Film “Alkisah si Hiruk Pikuk” nominasi di Festival film di Locarno
News ID: 402996
London (ANTARA) - Film berjudul Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah yang berjudul The Science of Fiction, karya terbaru sutradara Yosep Anggi Noen berhasil terpilih masuk dalam kompetisi utama Locarno Film Festival 2019, digelar di Locarno, kanton Ticino, Swiss, dari 7 hingga 17 Agustus mendatang.
Festival film Locarno bersanding dengan Cannes, Venice, Berlin dan Sundance, memperebutkan piala Golden Leopard merupakan ajang festival prestisius yang diadakan setiap tahun sejak 1946.
KBRI Bern mengadakan Indonesian Movie Cocktail di sela-sela penyelenggaraan Festival Film Locarno, merupakan bentuk apresiasi kepada film Indonesia yang akhirnya berhasil berpartisipasi pada kompetisi utama Festival Film Locarno, sejak sepuluh tahun terakhir, Senin (12 /8)
Film Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah, berkisah tentang Siman, seorang pemuda di pelosok Yogyakarta yang melihat pengambilan gambar pendaratan manusia di bulan oleh kru asing.
Pengambilan gambar dilakukan di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, tahun 1960-an. Namun, Siman justru ditangkap dan dipotong lidahnya.
Selain film Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah,Indonesia juga mengirim film pendek “Kasiterit” karya sutradara Riar Rizaldi, serta dua proyek Open Doors Hub yang berjudul “Autobiography” dan “Imah” berpartisipasi pada festival ini.
Pensosbud KBRI Bern menyebutkan kantor Perwakilan RI, KBRI Bern mendukung kemajuan perkembangan film Indonesia pada Festival Film Locarno.
Diharapkan melalui Indonesian Movie Cocktail, seluruh produser, sutradara, artis, serta pegiat film Indonesia dapat lebih bersemangat untuk berkarya mengharumkan nama Indonesia.
Pada Indonesian Movie Cocktail hadir produser, sutradara, serta media asing mengapresiasi keberhasilan film Indonesia yang masuk nominasi Festival yang merupakan kegiatan tahunan para sineas dari seluruh dunia yang diselenggarakan sejak tahun 1946.
Yosep Anggi Noen bersaing dengan beberapa sutradara besar seperti Pedro Costa dari Portugis dan Koji Fukada dari Jepang.
Golden Leopard pernah diterima oleh sutradara-sutradara besar dunia termasuk Jim Jarmusch (1984), Claire Denis (1996), Lav Diaz (2014), Jafar Panahi (1997) dan Hong Sang Soo (2015). (ZG)
Festival film Locarno bersanding dengan Cannes, Venice, Berlin dan Sundance, memperebutkan piala Golden Leopard merupakan ajang festival prestisius yang diadakan setiap tahun sejak 1946.
KBRI Bern mengadakan Indonesian Movie Cocktail di sela-sela penyelenggaraan Festival Film Locarno, merupakan bentuk apresiasi kepada film Indonesia yang akhirnya berhasil berpartisipasi pada kompetisi utama Festival Film Locarno, sejak sepuluh tahun terakhir, Senin (12 /8)
Film Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah, berkisah tentang Siman, seorang pemuda di pelosok Yogyakarta yang melihat pengambilan gambar pendaratan manusia di bulan oleh kru asing.
Pengambilan gambar dilakukan di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, tahun 1960-an. Namun, Siman justru ditangkap dan dipotong lidahnya.
Selain film Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah,Indonesia juga mengirim film pendek “Kasiterit” karya sutradara Riar Rizaldi, serta dua proyek Open Doors Hub yang berjudul “Autobiography” dan “Imah” berpartisipasi pada festival ini.
Pensosbud KBRI Bern menyebutkan kantor Perwakilan RI, KBRI Bern mendukung kemajuan perkembangan film Indonesia pada Festival Film Locarno.
Diharapkan melalui Indonesian Movie Cocktail, seluruh produser, sutradara, artis, serta pegiat film Indonesia dapat lebih bersemangat untuk berkarya mengharumkan nama Indonesia.
Pada Indonesian Movie Cocktail hadir produser, sutradara, serta media asing mengapresiasi keberhasilan film Indonesia yang masuk nominasi Festival yang merupakan kegiatan tahunan para sineas dari seluruh dunia yang diselenggarakan sejak tahun 1946.
Yosep Anggi Noen bersaing dengan beberapa sutradara besar seperti Pedro Costa dari Portugis dan Koji Fukada dari Jepang.
Golden Leopard pernah diterima oleh sutradara-sutradara besar dunia termasuk Jim Jarmusch (1984), Claire Denis (1996), Lav Diaz (2014), Jafar Panahi (1997) dan Hong Sang Soo (2015). (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar