tazkia, Bogor Murniati Mukhlisin yang turut hadir dalam acara buka bersama itu kepada Antara, Kamis mengatakan, dalam acara berbuka puasa bersama tersebut Chairul Tanjung juga mengundang para ulama dan pengurus organisasi masyarakat Islam yang ada di sekitar Jakarta.
Turut hadir dalam acara berbuka puasa dengan tuan rumah, Chairul Tanjung dan istri, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshidiqie, anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional Aries Mufti, Ketua Umum Gerakan Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia Bachtiar Nasir dan juga tokoh-tokoh Islam lainnya dan mantan Dirut LKBN Antara Ahmad Mukhlis Yusuf.
Menurut Murniati Mukhlisin, acara berbuka puasa bersama adalah suatu tradisi selama bulan Ramadhan terutama di negara mayoritas beragama Islam. Acaranya beragam dari yang sederhana makan senampan bersama hingga yang mewah dan biasa dibuat di rumah, masjid, perkantoran, gedung atau restoran.
Setelah acara berbuka puasa, Chairul menyerahkan dana zakat sebesar Rp500 juta ke beberapa lembaga zakat di antaranya Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (LAZISMU dan LAZISNU).
Chairul Tanjung adalah pengusaha sukses yang pernah menjadi Mahasiswa Teladan Nasional ketika belajar di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia. Bukan hanya berhasil dalam bidang akademik tetapi Chairul muda yang menjalankan bisnis dengan sangat serius diawali dari yang kecil-kecilan di kampus untuk membiaya kuliahnya. Jatuh bangun tidak sekali namun berkat kegigihannya saat ini Chairul memiliki harta kekayaan berjumlah 4,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp66,1 triliun. (ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 22-06-2017 10:45:29
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 22-06-2017 10:45:29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar