PELUANG BISNIS DI EMIRAT FUJAIRAH MAKIN TERBUKA
London, 11/4 (ANTARA) - Peluang Bisnis di Emirat Fujairah semakin terbuka bagi pengusaha asing untuk melakukan perdagangan, investasi, industri dan pariwisata dengan ditetapkannya zona baru industri dan perdagangan bebas Fujairah (Fujairah Free Zone) baru-baru ini.
Hal ini disampaikan Konsul Jenderal RI Dubai, Mansyur Pangeran, setelah menghadiri acara ?Fujairah International Business Forum 2011? di Fujairah, salah satu Emirat paling utara PEA, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya dalam keterangannya kepada ANTARA London, Senin.
Diharapkannya dengan ditetapkannya Fujairah sebagai FFZA akan semakin memperlancar arus keluar dan masuknya barang-barang ekspor dan impor, termasuk peluang besar bagi masuknya barang-barang produksi Indonesia melalui pelabuhan Fujairah untuk dipasarkan ke wilayah PEA dan Timur Tengah lainnya.
Di sela-sela menghadiri acara "Fujairah International Business Forum 2011", Konsul Jenderal RI Dubai mengadakan pertemuan dengan kalangan pejabat tinggi dan otoritas Fujairah Free Zone.
Selain itu juga dengan para pengusaha papan atas dan CEO Clubs UAE, guna mencari peluang bisnis baru dalam memasarkan barang produksi Indonesia maupun sebaliknya mengundang investasi asing masuk ke Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Konjen Mansyur mengadakan pertemuan dengan, Dirjen Departemen Industri dan Ekonomi Fujairah, Mohammed Obaid Bin Majed Al Aleeli serta Dirjen Fujairah Free Zone Authority (FFZA), Sharief Habib Al Awadhi.
Selain itu dengan Legal Advisor Pemerintah Fujairah, Emad Hefnawy, dan Managing Director Fujairah Petroleum Product Dr. Mohamed Saeed Al Kindi, yang juga mantan Menteri Lingkungan Hidup PEA yang pernah menjadi Dubes PEA untuk Indonesia dan sangat perhatian kepada Indonesia.
Konjen juga bertemu dengan Managing Director dan CEO NMC, Dr. B.R. Shetty, UAE Exchange dan Neopharma, Saeed Mohamed Al-Azom, dan General Manager Fujairah Feed Factory serta Tariq Ahmed Nizami, CEO Clubs UAE.
Dr. B.R. Shetty, pengusaha di bidang keuangan dan rumah sakit menyampaikan permintaan untuk mengimpor batu bara (steam coal) dari Indonesia sebanyak 100.000 MT/ bulan guna keperluan pembangkit listrik (power plant).
Mr. Saeed Mohamed Al-Azom, General Manager Fujairah Feed Factory menyampaikan keinginan mereka untuk mengimpor suplai pakan ternak dari sisa produksi Crude Palm Oil (CPO) dari Indonesia.
Selama ini dikatakannya bahan material makanan ternak hasil olahan perusahaannya diimpor dari Malaysia.
Konjen Mansyur menegaskan tawaran Dirjen FFZA, Sharief Habib Al Awadhi perlu dipertimbangkan pengusaha Indonesia yang ingin ekspansi ke wilayah Fujairah karena ini merupakan suatu peluang yang cukup baik.
Peluang yang ditawarkan yaitu ?business trial? bagi pengusaha Indonesia yang akan memanfaatkan FFZA.
FFZA menawarkan beragam kemudahan dan fasilitas bisnis bagi pengusaha Indonesia membuka kantor secara kolektif atau sharing basis hingga maksimal 10 pengusaha/ perusahaan dengan fasilitas warehouse seluas 500 m2 di kawasan FFZA.
Melalui skema ini selama tenggang waktu enam bulan hingga setahun pengusaha Indonesia hanya dikenakan biaya minimum sekitar 6.850 dolar AS . Fasilitas telepon dan faksimil, serta pengurusan visa disediakan pihak FFZA.
Fujairah merupakan salah satu dari tujuh Emirat atau Propinsi di PEA dengan jarak sekitar 180 km dari Dubai.
Letak Fujairah di pantai timur PEA menjadikan pelabuhan laut di Fujairah merupakan satu-satunya di PEA yang terletak di Laut Arab (Teluk Oman) dan tidak berada di wilayah Teluk Persia dan Selat Hormuz yang berbatasan dengan Iran.
Diperkirakan proses pembangunan dan laju perekonomian Fujairah semakin berkembang dan maju di masa mendatang.
Hal ini seiring dengan pengembangan pelabuhan Fujairah sebagai pintu ekspor minyak bumi dari Abu Dhabi sebanyak 1,8 juta barrel/ hari.
Sejumlah proyek pembangunan yang sedang dilaksanakan pemerintah Fujairah mendorong peningkatan arus masuknya tenaga kerja asing di wilayah ini, termasuk dari Indonesia.
Letak Fujairah yang cukup strategis membuat perekonomiannya akan terus berkembang, seperti halnya Dubai 10 tahun terakhir.
Salah satu keuntungan yang diperoleh dalam memanfaatkan FFZA ini adalah akan mendapatkan fasilitas bebas import duty terhadap barang produksi Indonesia yang masuk melalui pelabuhan Fujairah untuk dipasarkan di seluruh PEA atau re-ekspor ke negara-negara Timur Tengah lainnya.***5*** (ZG)
(T.H-ZG/B/S006/S006) 11-04-2011 05:37:43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar