PASANGAN INDONESIA-PRANCIS PERTIMBANGKAN MENETAP DI INDONESIA
London, 13/4 (ANTARA) - Banyak pasangan Indonesia-Prancis yang tinggal di Prancis mempertimbangkan suatu saat untuk tinggal dan bekerja di Indonesia menyusul pemberlakuan UU Keimigrasian yang baru, kata seorang diplomat.
Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Paris, Gita Loka Murti dalam keterangannya kepada ANTARA London Rabu mengatakan masyarakat Indonesia dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dijon di kota Dijon mengajukan pertanyaan seputar RUU Keimigrasian yang disahkan pada 7 April.
Mereka bertatap muka dengan Dubes RI Paris, Rezlan Ishar Jenie, di Dijon, sekitar 300 km sebelah selatan Paris, kata Gita.
Dalam pertemuan itu juga muncul pertanyaan mengenai mekanisme mendapatkan beasiswa bagi putra-putri pasangan campuran WNI dan WNA belajar bahasa dan budaya Indonesia.
Dubes menjelaskan UU Imigrasi yang baru membebaskan WNA yang menikah dengan WNI untuk mendapatkan izin tinggal tetap di Indonesia sehingga tidak perlu memperpanjang visa tinggal setiap enam bulan serta mendapatkan kemudahan dalam memperoleh Izin Tinggal Terbatas (ITAS) dan Izin Tinggal Tetap (ITAP).
Pertemuan yang diselenggarakan guna memenuhi permohonan masyarakat Indonesia-Prancis yaitu yang menikah dengan warga Prancis di Dijon dan sekitarnya serta PPI Dijon berkenalan dengan Dubes Rezlan Ishar Jenie setelah menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada pemerintah Prancis, Andorra, dan Monako.
Mereka menyatakan senantiasa membantu program-program KBRI Paris di Dijon. Di kota ini terdapat Bourgogne, daerah yang terkenal dengan tradisi gastronomie (makanan).
Setiap tahun Dijon mengadakan festival gastronomie, Fete de la Ville (Pesta Kota) yang berisi pertunjukan budaya dari berbagai negara di dunia, Foire de Dijon (Pekan Raya Dijon) serta Florissimo (pameran tanaman eksotik) yang dapat dimanfaatkan mempromosikan Indonesia kepada masyarakat setempat.
Dubes Rezlan Ishar Jenie juga menyampaikan penghargaan atas undangan yang disampaikan warga Indonesia di Dijon, dan memberikan gambaran mengenai kondisi hubungan bilateral RI Prancis yang terjalin baik mengarah ke taraf kemitraan strategis.
Pemerintah Prancis sekarang terlihat memberikan perhatian terhadap Indonesia, ujarnya.
Salah satu indikasinya dengan pernyataan Presiden Sarkozy dalam pertemuan dengan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono di Davos pada Januari lalu mengenai rencananya mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat.
Dikatakannya, pernyataan tersebut merefleksikan arti strategis dan pentingnya Indonesia bagi Prancis. Ditambahkan bahwa salah satu misi KBRI Paris adalah meningkatkan hubungan antarmanusia dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada di kedua negara.
Pertemuan masyarakat di Dijon ini merupakan upaya untuk memperat hubungan dengan masyarakat Indonesia dan warga Prancis yang mempunyai keterikatan dengan Indonesia melalui komunikasi dua arah.
Di lain pihak, kegiatan "menjemput bola" tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh WNI di Dijon untuk mendapatkan pelayanan konsuler. (Tz.ZG/C/M016)
(T.H-ZG/C/M016/M016) 13-04-2011 07:09:09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar