Semangat persatuan dalam HUT RI di Stockholm
News ID: 411534
London (ANTARA) - Peringatan HUT RI ke-74 di Stockholm berhasil memompa semangat persatuan dengan dilantumkan Lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan penuh semangat oleh para peserta upacara Bendera HUT RI ke 74 yang diadakan di Wisma Duta RI, Lidingo, Sabtu, pagi jam 09.00, ( 17/8).
Ratusan WNI yang berdomisili di Stockholm dan sekitarnya mengikuti Upacara Bendera dalam memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74, demikian Sekretaris Ketiga KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara London, Sabtu.
Ratusan WNI terlihat memadati tempat upacara. Diantara para WNI, terdapat sejumlah sesepuh dan WNI yang tinggal lebih dari 30 tahun di Swedia. Raut kegembiraan dan kebanggaan ketika Indonesia Raya berkumandang, tercermin dari wajah peserta upacara. Tidak sedikit yang terharu dan bahkan menitikkan air mata ketika Bendera Merah Putih dikibarkan.
Dubes RI, Bagas Hapsoro, yang bertindak selaku Pembina Upacara, dalam Amanat pada Upacara Bendera HUT RI ke-74, mengatakan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat Indonesia bisa melompat dan mendahului bangsa lain. “Kita butuh terobosan jalan pintas yang cerdik mudah dan cepat.", ujarnya.
Dubes Bagas mengatakan Indonesia membutuhkan SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila, unggul, toleran, berakhlak mulia yang mau terus belajar, bekerja keras, dan berdedikasi tinggi.
Selesai upacara, seluruh peserta bersiap melangsungkan Pesta Rakyat tahun ini dimeriahkan oleh banyak penampil. Diantaranya Tari Piring, Tari Ondel-Ondel, Tari Topeng Kipas Betawi, dan Tari Nandak Ganjen oleh Bagus Föreningen (Swedish Indonesia Bagus Organization), Tari Kuda Lumping oleh Ibu Juju Ekberg, dan Tari Saman oleh rekan-rekan pelajar yang tergabung dalam PPI Swedia. Tidak lupa juga penampilan musik akustik dan band, dimana Dubes Bagas turut menampilkan keahlian bermain keyboard.
Keceriaan makin memuncak ketika dilakukan perlombaan bagi anak-anak dan dewasa. Salah satunya adalah lomba oper tepung bagi dewasa, dimana tiap tim yang terdiri dari lima orang mengoper tepung ke rekan satu tim dibelakangnya hanya dengan tangan. Riuh rendah suporter dan para penonton, semakin menambah keriaan suasana.
Tidak hanya pertunjukkan di panggung gembira, masyarakat yang datang juga dimanjakan dengan bazaar penjualan makanan khas Indonesia. Dapat ditemukan berbagai makanan, seperti sate ayam, bakso, bakmi, hingga gorengan, panada, dan jajanan pasar.
Banyak masyarakat yang hadir mengenakan pakaian tradisional daerah di Indonesia. Seperti pasangan Sdr. Fajar dan Sdri. Laurina mengenakan busana khas Betawi. "Kapan lagi bisa jadi Abang-None untuk satu hari.", ujar Laurina. Total tercatat lebih dari 300 WNI yang menghadiri kegiatan Pesta Rakyat tersebut.
Peringatan HUT RI tahun ini dirasakan cukup spesial, karena tahun ini, tanggal 17 Agustus jatuh pada Sabtu, sehingga kegiatan upacara dan Pesta Rakyat dilangsungkan sekaligus di hari yang sama. Antusiasme para WNI tercermin dari tumpah ruahnya kehadiran di hari itu.
Ratusan WNI yang berdomisili di Stockholm dan sekitarnya mengikuti Upacara Bendera dalam memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74, demikian Sekretaris Ketiga KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara London, Sabtu.
Ratusan WNI terlihat memadati tempat upacara. Diantara para WNI, terdapat sejumlah sesepuh dan WNI yang tinggal lebih dari 30 tahun di Swedia. Raut kegembiraan dan kebanggaan ketika Indonesia Raya berkumandang, tercermin dari wajah peserta upacara. Tidak sedikit yang terharu dan bahkan menitikkan air mata ketika Bendera Merah Putih dikibarkan.
Dubes RI, Bagas Hapsoro, yang bertindak selaku Pembina Upacara, dalam Amanat pada Upacara Bendera HUT RI ke-74, mengatakan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat Indonesia bisa melompat dan mendahului bangsa lain. “Kita butuh terobosan jalan pintas yang cerdik mudah dan cepat.", ujarnya.
Dubes Bagas mengatakan Indonesia membutuhkan SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila, unggul, toleran, berakhlak mulia yang mau terus belajar, bekerja keras, dan berdedikasi tinggi.
Selesai upacara, seluruh peserta bersiap melangsungkan Pesta Rakyat tahun ini dimeriahkan oleh banyak penampil. Diantaranya Tari Piring, Tari Ondel-Ondel, Tari Topeng Kipas Betawi, dan Tari Nandak Ganjen oleh Bagus Föreningen (Swedish Indonesia Bagus Organization), Tari Kuda Lumping oleh Ibu Juju Ekberg, dan Tari Saman oleh rekan-rekan pelajar yang tergabung dalam PPI Swedia. Tidak lupa juga penampilan musik akustik dan band, dimana Dubes Bagas turut menampilkan keahlian bermain keyboard.
Keceriaan makin memuncak ketika dilakukan perlombaan bagi anak-anak dan dewasa. Salah satunya adalah lomba oper tepung bagi dewasa, dimana tiap tim yang terdiri dari lima orang mengoper tepung ke rekan satu tim dibelakangnya hanya dengan tangan. Riuh rendah suporter dan para penonton, semakin menambah keriaan suasana.
Tidak hanya pertunjukkan di panggung gembira, masyarakat yang datang juga dimanjakan dengan bazaar penjualan makanan khas Indonesia. Dapat ditemukan berbagai makanan, seperti sate ayam, bakso, bakmi, hingga gorengan, panada, dan jajanan pasar.
Banyak masyarakat yang hadir mengenakan pakaian tradisional daerah di Indonesia. Seperti pasangan Sdr. Fajar dan Sdri. Laurina mengenakan busana khas Betawi. "Kapan lagi bisa jadi Abang-None untuk satu hari.", ujar Laurina. Total tercatat lebih dari 300 WNI yang menghadiri kegiatan Pesta Rakyat tersebut.
Peringatan HUT RI tahun ini dirasakan cukup spesial, karena tahun ini, tanggal 17 Agustus jatuh pada Sabtu, sehingga kegiatan upacara dan Pesta Rakyat dilangsungkan sekaligus di hari yang sama. Antusiasme para WNI tercermin dari tumpah ruahnya kehadiran di hari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar