PPI UK GELAR KONVENSI INTERNASIONAL SARJANA INDONESIA
Zeynita Gibbons
London, 24/7 (Antara) - Pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia (PPI-Dunia) menggelar Konvensi Internasional Sarjana Indonesia dan sekaligus Simposium Internasional PPI-Dunia Indonesian Scholars International Convention
(ISIC) di Warwick Arts Centre, University of Warwick, dari tanggal 24 hingga 27 Juli 2017.
London, 24/7 (Antara) - Pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia (PPI-Dunia) menggelar Konvensi Internasional Sarjana Indonesia dan sekaligus Simposium Internasional PPI-Dunia Indonesian Scholars International Convention
(ISIC) di Warwick Arts Centre, University of Warwick, dari tanggal 24 hingga 27 Juli 2017.
Kepala Departemen Kominfo PPIUK John Tampi kepada Antara London, Minggu, mengatakan pertemuan ilmiah digelar PPI-Inggris diawali dengan acara pembukaan oleh Dubes Republik Indonesia untuk Inggris, Republik Irlandia dan IMO Dr Rizal Sukma dan dihadiri Perwakilan RI untuk UNESCO Prof Dr TA Fauzi Soelaiman.
Ketua Penyelenggara ISIC-SI 2017 Samuel Leonardo mengatakan
ISIC-SI 2017 merupakan gabungan dari dua acara mahasiswa Indonesia terbesar di dunia yaitu Konvensi Internasional Sarjana Indonesia dan Simposium Internasional PPI-Dunia.
ISIC-SI 2017 merupakan gabungan dari dua acara mahasiswa Indonesia terbesar di dunia yaitu Konvensi Internasional Sarjana Indonesia dan Simposium Internasional PPI-Dunia.
"ISIC merupakan acara tahunan PPI Inggris yang sudah berjalan selama lebih dari 15 tahun dan tahun ini PPI Inggris terpilih menjadi tuan rumah Simposium PPI-Dunia," ujarnya.
Panitia pelaksana ISIC-SI 2017 menyediakan berbagai kegiatan seperti diskusi panel, workshop, konser kesenian, serta kegiatan budaya lainnya.
Upaya itu diharapkan dapat membuka wawasan para mahasiswa serta sarjana Indonesia dalam memahami beragam topik seperti Wirausaha dan Awal Usaha, Kota yang Berkelanjutan, Seni dan Budaya, Politik Indonesia, Masa Depan Indonesia Sisi Finansial dan Pembelajaran ke Depan.
Anggota parlemen Inggris sebagai Utusan Inggris untuk Urusan Perdagangan dengan Indonesia dan Ketua Kelompok Lintas Partai Parlementer Inggris tentang Indonesia Richard Graham MP hadir sebagai pembicara kunci pada hari pertama dengan menyampaikan tentang kesiapan Indonesia menjelang 2030 dalam menghadapi peningkatan demografi usia produktif.
Sementara itu, para pakar di bidangnya tampil sebagai pembicara di antaranya Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada Sesi Pembangunan, sedangkan Sesi Kewirausahaan tampil CEO GE Indonesia Handry Satriago dan penulis buku Laskar Pelangi, Andrea Hirata berbagi serba-serbi dunia Sastra.
Presiden PPI UK Alanda Kariza sebagai tuan rumah mengatakan jika selama ini dunia internasional banyak mendengar soal kesenian tradisional Indonesia.
"Kami rasa sudah saatnya untuk kita menunjukkan sisi budaya kontemporer Indonesia, apalagi di negara seperti Britania Raya yang dikenal dengan industri kreatifnya," ujarnya.
Pertemuan yang bertema "Memacu Potensi Nasional Indonesia Menuju Tahun 2030" diharapkan akan dapat memberikan bekal wawasan kepada mahasiswa serta sarjana Indonesia yang dapat membantu mereka bertarung di wilayah ilmu yang mereka geluti.
Menurut Alanda, jumlah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di penjuru dunia meningkat setiap tahunnya.
Untuk itu, mereka mengundang lebih dari 30 ahli yang berasal dari berbagai bidang ilmu untuk memberi pembekalan soal bagaimana pelajar Indonesia di luar negeri bisa berkontribusi untuk Indonesia.
Dalam acara malam budaya PPI UK mengundang Tulus, solois pria ternama Indonesia untuk menggelar konser perdananya di Inggris sebagai bagian dari rangkaian acara ISIC-SI 2017
Acara ISIC-SI 2017 memiliki keunikan dan berbeda dengan acara lainnya yang pernah diselenggarakan, di mana fokus lebih kental dalam memberikan pengetahuan yang bisa diterapkan dengan mengembangkan minat individu.
Acara ISIC-SI 2017 memiliki keunikan dan berbeda dengan acara lainnya yang pernah diselenggarakan, di mana fokus lebih kental dalam memberikan pengetahuan yang bisa diterapkan dengan mengembangkan minat individu.
Penyelenggara menerima lebih dari 800 abstrak dari mahasiswa Indonesia di seluruh dunia dan terdapat 40 karya tulis terpilih berdasarkan kualitas dan relevansinya pada tema ISIC tahun ini, demikian John Tampi. (ZG) ***4***
(T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 24-07-2017 13:40:04
(T.H-ZG/C/A. Novarina/A. Novarina) 24-07-2017 13:40:04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar