Dubes : Sudah Waktunya Indonesia benahi Pendidikan Vokasi
News ID: 239017
London (ANTARA) -
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof. Muliaman D. Hadad menyampaikan pentingnya pembenahan sistem pendidikan vokasi di Indonesia dengan ditanda tanganinya tiga MoU antara lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss, baru-baru ini.
Penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss disaksikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang melakukan kunjungan ke Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET), Lausanne, Swiss, Kamis lalu.
Dubes Muliaman mengharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas tenaga pengajar, serta lulusan lembaga pendidikan vokasi di Indonesia, sehingga pada akhirnya terdapat peningkatan kualitas tenaga kerja nasional”, ujar Dubes Muliaman.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menyaksikan penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) antara lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss saat melakukan kunjungan ke Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET), Lausanne, Swiss, Kamis lalu.
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan pers nya yang diterima Antara London, Selasa tiga MoU tersebut adalah Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) milik Sinarmas Group dengan Swiss International Technical Connection (SITECO), Politeknik Simas Berau dengan SITECO serta Universitas Prasetiya Mulya dengan International Management Institute (IMI).
Adapun bidang masing-masing MoU tersebut adalah kerja sama peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan di bidang produksi kelapa sawit dan produksi batu bara serta bidang pariwisata tradisional. Proses penandatanganan MoU tersebut diinisiasi KBRI Bern melalui serangkaian pembahasan dengan pihak-pihak yang terkait.
Wakil Presiden menyampaikan pentingnya kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Swiss dalam bidang pendidikan vokasi. “Indonesia dan Swiss telah melakukan berbagai kerja sama terkait pendidikan vokasi sejak waktu yang lama. Kerja sama tersebut menjadi semakin relevan saat ini karena sejalan dengan fokus Pemerintah RI pada pengembangan sumber daya manusia di masa depan.
Pada kesempatan ini, pihak Swiss bermaksud akan meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan vokasi dengan melibatlan berbagai pihak terkait di Swiss, termasuk lembaga pendidikan dan asosiasi industri. Nantinya akan ada lokal content seperti membuat jurusan Traditional Spa, healing and Meditation.(ZG)
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof. Muliaman D. Hadad menyampaikan pentingnya pembenahan sistem pendidikan vokasi di Indonesia dengan ditanda tanganinya tiga MoU antara lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss, baru-baru ini.
Penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss disaksikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang melakukan kunjungan ke Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET), Lausanne, Swiss, Kamis lalu.
Dubes Muliaman mengharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas tenaga pengajar, serta lulusan lembaga pendidikan vokasi di Indonesia, sehingga pada akhirnya terdapat peningkatan kualitas tenaga kerja nasional”, ujar Dubes Muliaman.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menyaksikan penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) antara lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss saat melakukan kunjungan ke Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET), Lausanne, Swiss, Kamis lalu.
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan pers nya yang diterima Antara London, Selasa tiga MoU tersebut adalah Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) milik Sinarmas Group dengan Swiss International Technical Connection (SITECO), Politeknik Simas Berau dengan SITECO serta Universitas Prasetiya Mulya dengan International Management Institute (IMI).
Adapun bidang masing-masing MoU tersebut adalah kerja sama peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan di bidang produksi kelapa sawit dan produksi batu bara serta bidang pariwisata tradisional. Proses penandatanganan MoU tersebut diinisiasi KBRI Bern melalui serangkaian pembahasan dengan pihak-pihak yang terkait.
Wakil Presiden menyampaikan pentingnya kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Swiss dalam bidang pendidikan vokasi. “Indonesia dan Swiss telah melakukan berbagai kerja sama terkait pendidikan vokasi sejak waktu yang lama. Kerja sama tersebut menjadi semakin relevan saat ini karena sejalan dengan fokus Pemerintah RI pada pengembangan sumber daya manusia di masa depan.
Pada kesempatan ini, pihak Swiss bermaksud akan meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan vokasi dengan melibatlan berbagai pihak terkait di Swiss, termasuk lembaga pendidikan dan asosiasi industri. Nantinya akan ada lokal content seperti membuat jurusan Traditional Spa, healing and Meditation.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar