Pada HUT RI Pelajar Indonesia di UK bahas Ibukota Baru
News ID: 411616
London (ANTARA) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Greater Manchester bersama masyarakat Indonesia merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke 74 dengan serangkaian acara dimulai diskusi Kemisan, tentang isu-isu strategis di Indonesia dan berbagai lomba di lapangan Plattfield.
Upacara perayaan Tujuhbelasan dilakukan di lapangan terbuka, disemangati cuaca yang cerah dan hangat dengan lomba-lomba khas Agustusan, seperti balap karung dan tarik tambang, ujar salah satu panitia, Devina Anasruron kepada Antara, Minggu.
Dikatakannya keriaan anak-anak negeri yang jarang bertemu dengan permainan Indonesia seperti tarik tambang dan balap karung. Permainan khas Indonesia dinikmati oleh para pelajar dan mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di Inggris. walaupun jauh dari tanah air perayaan 17 Agustus dirayakannya di Britania
Dalam diskusi Kemisan merupakan forum urun rembuk yang dilakukan secara teratur kali ini mengambil tema “Ibukota Baru.”
Para pembicara adalah pelajar yang sedang mengambil studi di Manchester, membahas pemindahan ibukota dari segi tata kota, lingkungan, energi dan budaya.
Diskusi bertema “Indonesia Next : The New and Upgraded Capitol dengan panelis Dimas Wisnu Adrianto (PhD Urban planning & environmental management), Elia Maggang (PhD religions & Theology), Eko Prasetyo (MSc Electrical Power System) dan Devina Anasruron (MSc Environmental Studies) dengan Moderator Neny Isharyanti (PhD Education)
Salah satu hasil dari diskusi adalah bahwa ibukota baru diharapkan mampu menunjukkan wajah bahari Indonesia. Bagaimana memastikan ibukota baru mampu memberikan dampak ekonomi dan nyata, tidak dilupakan pula segi inklusifitas dari segi tata ruang atau sosial budaya.
Dari sisi energi dibahas bahwa secara umum Kalimantan memiliki potensi sumber daya energi baru dan terbarukan yang melimpah untuk dapat dikembangkan memenuhi kebutuhan energi ibukota baru
Sedangkan secara lingkungan, salah satu yang jarang dibahas adalah Kalimantan cukup rentan suhu panas perubahan iklim.(ZG)
Upacara perayaan Tujuhbelasan dilakukan di lapangan terbuka, disemangati cuaca yang cerah dan hangat dengan lomba-lomba khas Agustusan, seperti balap karung dan tarik tambang, ujar salah satu panitia, Devina Anasruron kepada Antara, Minggu.
Dikatakannya keriaan anak-anak negeri yang jarang bertemu dengan permainan Indonesia seperti tarik tambang dan balap karung. Permainan khas Indonesia dinikmati oleh para pelajar dan mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di Inggris. walaupun jauh dari tanah air perayaan 17 Agustus dirayakannya di Britania
Dalam diskusi Kemisan merupakan forum urun rembuk yang dilakukan secara teratur kali ini mengambil tema “Ibukota Baru.”
Para pembicara adalah pelajar yang sedang mengambil studi di Manchester, membahas pemindahan ibukota dari segi tata kota, lingkungan, energi dan budaya.
Diskusi bertema “Indonesia Next : The New and Upgraded Capitol dengan panelis Dimas Wisnu Adrianto (PhD Urban planning & environmental management), Elia Maggang (PhD religions & Theology), Eko Prasetyo (MSc Electrical Power System) dan Devina Anasruron (MSc Environmental Studies) dengan Moderator Neny Isharyanti (PhD Education)
Salah satu hasil dari diskusi adalah bahwa ibukota baru diharapkan mampu menunjukkan wajah bahari Indonesia. Bagaimana memastikan ibukota baru mampu memberikan dampak ekonomi dan nyata, tidak dilupakan pula segi inklusifitas dari segi tata ruang atau sosial budaya.
Dari sisi energi dibahas bahwa secara umum Kalimantan memiliki potensi sumber daya energi baru dan terbarukan yang melimpah untuk dapat dikembangkan memenuhi kebutuhan energi ibukota baru
Sedangkan secara lingkungan, salah satu yang jarang dibahas adalah Kalimantan cukup rentan suhu panas perubahan iklim.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar