BERBURU
BARANG BERMEREK SAAT 'BOXING DAY' INGGRIS
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 27/12 (Antara) - Berburu
barang bermerek tidak dilewatkan begitu saja oleh masyarakat berbagai
negara di Inggris, termasuk oleh warga Indonesia yang menetap di
London, pada 'Boxing Day', hari belanja sehari setelah Natal di
Inggris, Kamis.
Suasana di megamal terkenal di
London, Harrods setiap Boxing Day selalu mengadakan acara istimewa
dengan karpet merah, dan dihadiri artis terkenal dunia atau pemain
sulap ternama, ujar Chichi Bahrain di London.
"Saya lebih suka di Harrods
pada hari pertama 'boxing day' karena pada hari ini kadang-kadang
harga barangnya turun sampai 90 persen," ujar ibu dua anak yang
telah lama menetap di London.
Chichi menuturkan pengalamannya
pada Boxing Day yang merupakan hari penjualan terbesar di Inggris.
Biasanya penjualan barang berlaku separuh harga dari harga normalnya.
Pada 'Boxing Day' ini hampir
semua toko diserbu pengunjung, dan untuk masuk ke sebuah toko atau
'shopping centre' sejak pagi hari terjadi antrean panjang walaupun
tetap dengan tertib dan aman.
Bahkan toko sudah ada yang buka
pagi buta pada pukul enam pagi, sementara matahari terbit baru pukul
delapan pagi.
"Kami sudah antre sejak
subuh," ujar Dewi Taplin di Bristol pula.
Menurut Chichi, membayangkan
mendapatkan tas bermerek dengan harga yang murah itu, akan mendorong
setiap pengunjung saling serbu tas-tas bermerek yang disediakan di
toko tersebut.
Begitu
juga pada bagian penjualan parfum atau minyak wangi dengan segala
merek yang harganya diobral sampai 50 persen dari harga normal.
Megamal terkemuka di London
seperti Selfridges, Harvey Nichols, Jhon Lewis, Debenham, dan
toko-toko terkenal lainnya di daerah Sloanne Street dan New Bond
Street semuanya diserbu pengunjung.
Menurut kandidat PhD in Islamic
Accounting University of Glasgow Murniati Mukhlisin, penulis Buku
Sakinah Finance, 'Boxing Day' merupakan Hari Belanja Nasional bagi
warga Indonesia yang tinggal di United Kingdom (UK) atau mungkin juga
di banyak negara lain.
Bagi perencana keuangan keluarga
syariah Murniati Mukhlisin, 'Boxing Day' merupakan acara khusus
berbelanja yang harus disikapi dengan hati-hati.
"Tidak masalah kalau hari
tersebut dijadikan event tahunan berbelanja, namun harus dipastikan
bahwa keputusan apa yang dibeli tidak muncul secara tiba-tiba,"
ujarnya.
Menurut ibu dua putra dan satu
putri ini, seringkali berbelanja tanpa rencana akan memaksa kita
menggunakan kartu kredit yang ada atau menggunakan dana yang lebih
besar, karena merasa diuntungkan ketika melihat potongan harga 50
hingga 70 persen.
Padahal seringkali barang yang
diobral itu sudah tidak tren lagi, atau cuci gudang usai Natalan.
Jadi bukanlah suatu hal yang
harus dikejar-kejar, karena hal itu juga biasa dilakukan di hari-hari
selain 'boxing day', ujar Murniati lagi.
Menurut dia, pembeli juga harus
pintar dan cermat, karena barang yang dijual dengan diskon
besar-besaran itu tidak semuanya berkualitas baik. Kondisi keuangan
(cashflow) keluarga juga harus diwaspadai dengan banyak acara belanja
yang menggoda mata ini, ujarnya pula.
Seringkali keuangan keluarga
akan terganggu karena ada musim obral seperti ini, sehingga
menyebabkan minat untuk membeli semakin menggebu-gebu (impulsive
shopping), karena melihat antrean yang panjang atau barang yang
diimpikan sedang didiskon.
Ketua Diaspora Indonesia di
Inggris, Cathy Paat yang bekerja di salah satu toko retail terkemuka
di London, mengakui sudah lama ia tidak ikutan berburu belanja saat
'boxing day' itu.
Setelah bertahun-tahun bekerja
di retail kebanyakan barang yang dijual adalah barang sisa yang sudah
tidak terjual dan tidak ada yang bagus-bagus lagi, serta konsumen
juga harus siap bersaing dan berebutan dengan sesama pembeli.
"Berantem sesama konsumen
sehabis antre lama saat mau membayar, pas sampai di kasir marah-marah
karena lama dan harganya ternyata tidak sesuai dengan kemauan,"
ujarnya.
'Boxing Day' sebagai Hari
Belanja Nasional memang dimanfaatkan oleh seluruh toko dan megamal di
Inggris untuk meningkatkan penjualan mereka di tengah kelesuan
ekonomi di Inggris.
Budisantoso
Budiman
(T.ZG)
(T.H-ZG/B/B.
Budiman/B. Budiman) 27-12-2013 07:11:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar