Slowakia kerjasama pengelolaan sampah di Indonesia
News ID: 245279
London (ANTARA) - Beberapa Perusahaan Slowakia menyatakan keseriusannya untuk berpartisipasi dan melakukan kerja sama pada proyek pengelolaan sampah dan infrastruktur bandara dan jalan tol yang ditawarkan Indonesia.
Hal itu disampaikan setelah mempelajari berbagai informasi proyek yang ditawarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI pada rangkaian kegiatan seminar bisnis “Doing Business in Remarkable Indonesia” di kota Zilina pada tanggal 20 Mei dan one-on-one meeting di Bratislava, pada tanggal 21 Mei lalu.
Counsellor Pensosbud KBRI Slowakia, Lely Meiliani kepada Antara London, Jumat mengatakan seminar bisnis “Doing Business in Remarkable Indonesia” dilaksanakan di kota industri Zilina, Slowakia. Kegiatan ini merupakan kerja sama KBRI di Bratislava, EU-Indonesia Business Network (EIBN), dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Zilina.
Sekitar 20 pebisnis Slowakia dari berbagai sektor industry, seperti manufaktur, konsultan, konstruksi, solusi teknologi, dan militer hadir dalam seminar ini.
Berbagai perusahaan di Slowakia diantaranya IMAO group dan THX services Slowakia menyampaikan ketertarikan dan menawarkan kompetensi yang mereka miliki. IMAO Group tertarik untuk menggarap salah satu proyek di Provinsi Jawa Tengah dengan menawarkan teknologi pengolahan sampah yang menghasilkan output berupa tenaga listrik dan panas serta pupuk. Sementara THX services menawarkan keahlian manajemen karena telah puluhan tahun mengelola “OLO”, pengelola sampah terbesar di Slowakia.
Selain itu, perusahaan MicroStep-MIS Slowakia mengutarakan keinginan menggarap proyek pembangunan infrastruktur airports dan jalan tol di Indonesia dengan menawarkan solusi sistem informasi meteorologi. Perusahaan ini juga ingin memperluas kerja sama untuk deteksi tsunami early warning system di Indonesia. “Investasi setiap proyek aplikasi sistem monitoring meteorologi diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Euro 1 juta”, ujar Mr. Jozef Omelka dari Micro-Step MIS.
Ketua KADIN Zilina Mr. Jan Misura mengatakan sebagai basis industri mekanik dan otomotif di Slowakia, pebisnis Zilina terus mencari jalan pengembangan bisnis, dan yakin Indonesia dapat menawarkan. Ia juga optimis kerja sama internasional dapat terjadi karena mendapat dukungan Pemerintah Provinsi Zilina.
Dubes Indonesia di Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso mengatakan sebagaimana hasil penyelenggaraan seminar sebelumnya, KBRI Bratislava mengharapkan pebisnis Slowakia juga dapat meraih kesempatan berinvestasi dan berbisnis di Indonesia.
Dikatakannya salah satu hasil pertemuan sebelumnya adalah kehadiran sekitar 20 tenaga ahli Indonesia yang akan bekerja di salah satu supplier otomotif di Zilina.
Dubes mendorong pebisnis Slowakia untuk kembali mengikuti Trade Expo Indonesia 2019, 16-20 Oktober mendatang dan berpartisipasi pada forum bisnis Indonesia-Visegrad yang akan diadakan di Jakarta, 17 Oktober memdatang.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM RI, Indra Darmawan, menjelaskan perkembangan terkini iklim investasi di Indonesia serta memaparkan berbagai potensi mendatang di sektor infrastruktur, industri manufaktur, maritim, pertanian, pariwisata, dan industri lifestyle. Ia juga menjelaskan berbagai fasilitas kemudahan pajak dan insentif bagi investor asing.
Sementara EIBN menyampaikan bahwa organisasinya dibiayai Uni Eropa untuk mendorong pebisnis Eropa, termasuk Slowakia, guna mengembangkan bisnis ke luar Eropa, termasuk ke Indonesia.
EIBN juga memaparkan berbagai sektor potensial di Indonesia seperti pembangunan infrastruktur, konstruksi, otomotif dan kesehatan.
Pada sesi tanya jawab, pebisnis sangat antusias mengajukan pertanyaan untuk mendalami informasi seputar cara mengawali usaha di Indonesia, fasilitasi pajak dan insentif, perpajakan, dan sebagainya.
Salah satu peserta dari Valive Loziska Slowakia menyampaikan kesiapan kerja sama dan meminta dapat difasilitasi untuk menjalin kontak dengan salah satu produser suku cadang otomotif dari Indonesia.
Pada kesempatan terpisah, Dubes bersama Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Mohammad Rudy Salahuddin, disertai delegasi BKPM, bertemu dengan pejabat Kementerian Perekonomian Slowakia, yaitu Direktur Investasi Mr. Boris Skoda dan Direktur Perdagangan Bilateral Mr. Radovan Urban Kocak.
Delegasi Indonesia dan Slowakia saling memaparkan kondisi investasi di masing-masing negara seraya mendiskusikan peningkatan upaya kerja sama investasi, pemberdayaan UKM, dan rencana Sidang Komisi Bersama.
Delegasi BKPM RI juga bertemu dengan Direktur Investasi dari Slovak Trade and Development Agency Mr. Dominik Susa dan mendiskusikan upaya peningkatan kerja sama kedua institusi yang saling bermitra dalam promosi investasi dan perdagangan. Kedua pihak sepakat untuk terus memperbanyak pertemuan bisnis dan saling kunjung pebisnis kedua negara.(ZG)
Hal itu disampaikan setelah mempelajari berbagai informasi proyek yang ditawarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI pada rangkaian kegiatan seminar bisnis “Doing Business in Remarkable Indonesia” di kota Zilina pada tanggal 20 Mei dan one-on-one meeting di Bratislava, pada tanggal 21 Mei lalu.
Counsellor Pensosbud KBRI Slowakia, Lely Meiliani kepada Antara London, Jumat mengatakan seminar bisnis “Doing Business in Remarkable Indonesia” dilaksanakan di kota industri Zilina, Slowakia. Kegiatan ini merupakan kerja sama KBRI di Bratislava, EU-Indonesia Business Network (EIBN), dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Zilina.
Sekitar 20 pebisnis Slowakia dari berbagai sektor industry, seperti manufaktur, konsultan, konstruksi, solusi teknologi, dan militer hadir dalam seminar ini.
Berbagai perusahaan di Slowakia diantaranya IMAO group dan THX services Slowakia menyampaikan ketertarikan dan menawarkan kompetensi yang mereka miliki. IMAO Group tertarik untuk menggarap salah satu proyek di Provinsi Jawa Tengah dengan menawarkan teknologi pengolahan sampah yang menghasilkan output berupa tenaga listrik dan panas serta pupuk. Sementara THX services menawarkan keahlian manajemen karena telah puluhan tahun mengelola “OLO”, pengelola sampah terbesar di Slowakia.
Selain itu, perusahaan MicroStep-MIS Slowakia mengutarakan keinginan menggarap proyek pembangunan infrastruktur airports dan jalan tol di Indonesia dengan menawarkan solusi sistem informasi meteorologi. Perusahaan ini juga ingin memperluas kerja sama untuk deteksi tsunami early warning system di Indonesia. “Investasi setiap proyek aplikasi sistem monitoring meteorologi diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Euro 1 juta”, ujar Mr. Jozef Omelka dari Micro-Step MIS.
Ketua KADIN Zilina Mr. Jan Misura mengatakan sebagai basis industri mekanik dan otomotif di Slowakia, pebisnis Zilina terus mencari jalan pengembangan bisnis, dan yakin Indonesia dapat menawarkan. Ia juga optimis kerja sama internasional dapat terjadi karena mendapat dukungan Pemerintah Provinsi Zilina.
Dubes Indonesia di Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso mengatakan sebagaimana hasil penyelenggaraan seminar sebelumnya, KBRI Bratislava mengharapkan pebisnis Slowakia juga dapat meraih kesempatan berinvestasi dan berbisnis di Indonesia.
Dikatakannya salah satu hasil pertemuan sebelumnya adalah kehadiran sekitar 20 tenaga ahli Indonesia yang akan bekerja di salah satu supplier otomotif di Zilina.
Dubes mendorong pebisnis Slowakia untuk kembali mengikuti Trade Expo Indonesia 2019, 16-20 Oktober mendatang dan berpartisipasi pada forum bisnis Indonesia-Visegrad yang akan diadakan di Jakarta, 17 Oktober memdatang.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM RI, Indra Darmawan, menjelaskan perkembangan terkini iklim investasi di Indonesia serta memaparkan berbagai potensi mendatang di sektor infrastruktur, industri manufaktur, maritim, pertanian, pariwisata, dan industri lifestyle. Ia juga menjelaskan berbagai fasilitas kemudahan pajak dan insentif bagi investor asing.
Sementara EIBN menyampaikan bahwa organisasinya dibiayai Uni Eropa untuk mendorong pebisnis Eropa, termasuk Slowakia, guna mengembangkan bisnis ke luar Eropa, termasuk ke Indonesia.
EIBN juga memaparkan berbagai sektor potensial di Indonesia seperti pembangunan infrastruktur, konstruksi, otomotif dan kesehatan.
Pada sesi tanya jawab, pebisnis sangat antusias mengajukan pertanyaan untuk mendalami informasi seputar cara mengawali usaha di Indonesia, fasilitasi pajak dan insentif, perpajakan, dan sebagainya.
Salah satu peserta dari Valive Loziska Slowakia menyampaikan kesiapan kerja sama dan meminta dapat difasilitasi untuk menjalin kontak dengan salah satu produser suku cadang otomotif dari Indonesia.
Pada kesempatan terpisah, Dubes bersama Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Mohammad Rudy Salahuddin, disertai delegasi BKPM, bertemu dengan pejabat Kementerian Perekonomian Slowakia, yaitu Direktur Investasi Mr. Boris Skoda dan Direktur Perdagangan Bilateral Mr. Radovan Urban Kocak.
Delegasi Indonesia dan Slowakia saling memaparkan kondisi investasi di masing-masing negara seraya mendiskusikan peningkatan upaya kerja sama investasi, pemberdayaan UKM, dan rencana Sidang Komisi Bersama.
Delegasi BKPM RI juga bertemu dengan Direktur Investasi dari Slovak Trade and Development Agency Mr. Dominik Susa dan mendiskusikan upaya peningkatan kerja sama kedua institusi yang saling bermitra dalam promosi investasi dan perdagangan. Kedua pihak sepakat untuk terus memperbanyak pertemuan bisnis dan saling kunjung pebisnis kedua negara.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar