Rendang Padang favorit di desa Faringdon Oxford
News ID: 396420
London (ANTARA) - Rendang Padang menjadi makanan favorit bagi sebagian warga desa Faringdon yang berjarak sekitar 29 kilometer dari kota pelajar Oxford yang dipopulerkan pasangan suami istri asal Sumatera Barat, Harmein Ferdinal Pribadi dan Pancanita Kaloko pemilik cafe Faringdon yang berlokasi di tengah desa tua yang penuh dengan sejarah di Vale of White Horse, Oxfordshire.
“Kami selalu menikmati menu rendang Indonesia setiap Sabtu siang,” ujar Sherly yang datang bersama suami Tom yang tinggal tidak jauh dari cafe Faringdon kepada Antara London, Sabtu.
Sherly dan Tom selalu duduk di meja yang sama setiap kali datang ke cafe dimana mereka juga bisa menikmati pemandangan dari dalam cafe. Melihat warga desa yang lalu lalang di depan cafe yang berada di tengah desa sambil menikmati kuliner rendang Padang dan nasi putih plus ketimun dan kerupuk udang.
“Kami bisa melihat bus yang datang dari kota Oxford atau kota Swindon serta bangunan tua yang terletak ditengah desa yang berusia 1650 diberi nama Town Hall yang menjadi pusat perniagaan dan tempat tahanan bagi warga yang melanggar peraturan di zaman itu.
Harmein mengawali bisnisnya empat tahun lalu di rumah makan dan penginapan Eagle Tavern Little Coxwell yang tidak jauh dari desa Faringdon yang berpenduduk hanya 7000 jiwa dan akhir nya membuka usaha sendiri dinamakan Faringdon Coffee House memperkenalkan menu Indonesia berupa nasi goreng dan rendang Padang, mie goreng serta kopi Sumatera.
Harmein kepada Antara London, Minggu mengaku banyak suka duka yang dialami selama dua tahun membuka cafe di desa Faringdon yang hampir seluruh warganya orang Inggris. “Alhamdulillah senang bisa memperkenalkan makanan Indonesia kepada warga lokal, meskipun tidak mudah buat warga lokal menerima dan mengetahui makanan Indonesia khususnya makanan Minang,” ujar ayah satu putra.
Setiap minggu, Harmein membuat berbagai jenis makanan Indonesia dan memberikan test food kepada pelanggan yang datang ke Cafe hanya sekedar untuk minum kopi. Dikatakannya kopi dan makanan yang disajikannya adalah hasil olahan sendiri.
Menurut Harmein, setelah ia memberikan makanan untuk dicoba atau food testing dari berbagai jenis makanan Indonesia, ia dapat mengetahui respone dari pengunjung dan baru lah membuat menu tersebut untuk dijual di Cafe. “Saat ini makanan yang dicari pengunjung cafe diantaranya menu Rendang plus nasi putih , Mie goreng, Nasi Goreng, Sate ayam, Sate Kambing, serta sayur kari atau Vegetable curry pengganti sayur lodeh, serta Lamb and vegetable curry, dan fish pie. Hampir semua makanan yang disediakan menjadi favorite warga lokal. “Alhamdulillah saat ini Coffee dari Indonesi juga sangat diminati oleh para Coffee lovers , dan sangat terkenal di wilayah Oxfordshire. “Kami menyediakan kopi asli dari Indonesia Nini Coffee Gayo yang didaur ulang lagi disini dengan brand blue Sumatra coffee.
Sambutan dari warga lokal cukup baik dan juga beberapa komentar dari situs tripAdvisor merupakan situr dari wisata mengenai Faringdon Caffee House ditulis Simon dari London yang menyebutkan “Siapa yang berpikir di
desa kecil Faringdon, ia menemukan makanan Indonesia yang paling enak dipadukan dengan kopi yang luar biasa. Sebagai pengunjung bisnis ke Faringdon, saya berkendara selama dua jam untuk datang ke cafe baik untuk makan siang atau sekadar minum kopi. Pemilik yang menyenangkan, layak mendapat penghargaan peringkat teratas.
Sementara itu pengunjung dari Amerika yang diajak rekannya memperkenalkan kuliner asal Sumatera Barat mengaku saat melihat menu Rendang Indonesia, makanan paling enak yang diterbitkan di New York Times, kami semua sepakat untuk mencicipinya. Sangat layak datang jauh-jauh dari London untuk makan makanan yang fantastis ini! Kafe itu terlihat sangat nyaman dan stafnya ramah! Pasti kami kembali lagi.
“Saya berasal dari New York yang tengah berlibur dengan saudara perempuan kembar dan sang ayah. Seorang teman membawa kami ke cafe Faringdon dan semua orang di sana sangat menyenangkan.”
Juru masak dan istrinya adalah orang-orang yang luar biasa serta staf yang ramah. Makanannya sangat nikmat. Anda tidak akan kecewa, “Saya sangat merekomendasikan rendang daging sapi,saya tidak sabar untuk kembali,” tulis Raia Mo, pengajar di salah satu universitas di New York.(ZG)
“Kami selalu menikmati menu rendang Indonesia setiap Sabtu siang,” ujar Sherly yang datang bersama suami Tom yang tinggal tidak jauh dari cafe Faringdon kepada Antara London, Sabtu.
Sherly dan Tom selalu duduk di meja yang sama setiap kali datang ke cafe dimana mereka juga bisa menikmati pemandangan dari dalam cafe. Melihat warga desa yang lalu lalang di depan cafe yang berada di tengah desa sambil menikmati kuliner rendang Padang dan nasi putih plus ketimun dan kerupuk udang.
“Kami bisa melihat bus yang datang dari kota Oxford atau kota Swindon serta bangunan tua yang terletak ditengah desa yang berusia 1650 diberi nama Town Hall yang menjadi pusat perniagaan dan tempat tahanan bagi warga yang melanggar peraturan di zaman itu.
Harmein mengawali bisnisnya empat tahun lalu di rumah makan dan penginapan Eagle Tavern Little Coxwell yang tidak jauh dari desa Faringdon yang berpenduduk hanya 7000 jiwa dan akhir nya membuka usaha sendiri dinamakan Faringdon Coffee House memperkenalkan menu Indonesia berupa nasi goreng dan rendang Padang, mie goreng serta kopi Sumatera.
Harmein kepada Antara London, Minggu mengaku banyak suka duka yang dialami selama dua tahun membuka cafe di desa Faringdon yang hampir seluruh warganya orang Inggris. “Alhamdulillah senang bisa memperkenalkan makanan Indonesia kepada warga lokal, meskipun tidak mudah buat warga lokal menerima dan mengetahui makanan Indonesia khususnya makanan Minang,” ujar ayah satu putra.
Setiap minggu, Harmein membuat berbagai jenis makanan Indonesia dan memberikan test food kepada pelanggan yang datang ke Cafe hanya sekedar untuk minum kopi. Dikatakannya kopi dan makanan yang disajikannya adalah hasil olahan sendiri.
Menurut Harmein, setelah ia memberikan makanan untuk dicoba atau food testing dari berbagai jenis makanan Indonesia, ia dapat mengetahui respone dari pengunjung dan baru lah membuat menu tersebut untuk dijual di Cafe. “Saat ini makanan yang dicari pengunjung cafe diantaranya menu Rendang plus nasi putih , Mie goreng, Nasi Goreng, Sate ayam, Sate Kambing, serta sayur kari atau Vegetable curry pengganti sayur lodeh, serta Lamb and vegetable curry, dan fish pie. Hampir semua makanan yang disediakan menjadi favorite warga lokal. “Alhamdulillah saat ini Coffee dari Indonesi juga sangat diminati oleh para Coffee lovers , dan sangat terkenal di wilayah Oxfordshire. “Kami menyediakan kopi asli dari Indonesia Nini Coffee Gayo yang didaur ulang lagi disini dengan brand blue Sumatra coffee.
Sambutan dari warga lokal cukup baik dan juga beberapa komentar dari situs tripAdvisor merupakan situr dari wisata mengenai Faringdon Caffee House ditulis Simon dari London yang menyebutkan “Siapa yang berpikir di
desa kecil Faringdon, ia menemukan makanan Indonesia yang paling enak dipadukan dengan kopi yang luar biasa. Sebagai pengunjung bisnis ke Faringdon, saya berkendara selama dua jam untuk datang ke cafe baik untuk makan siang atau sekadar minum kopi. Pemilik yang menyenangkan, layak mendapat penghargaan peringkat teratas.
Sementara itu pengunjung dari Amerika yang diajak rekannya memperkenalkan kuliner asal Sumatera Barat mengaku saat melihat menu Rendang Indonesia, makanan paling enak yang diterbitkan di New York Times, kami semua sepakat untuk mencicipinya. Sangat layak datang jauh-jauh dari London untuk makan makanan yang fantastis ini! Kafe itu terlihat sangat nyaman dan stafnya ramah! Pasti kami kembali lagi.
“Saya berasal dari New York yang tengah berlibur dengan saudara perempuan kembar dan sang ayah. Seorang teman membawa kami ke cafe Faringdon dan semua orang di sana sangat menyenangkan.”
Juru masak dan istrinya adalah orang-orang yang luar biasa serta staf yang ramah. Makanannya sangat nikmat. Anda tidak akan kecewa, “Saya sangat merekomendasikan rendang daging sapi,saya tidak sabar untuk kembali,” tulis Raia Mo, pengajar di salah satu universitas di New York.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar