PPI Dunia gelar simposium pariwisata berkelanjutan
News ID: 204925
London (ANTARA) - Pelajar Indonesia yang tergabung dalam PPI Dunia yang berada di kawasan Amerika Eropa (Amerop) mengelar Simposium Amerika Eropa (SAE) bertema kemajuan pariwisata Indonesia berkelanjutan yang diadakan di kampus Facultat d’Economia i Empresa, Universitat de Barcelona, Barcelona, Spanyol.
Koordinator Publikasi SAE, Arif Rahmansyah Darana kepada Antara London, Kamis menyebutkan simposium diikuti sebanyak 66 delegasi anggota PPI di kawasan dengan antusias mengikuti acara yang diawali penampilan Angklung merupakan seni musik tradisional Jawa Barat oleh Wildan Qodaris, pengajar di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Dubes Indonesia untuk Kerajaan Spanyol, Hermono, memberikan apresiasi terhadap Simposium ini karena mengangkat tema yang mengenai pembangunan sektor pariwisata yang sustainable dengan menghadirkan pembicara kompeten di bidang .
Dubes mengharapkan pelajar Indonesia yang hadir mengidentifikasi masalah dan berkontribusi dengan ide untuk pariwisata yang berkelanjutan di Tanah air.
Koordinator PPI Dunia Kawasan Amerika Eropa Tubagus Aryandi Gunawan menyatakan bahwa Simposium ini dihadirkan sebagai bentuk kepedulian Pelajar Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Amerika Eropa untuk membahas isu-isu yang akan menghasilkan rekomendasi nantinya akan diserahkan kepada pemangku kebijakan.
Kajian dalam Simposium terbagi dalam tiga bagian dengan pembicara Guilermo Martinez Tabrerner, Ph.D, guru besar Universitat de Pompeu Fabra sekaligus koordinator ekonomi dan bisnis dari Casa Asia,
Pembicara lainnya CEO Rabbani Tour, Masrura yang menyoroti kearifan budaya lokal yang bisa disajikan kepada wisatawan dengan segmentasi dari luar negeri, sedangkan Ketua Poliglot Indonesia Arra’di Nurrizal menyoroti upaya yang harus dimiliki menyambut keterbukaan orang asing, budaya asing tanpa menghilangkan jati diri.
Pembicara lainnya, guru besar dari ITB, Dr. Teuku Abdullah Sanny menjelaskan mengenai geoturisme dimana bencana alam menjadi isu penting dalam pergerakan wisatawan. Dia pun menambahkan untuk mengubah presepsi menjadi sesuatu yang menarik, sedangkan Murni Amalia co-founder dari IWasHere.id, mengingatkan tentang partisipasi masyarakat dalam nature-based tourism. Harapan kepada generasi muda untuk ikut bekerja sama membangun industri yang berdampak besar.
Pembicara lainnya Aditya Amaranggana, Perwakilan UNWTO menyoroti dampak positif dan negatif dari Industri pariwisata.
Ketua PPI Spanyol, W. Kurniawan menyebutkan dalam simposium juga hadir Staf Ahli Menteri dari Kementerian Pariwisata Dra. Esthy Reko Astuti, yang memaparkan peranan Wonderful Indonesia Promotion berhasil mendatangkan devisa bagi negara tahun 2016 mencapai 12 juta dollar.(ZG)
Koordinator Publikasi SAE, Arif Rahmansyah Darana kepada Antara London, Kamis menyebutkan simposium diikuti sebanyak 66 delegasi anggota PPI di kawasan dengan antusias mengikuti acara yang diawali penampilan Angklung merupakan seni musik tradisional Jawa Barat oleh Wildan Qodaris, pengajar di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Dubes Indonesia untuk Kerajaan Spanyol, Hermono, memberikan apresiasi terhadap Simposium ini karena mengangkat tema yang mengenai pembangunan sektor pariwisata yang sustainable dengan menghadirkan pembicara kompeten di bidang .
Dubes mengharapkan pelajar Indonesia yang hadir mengidentifikasi masalah dan berkontribusi dengan ide untuk pariwisata yang berkelanjutan di Tanah air.
Koordinator PPI Dunia Kawasan Amerika Eropa Tubagus Aryandi Gunawan menyatakan bahwa Simposium ini dihadirkan sebagai bentuk kepedulian Pelajar Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Amerika Eropa untuk membahas isu-isu yang akan menghasilkan rekomendasi nantinya akan diserahkan kepada pemangku kebijakan.
Kajian dalam Simposium terbagi dalam tiga bagian dengan pembicara Guilermo Martinez Tabrerner, Ph.D, guru besar Universitat de Pompeu Fabra sekaligus koordinator ekonomi dan bisnis dari Casa Asia,
Pembicara lainnya CEO Rabbani Tour, Masrura yang menyoroti kearifan budaya lokal yang bisa disajikan kepada wisatawan dengan segmentasi dari luar negeri, sedangkan Ketua Poliglot Indonesia Arra’di Nurrizal menyoroti upaya yang harus dimiliki menyambut keterbukaan orang asing, budaya asing tanpa menghilangkan jati diri.
Pembicara lainnya, guru besar dari ITB, Dr. Teuku Abdullah Sanny menjelaskan mengenai geoturisme dimana bencana alam menjadi isu penting dalam pergerakan wisatawan. Dia pun menambahkan untuk mengubah presepsi menjadi sesuatu yang menarik, sedangkan Murni Amalia co-founder dari IWasHere.id, mengingatkan tentang partisipasi masyarakat dalam nature-based tourism. Harapan kepada generasi muda untuk ikut bekerja sama membangun industri yang berdampak besar.
Pembicara lainnya Aditya Amaranggana, Perwakilan UNWTO menyoroti dampak positif dan negatif dari Industri pariwisata.
Ketua PPI Spanyol, W. Kurniawan menyebutkan dalam simposium juga hadir Staf Ahli Menteri dari Kementerian Pariwisata Dra. Esthy Reko Astuti, yang memaparkan peranan Wonderful Indonesia Promotion berhasil mendatangkan devisa bagi negara tahun 2016 mencapai 12 juta dollar.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar