Senin, 31 Juli 2017

LONDON

KBRI: PASAR INGGRIS MENJANJIKAN BAGI PRODUK INDONESIA
     Oleh Zeynita Gibbons
   London, 23/7 (Antara) - Pasar Inggris cukup menjanjikan bagi Indonesia di tengah krisis ekonomi dunia karena ditinjau dari produk domestik bruto yang mencapai 2,6 triliun dolar AS dan populasi 66 juta dengan tingkat pendapatan per kapita di atas 40.000 dolar AS per tahun. 
   Atase Perdagangan KBRI London Nur Rakhman Setyoko di London, Minggu, mengatakan promosi ekspor merupakan kunci utama dalam menembus pasar internasional khususnya Inggris.
        Ia mengatakan KBRI London dalam hal ini Atase Perdagangan telah menjalin kerja sama dengan  Kementerian Koperasi dan UKM, Dekranasda Propinsi Jawa Barat, Dekranasda Propinsi Sumatera Barat, dan Penyelenggara Indonesia Weekend  mengadakan Business Networking di KBRI London.
        Business Networking berhasil  mempertemukan 10 pelaku usaha kecil menengah Indonesia dalam binaan Kementerian KUKM, Dekranasda Jawa Barat dan Dekranasda Sumatera Barat dengan pembeli terdiri dari 15 pembeli untuk fesyen dan jewellery, dan masing-masing tujuh pembeli untuk media fesyen, makanan dan barang dari kulit. Dalam business networking ini, Miss Continental 2017 dan Miss Teen Continental ikut mempromosikan fasyen Indonesia dengan melakukan catwalk mengenakan busana Indonesia.
        Pasar produk tekstil yang termasuk fesyen memiliki prospek yang bagus di Inggris. Impor produk tekstil yang termasuk fesyen Inggris dari dunia mencapai 25,5 miliar dolar AS dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,24 persen  per tahun selama 2012-2016.
        Indonesia baru mengekspor ke Inggris untuk produk tekstil yang termasuk fesyen sebesar 224 juta dolar AS pada 2016. Potensi Indonesia yang masih sangat besar untuk dikembangkan ini memberikan suatu peluang bagi Indonesia untuk lebih giat menembus pasar Inggris.
        Selain produk tekstil, banyak pembeli yang tertarik terhadap produk makanan Indonesia. Produk mi instan Indonesia menjadi incaran buyer di Inggris. Produk Indofood berupa mi instan sudah dapat masuk dalam menu sehari-hari masyarakat Inggris.
        Produk Indofood menjadi incaran banyak buyer di dalam Business Networking London. Saat ini Indonesia baru mengekspor mi instan ke Inggris sebesar 865.000 dolar AS pada 2016. Tetapi, pasar Inggris untuk mi instan sangat besar hingga mencapai 206 juta dolar AS pada 2016.
        Potensi Indonesia untuk mengembangkan ekspor mi instan ke pasar Inggris masih sangat besar. Namun tantangan paling berat, ujar Nur Rakhman Setyoko yang dihadapi untuk menembus pasar Inggris saat ini adalah depresiasi poundsterling terhadap mata uang di dunia.
        Depresiasi poundsterling akan membuat barang-barang impor di Inggris menjadi tidak kompetitif dibandingkan produk dalam negeri sehingga kecenderungan impor Inggris dari dunia akan menurun.

        "Efisiensi dan produktivitas menjadi kunci utama dalam meningkatkan ekspor non migas ke Inggris di tengah turunnya nilai poundsterling terhadap mata uang dunia," kata Nur Rakhman Setyoko.***3***
(ZG)

(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 23-07-2017 09:00:35

Tidak ada komentar: